XV. How are you?

2.1K 426 23
                                    

"Kantin gak, Sya?" Tawar Sanha.

Gue memutar bola mata malas. "Gak. Lo mau nitip kan pasti?"

Sanha nyengir. "Hehe. Tau aja."

Karena gue gak ke kantin, Sanha akhirnya ke kantin sendiri. Bodo amat lah. Dikira gue babunya apa?

Kelas sepi kalo istirahat kedua. Mumpung waktunya lebih panjang, jadi pada main di luar kelas gitu. Ya ada yang ke kantin, ada yang shalat, ada yang duduk diluar bareng temennya. Tapi, kalo gue lebih memilih di dalem kelas bareng Heejin sama Shuhua.

Lumayan. Kelas jadi sedikit lebih dingin karena orang-orangnya pada di luar.

"How are you, Sya?" Tanya Shuhua.

Gue memandang Shuhua gak ngerti. "Maksudnya?"

"Maksud gue, hati lo yang apakabar," Shuhua ketawa.

Heejin yang gak tau apa-apa jadi kepo. "Wah, gue melewatkan sesuatu nih pasti. Ceritain lah, Sya."

Shuhua menyela sebelum gue ada niat buat jawab. "Kayaknya Tasya suka sama Renjun. Tapi, tadi Renjun malah ngaku lagi gebet orang. Kasian sih, haha."

"Yah beneran kan. Gue udah mikir sih kalo suatu saat Tasya bakal suka sama Renjun." Heejin sama Shuhua terus ngobrol.

Gue?

Gue diam aja ah. Males bahas Renjun dan tetek bengeknya.

"Jangan diem aja dong, Sya." Heejin menyikut lengan gue.

"Apasih, gue lagi gak mood." Gue menopangkan dagu di tangan.

Shuhua ketawa. "Kehilangan sumber kebahagiaan tuh anak.."

"Enggak!"

Gue mengelak? Oh tentu saja.

"Gak salah kan? Haha." Heejin ikut ngeledek.

Fadhila menepuk pundak gue. "Renjun is source of your happiness."

Gue memberengut. "Iya, Renjun sumber kebahagiaan gue. Tapi, gue bukan sumber kebahagiaannya."

Heejin ikutan menepuk pundak gue yang satunya. "How about Jeno?"

Gue menepuk-nepuk pipi gue frustasi. Anjir. Sialan.

Renjun? Jeno?

Bodo amat. Gue milih si Chenle atau Sanha aja mending.

Eh Chenle sama Shuhua ):

"Lo udah jawab pertanyaan Jeno belum?" Shuhua menyadarkan gue dari aktifitas barusan.

"Belum. Tapi, kayaknya gue tau harus jawab apa."

"Jangan salah langkah. Kalo lo mikir lo mau nerima Jeno gara-gara pernyataan Renjun tadi, mending lo pikir lagi deh."

Heejin ngeliatin gue sama Shuhua dengan pandangan 'Lo berdua ngomongin apa sih nyet?'

"Nope dan, makasih sarannya," kata gue.

Gue senyum ke arah Shuhua sama Heejin.

Ya walau Heejin masih planga plongo kek orang goblok karena gak ngerti apa-apa sih. Hehe. Gapapa, aku like kamu kok, Jin.

Oke. Nanti, gue harus jawab pertanyaan Jeno yang dia tanyain dua minggu lalu.

Harus!

        
      
   

Happiness ✔ RenjunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang