Part 9

28 4 1
                                    

Author pov

Keramaian dari siswa-siswi dengan membawa nama sekolah masing-masing menuaikan tugas mereka menyelesaikan tugas lomba pertama yaitu lomba dance. Setelah penampilan Jakarta Art Junior High School, Tantri membawa grupnya ke kantin High School of Music and Dance untuk beristirahat.

Belum sempat mereka mendaratkan bokong ke tempat duduk, salah satu anggota mereka meminta izin. Kakak, aku ke sana dulu yah! Mau beli Chitato. *izin Nabila ke Tantri*

ywdah, sana!

Aku temenin yuk, Nab. Enggak usah kak Ra, dekat kok. *tolak Nabila dengan senyuman*

Kalian makan apa? *Tanya Tantri*

Aku pengen makan bakso kak. *Jawab Nayla* Aku juga sama kayak Nayla, Tan. Aku juga pengen. Samain aja semua pesanan nya kak. *saran Hana*

Kalian setuju sama Hana? Dan dijawab dengan anggukan dari seluruh rekan nya.

Bang... *Teriak Tantri* Abang tukang bakso... *Teriak Tantri dengan suara yang lumayan keras yang membuahkan hasil dengan kedatangan abang tukang bakso*

Iya neng, eneng mau pesan bakso berapa? 6 bang, eh.... si Nabila ngimana? Samain aja? *Jawab mereka serempak* 7 bang. *Ulang Tantri*

Sebelum penjual bakso mencatat pesanan mereka, sebuah suara gaduhan terdengar ke semua pengunjung kantin. Siswa High School of Music and Dance sedang memarahi.

Itu bukan nya Nabila! *Celutuk Saras* Iya, Nabila tuh Tan. Kita sampirin yuk! *Ajak Vira dengan seluruh anggota yang mengikuti Nya*

Kak maaf, aku benaran enggak sengaja kak. *Ringis Nabila yang menahan air mata nya keluar* MAKANYA LOE JALAN PAKE MATA! *amuk Charlos*

Maaf kak *Jawab Nabila dengan wajah yang menunduk membuat air mata dia menetes*

KAU.... Dia sudah minta maaf. *Cercah Tantri*

Tantri mendekati Nabila, Ini BUKAN URUSAN LU... Belum sempat Charlos menyelesaikan perkatannya. Ini URUSAN GUA, karena yang lu marahi adik gua. *jawab Tantri*

Udahlah Char, adik itu enggak sengaja. *Michael melerai* Iya,Char. Udahlah ayo kita pergi. *Benny menimpali*

Dengan berat hati, Charlos menerima saran dari kedua sahabatnya dan berlalu meninggalkan kumpulan anak dance Jakarta Art Junior High School. Tetapi salah satu dari mereka belum meninggalkan TKP, hingga membuat salah satu temannya menegur.

Hey Dit, kau kenapa? *tegur Benny* Heh...ngak ada apa-apa *jawab Radit* Ayo! *ajak Benny*

Kita duduk lagi yuk. *Saras memecahkan keheningan* Nabila kamu ngak apa-apa? *tanya Vira dengan cemas* Ngak apa-apa kak *jawab Nabila*

Sembari kembali duduk ke tempat mereka, Hana menyeletuk "Mereka cakep tapi kasar banget" yang di hadiahi sebuah tatapan semua rekan nya. Iya. Cakep, kecuali yang nyolot tadi *jawab Tantri dengan emosi* Aku suka yang negur tadi *sambung Vira* Yang mana kak? Kan ada 2 yang negur si Raja Iblis? *tanya Hana antusias* Hah? Raja Iblis? *tanya Vira yang kebingung*

Belum sempat Hana menjawab, Tantri tertawa terbahak-bahak dan menjawab pertanyaan Vira.

Pasti yang nyolot tadi kan? Iya kak! Heh? Kok bisa Raja Iblis kau bilang Hana? *Tanya Vira* Soalnya pas dia marah, di sekitar dia ngeluarin api. Sempat tadi Hana berfikiran untuk nyiram dia kak. Hana takut dia bakalan terbakar. *jawab Hana dengan polos*

Jawaban Hana membuat semua rekan nya tertawa terbahak-bahak. Jangan tertawa kak! *perintah Hana*

Kau ngelawak, parah banget Han. *ejek Nayla* Diriku bukan badut kakak! *Sanggah Hana* Jadi, Siapa kak Vir? *tanya Hana penasaran* Itu loh, cowok itu negur teman dia yang natap Laura. Hah! Natap kak Laura? Kakak tau darimana? Makanya liat sekitar sayang, kita semua tau kalau si cowok itu natap Laura lama pake banget. Iyakan guys? Benar banget. *jawab mereka serentak*

Wuih! Kakak Laura dapat penggemar cakep. *puji Hana* Kamu kenal dia, Ra? *tanya Saras* Ngak kak. *jawab Laura* Ngak mungkin Laura, ngak ngenalin cogan sama aku. Aku kan sahabat nya udah 3 tahun. Iya ngak Laura? *tanya Nayla dengan sombong* Kumat deh! *sindir Tantri* Apaan sih kak? *rengek Nayla* dirimu kumat lagi. *balas Saras* Kebiasaan kak Nayla, nyombongkan persahabatan sama kak Laura. *balas Hana* Iri deh! Liat persahabatan kak Laura dan kak Nayla. *puji Nabila* Jangan di puji Nab, bakalan naik tuh kuping mereka. *cegah Vira* Apaan sih? *Nayla memanyunkan bibir* Kita makan lagi ajak yukk. *ajak Laura*

"Semoga ini yang terakhir" *pikir Laura*

*****

PASTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang