Tentang Pintu

43 1 0
                                    

Ketika dia menutup pintu.
Maka tak seorang pun bisa masuk.
Kecuali pencuri.
Tapi sayang, pencuri pun pasti diusir.

Ketika dia menutup pintu.
Apa yang kau risaukan ?
Orang asing masuk ?
Tidak mungkin.
Pasti ada mahram yang mendampingi.
Itu pun jika dia membukanya.

Ketika dia menutup pintu.
Kau hanya perlu yakin.
Dia sungguh menjaga dirinya.
Dia tak mungkin membuka.
Walau sedikit.
Mungkin hanya menilik di balik jendela.
Itu pun sedikit.
Tertutup gorden.

Ketika dia menutu pintu.
Sungguh kau tak bisa datang sendiri.
Mengetuk.
Memanggil.
Bahkan memaksa masuk.
Tak bisa kawan.
Bukan seperti itu caranya.

Karna ketika dia menutup pintu.
Allah senantiasa menjaganya.
Hingga waktu membuka tabir.
Mempertemukan dia dengan mahram idamanya.
Bukan pilihannya.
Sungguh bukan pilihannya.
Tapi pilihan Allah sesuai janji Nya.

Lalu ketika dia menutup pintu.
Apa yang kau risaukan, kawan.
Apa yang kau risaukan.
Sungguh kau hanya perlu buktikan.
Ketuk pintunya.
Namun, bawa wali bersamamu untuk mengkhitbahnya.

Tapi ingat kawan.
Perbaiki akhlakmu.
Perbaiki sholatmu.
Mantapkan hatimu.
Sebelum menghadapnya.
Karna Allah yang menentukan apakah kau pantas denganya. Atau justru kau salah.

Ya kau salah pintu...

Surabaya -  27 Oktober 2016

Kagum Where stories live. Discover now