13.

52 11 9
                                    

Bulan demi buln, Hari demi hari, jam demi jam, detik demi detik. Tidak terasa hingga kini saatnya memasuki semester 2 di SMA BR.

Bahkan kedekatan erefa dan aran semakin dekat.

"Re, sebentar lagi kita kelas 11 ya?" Basa basi indri saat mereka berjalan menuju perpus, Untuk mencari buku sastra karna tugas.

"UKK sebentar lagi juga nih" sambung zahra.

"Dan liburan. Akan segera datang" erefa tersenyum.

Mereka bertiga memasuki perpustakaan.

Erefa langsung mencari buku sastra, di kumpulannya.

Kaget, erefa merasakan kaget sekaligus aneh. Karna ada seorang aran di perpus. Mana bisa anak ini berada di perpus.

Tapi, erefa teringat akan sesuatu. Bahwa walaupun aran bandel, dia juga pintar.

"Aran" ucapnya kaku.

Mendengar itu aran langsung menolehkan wajahnya ke arah erefa, aran yang sedang baca buku tentang sastra sambil duduk di bawah rak buku yang lumayan tinggi.

Aran tersenyum sumringah.

"Hai re. Sini duduk sini aja" ajaknya.

"Kenapa baca disini si ran? Kan ada khusu tempat baca di sini"

"Lebih enak disini re, BTW tumben ke perpus" tanya aran.

"Sering kali gua ke perpus" segeralah erefa duduk disamping aran.

"Baca buku apa?"
"Widiih keren"
Puji erefa.

"Iya kaya cinta gua ke lo keren" gombal aran.

Erefa tersenyum salting, sedangkan aran menatap erefa penuh cinta. Erefa membalas nya kemudian ia keluarkan senyuman terindahnya.

"Re gua deket sma lo udah lama. Sebentar lagi kita ke kelas 11. Aamiin kalo naik"

"Naik pohon? Haha" erefa terkekeh.

"Kita kenal kapan ya?"

"kapan tuh?"

"Udah lama yaa re"

Erefa hanya mengangguk sambil tersenyum.

Aran merubah posisi duduknya agar berhadapan dengan erefa.

Kini mereka berdua berhadapan.

"Re, gua mau lo jadi pacar gua"

"Ha ha ha"

"Kenapa ketawa? Ada yang lucu? Apa selama ini lu ga ngerasain kalo kita pacaran. Tanpa ada status. Tapi kali ini gua pengen jadi pacar lo yang sesungguhnya" mimik muka aran serius.

Tertawa erefa seketika terdiam. Dia memegang kedua tangan aran lalu tersenyum.

"Ran, bahkan gua sayang sama lo. Tapi gua pengen kita ga pacaran dulu" erefa tersenyum.

"Kenapa kita ga pacaran aja?"

"Lu bilang pacaran. Emng kata lu pacaran itu gampang. Tapi, ngga buat gua. Gua terlalu sayang sama lo ran"

"Gua? Gua lebih sayaaaaaaang sma lu re" ucapnya tersenyum dan mengedipkan sebelah matanya.

"Ha ha ha".
***

Bel masuk sudah berbunyi, aran sudah balik ke kelasnya lebih awal dari erefa.

Di kelas seperti biasanya. Kelas X.10 selalu di hadirkan sebuah tawa yang luar biasa.

"Ran, lu harus tau ini" kata adam tiba tiba.

"Napa si?"

"Sebentar lagi ulangan akhir kenaikan kelas kan ya"

"Ya, terus?"

"Bego. Lu ga tau perjanjian pak ahmet dulu. Gimana kalo kita ga boleh UKK gara gara dulu ikutan tawuran. Kan masalah itu belum selesai."

"Salah sendiri. Kenapa ga ngasih hukuman dari dulu".

"Ya terus sekrang gimnaaa?".

"Lu ga usah takut, tenang aja".

Aran berjalan lurus menuju raihan yang sedang bermain gitar, ada fenli juga disana.

"Weey dah ini, rajanya erefa" ledek fenli.

"Gua dong. A R A N"

"Najis lu" celoteh raihan.

"Han, ga bosen apa main gitar mulu"

"Gitar pacarnya ran. Gimana dia bosen coba" ledek fenli.

"Dasar jomblo" ketus raihan.

"Yaaaa ga nyadar lu"sorak fenli.

Mereka terus bercanda, datang baron dan alfian dari kelas sebelah. Mereka semua kumpul di kelas X.10 karna kebetulan lagi gak ada guru.

Mereka semua ada yang duduk di atas meja di kursi dan lain sebagainya, dengan suara yang sangat keras mereka keluarkan, mungkin sebagain ada yang keganggu dengan ini.

"Libur kemana kita?"Tanya alfian.

"Gua pengen cari yang beda" ketus adam.

"Pantai?" Fenli menyarani.

"Biasa kalo pantai, cari yang beda deh" ucap baron.

Tak berapa lama fiki datang dari kelasnya.

"Weh weh weh ini anak X.5" ketus adam.

Fiki langsung berlaga sok kece.

"Kumpul apaan ni" basa basi fiki.

"Apa hayoo?" Aran meledek.

"Apa ya?" Pikir fiki.

"Dede bisa nebak dede?" Aldi angkat bicara.

"Aaahh sudah kuduga" sok sokan tau padahal fiki tidak tau.

"Lanjut topik" kata raihan.

"Mmm. Gua ada usul gimana kalo liburannya kita hiking aja" aran menyarankan.

"Ohh lagi bahas masalah liburan" kini fiki mengerti.

"Gua setuju tuh, kalo udah nyatu sama alam dijamin pasti semua senang" kata baron.

Karna memang pada dasarnya, baron adalah Pencinta Alam.

"Gua setujuuuu" semua.

Dan akhirnya semua menyetujui usulan itu, liburan kenaikan kelas nanti mereka akan hiking ke puncak gunung, dan camp disana.
***

Pulang sekolah akhirnya tiba, seperti biasa erefa pulang bareng aran. Naik ninja motor milik aran.

"Re ntar liburan lu ikut ya?" Ajak aran saat mereka dalam perjalanan.

"Perdon?" Kata erefa, karna ia tidak mendengar apa yang dikatakan aran. Mungkin karna bising nya suara kendaraan lain.

"Lu ntar ikut ya liburan bareng gua" kini aran mengencangkan suara nya.

"Kemana?" Tanya erefa.

"Ke hati gua!!!" aran teriak.

Erefa tersenyum sendiri di belakang.

Mereka sampai pom bensin, sedangkan erefa di suruh nunggu dulu sebentar.

Setelah aran membeli bensin, erefa naik lagi motor aran, dan sekarang mereka akan pergi ke rumah aran. Aran yang mengundang erefa.
***

Haiii, sorry baru muncul lagi yaa😂
Di part ini sedikit banget yaa😂 pengen cepet nyeslsain.

Semoga senang ya sama part ini, jangan bosen bosen sama cerita erefa dan aran 😆😆

See you

The Secret LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang