Radit pov
"Bro, ayo liat anak dance" celetuk Charlos tiba-tiba, gua tau maksud neh anak.
"Males ahh" sungutku
"Paling juga mau liat Yasmin." Timpal Michael
"Ben...ny" seru Charlos dengan nada manja. Mulai deh!
"Loe aja sendiri,Char." Sahut Benny. Tumben ini anak waras, biasanya mereka akan memulai drama. Mungkin udah tobat!
Tak ada satu pun dari kami satu hati dengan Charlos. Kayak mana bisa satu hati, dia ke sana ada yang mau diliat. Nah, kalau kami tiga. Siapa? Tapi gua beserta ke-3 sahabatku rada kurang suka sama Yasmin. Dia sepeti hanya bermain-main dengan Charlos tidak ada niat serius sama sekali. Dasar Charlos yang keras kepala, kami sudah capek. Biarlah dia menerima resikonya, setidaknya kami sudah memperingati.
"Okay! Gua pergi sendiri aja" Charlos meninggalkan kami ber-3 yang masih duduk di temapt masing-masing, hingga punggung Charlos hampir tak terlihat di kantin.
"Udah jauh?" Tanya Michael dan gua jawab dengan anggukan.
"Ywdah. Ayo!" Ajak Michael lagi
"Mau kemana?" Tanya Benny dengan tampang bego. Dasar Benny kadang oon Nya berlebihan. Belum sempat gua jawab pertanyaan Benny, Michael langsung menjawab.
"Ben, kita kedatangan bintang tamu SNSD loh. Loe ngak mau lihat?"
"Serius loe Mich! Gua kagak percaya, loe kan tukang kibul."
Gua terkekeh dalam hati, dasar Michael suka kibulin Benny. Walaupun Benny awalnya ragu tapi ujung-ujungnya dia percaya juga.
"Terserah loh dah mau percaya apa kagak? Gua pokoknya udah kasih tau." Michael beranjak dari tempat duduk dan gua mengikuti. Beberapa meja kami lewati dan gua melirik sekilas ke belakang, di mana Benny mengikuti kami.
Di lapangan sepak bola ini berdiri panggung yang lumayan besar, mampu menahan sekitar 20 orang. Ini adalah hari pertama lomba dan diawali dengan lomba dance.
"Michael kurang ajar..." ketus Benny. Mungkin si Benny udah konek, hehehe
"Sorry Benny sayang" ucap Michael "Ntar gua traktir makan ayam goreng" timpal Michael
Dasar si Benny gampang di kibulin, gampang pula di rayu. Tapi ngini-ngini ini anak adalah cowok manis diantara kami berempat. Bahkan Michael saja ngaku kalau dia jadi cewek, dia akan ngejar-ngejar Benny.
"Jadi kalian tetap ikut liat juga kan..." goda Charlos tiba-tiba datang dengan genggaman air minum di tangan dia.
"Huw... kebetulan loe bawa minum Char..." "Ini buat Yasmin..."
Seketika gua sama Michael ketawa ngakak. Kalau ini di kamar, pasti udah guling-guling. Alhasil kami menjadi bahan tontonan.
"Kalian malah ketawain." Rengek Benny
"Nanti gua beliin ice cream, loe jangan manyun" Bujuk ku.
Dan hasilnya si Benny berhenti dari rengekan, kami fokus ke depan panggung. Di mana Yasmin dkk menari dengan membawa lagu EXID_ UP&DOWN. Penampilan mereka berakhir dan gua bisa liat Charlos mendatangi Yasmin. Memberi minuman yang di bawa Charlos tadi dan tiba-tiba mereka sudah menjauh dari panggung meninggalkan keramaian.
"Dasar Charlos, kalau ada Yasmin lupa sama kita" hardik Benny.
"Kita balek aja yuk, kan hari ini juga bukan lomba kita"
"Ayo." Ajak ku sambil membalikkan badan.
"Bentar lagi guys, gua mau liat dance Jakarta Art Junior High School." Ucap Benny dengan antusias.
Nih anak tumben, "ywdah..." jawab Michael
Dengan malas gua membalikkan badan lagi dan mata kami bertemu, dia anak SMP yang nabrak gua. Dari matanya gua bisa liat dia terkejut tapi itu hanya seperkian detik dan dia mengubahnya. Yang membuat gua bingung adalah sewaktu lirik lagu I HATE YOU, tatapan Nya penuh kebencian mengarahku dengan sekilas. "Apa kami pernah bertemu sebelumnya?" Rasanya ketika dia melihatku dengan tatapan itu, aku merasa sedih. Dadaku terasa sesak ketika dia melihat ku seperti itu."Apa gua pernah menyakiti Nya?"
Begitu banyak pertanyaan yang membuatku penasaran. Setelah lagu yang dibawakan mereka selesai, mereka memberi senyum dan yang membuat gua bingung adalah tatapan dari kedua sahabatku. Benny dengan seulas senyum ke cewek itu, karena mereka saling melempar senyum dengan tatapan yang tidak lepas. Sedangkan Michael dengan kerutan di dahi, ekspresi bingung yang dia tampilkan ke cewek itu. "Apa mereka juga mengenal cewek itu?"
Sebelum mereka turun dari panggung, mereka menunduk sebagai ucapan terima kasih. Belum sempat gua ingin bertanya, getaran di saku celana gua membatalkan rencana ku dengan nama kontak Charlos calling....
*****
KAMU SEDANG MEMBACA
PAST
Teen FictionMelangkah menuju masa depan tanpa menyelesaikan masalah di masa lalu. Menimbulkan rasa bersalah dan ingin melupakanNya. Namun Tuhan berkehendak lain, Tuhan memberi kesempatan untuk memperbaikiNya.