11.

64 11 4
                                    

Di WC erefa bersikeras membersihkan WC yang bau, kumuh, dan menjijikan.

Karna memang WC ini jarang di gunakan oleh anak anak kelas X.

Walaupun jarak WC ini dekat tapi anak kelas X sengaja menjauhkan diri untuk ke WC umum, selain bersih, agar mereka bisa modus sama anak kelas XI karna memang dekat.

Oke di sekolah ini terdapat 5 wilayah WC. Yang pertama WC kelas X, kelas XI kelas XII, WC umum bagi warga sekolah, WC guru, dan WC khusus cuci muka yang hanya ada wastafel.

Erefa terus membersihkan lantai yang terlihat kotor sekali.

"Eheem" suara batuk cowok sengaja dia batukan.

Erefa menoleh ke arahnya

"cantik cantik tukang bersihin wc" ucap nya tersenyum sumringah.

Membuat erefa sedikit terganggu. Dia aran yang tiba tiba saja datang ke hadapan erefa.

Erefa, dia masih marah kepada aran, dan dia sedikit aneh dengan sikap aran, yang awalnya jutek dan kini berubah jadi cowok yang selalu di hadirkan dengan sebuah gombalan yang tidak ada habisnya seperti biasa.

"Gue bantuin ya" ucapnya tersenyum dan mengambil sebuah pelan yang berada tak jauh darinya.

"Ngga usah, ntar cape" kata erefa sedikit jutek.

"Cieee perhatian, gue gpp cape, asal cape nya bareng lo"

"Lo tu maunya apa si ran, udah pergi deh sana. Gue lagi gak mau di ganggu dulu" erefa kesal.

"Dihhh jutek banget si, udah terima coklat?" Ucapnya lalu langsung mendekati erefa.

Kini mereka saling berhadapan, wajah erefa dekat sekali dengan wajah aran.

Deg
Seketika terdengar kencang suara denyut jantung erefa.

Rasa degdegan terus mengalir di tubuhnya, dia sangat kesal dengan perlakuan aran saat ini, yang mendekati erefa sangat dekat.

Aran menatap wajah erefa lekat lekat, sedangkan erefa hanya bisa menunduk diam.

Wajah aran makin mendekati wajah erefa. Keringat dingin keluar dari tangan erefa.

Posisi aran saat itu seakan dia mau mencium erefa.

Erefa berjalan mundur tapi tetap saja aran mengikuti erefa.

Hingga tiba di ujung tembok, yang tak mampu untuk erefa berjalan arah mundur.

Astaga, kenapa harus ada tembok sii, gue salah sasaran. Yaa tuhan, apa yang mau aran mau lakuin terhadap gue.

Erefa mematung, matanya melotot shok, dia tidak berkata apa apa lagi sekrang.

Sebelah tangan aran menampakan ke tembok, dan itu membuat erefa semakin takut. Sedangkan erefa bersandar takut.

Wajah erefa kini memerah, sedangkan aran menatapnya sedari tadi.

Suara helaan napas terdengar oleh erefa.

"Mau lo apa ran" ucapnya dengan suara kecil.

"Gua mau cium lo" aran tersenyum manis.

"Astagfirullah aran. Please gue mohon jangan lakukan itu" kini dia pasrah. Dia benar benar tak menyangka.

Wajah aran kini mendekati wajah erefa sangat dekat sekali. Dia pejamkan mata lekat lekat, seakan tak mau melihat aran.

Sett.
Dugaan itu salah

The Secret LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang