14.

51 8 9
                                    

Setibanya di rumah Aran, Erefa segera turun dari motor.

Mereka masuk secara beraamaan.

"Re, sorry ya rumah gua emng berantakan" keluh Aran.

"Rumah lu rapi gini juga, keren. Betewe orangtua lu mana?". Tanya erefa.

"Ada bunda doang, masuk aja yuu". ajak aran.

Erefa mengangukan kepala nya.

"Assalamualaikum".

Di dalam, bunda aran langsung menyambut erefa dengan penuh suka cita.

"Haaaii, ayo masuk. Cantik yaa, aran bisa ternyata pilih cewek, ayo masuk". bunda aran begitu memuji erefa.

"Heheh iya tan makasih banyak yaa" ucap erefa tersenyum dengan senyuman yang menggugah perasaan.

"Maniss sekali, siapa nama kamu?"

"Nama aku Erefa Halim Prima tante, panggil aja Erefa" lagi lagi erefa tersenyum.

"Nama yang manis"

"Hihii, makasih banyak ya tan. Tante  kelihatan masih muda, cantik tan" lagi lagi erefa memuji.

"Waaalah kamu ini, suka bisa aja ya re"

Memang bunda aran itu awet muda, cantik.

"Tante, ayah aran kemana?"

"Ohh itu sayang, ayah nya aran lagi tugas di papua"

"Ohya? Kerja apa tan?"

"Ayah aran itu Tentara Angkatan Darat re"

"Wiiih keren ya tan, tapi ko aran ga pernah cerita ya"

"Iya re, aran emang gitu orangnya, ga pernah cerita tentang keluarganya. Kecuali ditanya orang, ayah kamu kerja apa re?"

"Ohh gitu ya si aran haha, mmm papa kerja di kantor tan, mama juga"

"Ohiya, sibuk berati ya dua duanya"

"Tante, erefa boleh cerita"

"Bolehh banget dong sayang"

"Tante, aku ngerasa papa sma mama ngga sayang ke aku, tante. mereka hanya memikirkan karir mereka dan rela membiarkan anaknya tante"

"Sayang, orangtua kamu itu sayang banget sama kamu, makannya mereka rela banting tulang buat kamu, buktinya mereka ngasih fasilitas yang keren banget buat kamu" bunda aran langsung memeluk erefa dan mencium kening erefa.

"Tapi tan, bagiku fasilitas itu ga ada artinya di banding kasih sayang orangtua. tante makasih ya" ucap erefa yang masih ada di pelukan bunda aran dan memeluknya erat.

"Sama sama sayang, mulai sekarang panggil tante, bunda aja yaa" bunda aran tersenyum dan lagi lagi mencium kening erefa.

"Makasih ya bun" erefa tersenyum senang.

Dan saat ini gua ngerasain pelukan seorang ibu yang tulus dan halus penuh cinta.

Erefa tersenyum senang dia memeluk bunda aran erat dengan kasih sayang yang ia bawakan.

Di balik pintu kamar, aran melihat keakraban bunda dan erefa, sungguh aran pun merasa sangat senang sekali. Ini lampu hijau baginya.

Aran langsung keluar dari kamarnya menghampiri erefa dan bunda.

"Ekehmmm" basa basinya.

"Eeh aran, duduk sini" ajak bundanya.

"Bun nyampe lupa ya, tuh ga di kasih aer. Kesian anak orang aus bun" ucap aran.

The Secret LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang