Author pov
Sesuai janji, sepulang sekolah Laura menemanin Angga menjumpai sepupunya. Mereka sekarang berada di bangku taman, menunggu seseorang yang tak kunjung datang. Hampir satu jam lebih mereka menunggu, hingga kerongkongan Laura terasa butuh penyegar.
"Nga, sepupu loe di mana? Masih lama,ngak?" *tanya laura sambil mengedarkan pandangan mencari penjual minuman*
"Katanya bentar lagi nyampek." *liat hp*
"Gua beli minum dulu yah! Gua haus." Seraya melenggang pergi meninggalkan Angga yg belum menjawab.
"Beliin buat gua juga, Ra". *teriak Angga*
Laura memberi jempol, tanpa menoleh ke arah Angga. Dia fokus mencari penjual minuman dan dia tidak menemukan nya di dalam taman. Sehingga dia keluar taman, dan dia menemukan nya.
"Bu, pocari 1 sama aqua nya 1. Berapa semuanya bu?" *Mengambil uang di dalam kantong rok*
"RP.10.000,00, nak." *menyerahkan plastik berisi pesanan Laura dan menerima uang*
"Makasih bu." "Sama-sama nak"
Mereka mengakhiri pembicaraan, Laura kembali ke tempat dia bemula menunggu. Tapi dia mengurungkan niatnya, karna sepupu Angga sudah datang. Terlihat dari Angga yang tidak sendiri namun Laura tidak melihat wajah sepupu-nya. Karena membelakanggi dia dan dia memutuskan berjalan-jalan.
Beberapa menit mengelilinggi taman, mata Laura berbinar menemukan sesuatu. Dengan bawaan di tangan kiri dan tanpa memperdulikan orang sekitar. Dia mencoba mengambil buah yang hampir menguning itu dengan tangan kanan. Namun hasilnya nihil, dia gagal. Sekarang dia meletakkan bawaannya di bawah pohon buah yang ingin dia ambil. Tangan dia sudah tanpa beban, mencoba percobaan kedua dengan melompat-lompat seperti kangguru. Hasilnya sama saja dengan percobaan pertama.
"Aihh, ini pohon yang makin tinggi. Apa gua yang ngak tinggi-tinggi?" *gerutu Laura memandang sinis ke arah target*
Percobaan ketiga, dia menggulung lengan baju layaknya seseorang yang ingin melayangkan tinju. Laura berjinjit dan menggapai buah dengan tangan kanan, hampir mencapai buah sedikit lagi. Hasilnya di dapatkan...
Tapi bukan di tanganNya melainkan ke tangan orang lain. Laura mengerjap-kan kedua mata,memastikan dia masih di bumi. Segera dia membalikan badan dan orang tersebut malah nyengir seperti menahan tawa. Orang tersebut mengambil tangan Laura dan memberikan buah yang telah di dapatnya. Seperkian detik Laura memandang orang yg di depan nya, dan getaran HP menyadarkan dia. Mengangkat dan beralih mencari bawaan yg di letakan tadi. Berlalu meninggalkan orang yang memberi dia buah tadi dan orang tersebut masih mematung di tempat.
Teringat akan sesuatu Laura membalikkan badan . "Makasih bg...." *menyunggingkan senyum, menampakkan beberapa gigi*
Cowok itu membalas dengan senyum menawan dan berlalu meninggalkan cowok itu dengan senyum yang masih terpampang jelas di wajah Laura "....bg Benny." *batin Laura*
Di lain pihak, Benny yang sedang menemanin sahabat dia menemui sepupu-nya. Mungkin akan lama, pikirnya dan dia memutuskan berkeliling taman. Meninggalkan sahabat dengan sepupunya yang sedang mengobrol. Tanpa sengaja dia melihat seorang cewek yang sedang mencoba mengambil mangga, dia tertawa melihat tingkah-nya. Dengan langkah lebar dia sudah membelakangi cewek itu dan mendengar.
"Aihh, ini pohon yang makin tinggi. Apa gua yang ngak tinggi-tinggi?"
Benny tertawa tanpa suara, dia melihat lagi tingkah konyol cewek itu yang menggulung lengan baju nya. Cewek itu mencoba lagi, berjinjit, menggapai buah dengan tangan kanan. Benny yang gemas melihat tingkat cewek SMP itu menggapai buah tersebut hanya sekali mencoba. Dia ingin tertawa namun dia menahan, tidak sopan dia rasa. Sekarang Benny melihat pergerakkan cewek itu membalikkan badan menghadap Nya. Tanpa ba-bi-bu, Benny langsung meletakkan buah yang dia dapat ke tangan cewek itu. Sperkian detik cewek di hadapaan dia melamun. Kringgg... HP cewek itu berbunyi dan dia mengangkat.
"Ea, Nga. Gua ke sana. Bentar yah!" Jawab cewek itu kepada penelpon
Setelah selesai, cewek itu memasukkan HP nya kedalam saku rok. Lalu dia beralih mengambil bawaan yang dia letakkan. Benny yang masih menunggu jawaban, sempat mengira tidak akan ada balas jasa tapi pemikiran itu salah.
"Makasih bg."
Benny merasa dejavu ketika cewek itu memperlihatkan senyum dengan beberapa gigi yang terlihat. Dia membalas dengan senyum dan meninggalkan dia yang masih kebingungan dengan semua hal ini. Mangga , taman, dia pernah melalui ini sebelumnya sewaktu dia kelas 2 SMP dengan anak SD yang dia tolong.
*****
KAMU SEDANG MEMBACA
PAST
Teen FictionMelangkah menuju masa depan tanpa menyelesaikan masalah di masa lalu. Menimbulkan rasa bersalah dan ingin melupakanNya. Namun Tuhan berkehendak lain, Tuhan memberi kesempatan untuk memperbaikiNya.