‘hah! Kok kak Bagas tahu?Segitu detailnya? Sebenernya dia siapa sih?peramal?dukun? atau pesulap”Trisa erus bertanya dalam hatinya
“Gak usah kepo deh, yang pastinya gue orang baik dan bakalan jadi pelindung lo! Itu janji gue”tukas bagas
“ini yang mau gua tunjukin ke elo” bagas menunjuk seseornang yang tengah terbaring di ranjang UKS, Trisa sangat memperhatikan siapaorang yag ditunjuk oleh Bagas, tampaknya dia seorang laki-laki
“Dia siapa kak? Kok kakak bawak aku ke sini? Dan Apa hubungan dia sama aku?” Trisa benar-benar bingung kenapa dirinya diseret ke ruangan ini
“Trisa! Dengerin gue!”Bagas memegang kedua pundak Trisa dengan lembut.
“Lo gak perlu takut sama dia, Dia sahabat lo. Ya udah, tugas gue buat hari ini udah selesai. Guepergi dulu” Tukas Bagas dan langsung keluar dari Ruang UKS
Perlahan Trisa melangkah menuju sosok yang sedang berbaring itu, ia bingung kenapa wajah orang itu ditutupi dengan jaket?apa yang ia takuti? Atau apakah ruangan ini menyilaukan matanya?tapi orang itu benar-benar tak asing baginya
“Haii,Kamu kenapa?” Tanya Trisa penasaran walaupun dalam hatinya benar-benar takut bertanya hal itu
“Trisa, maafin gue” laki-laki itu membuka jaket yang menutupi wajahnya tadi, dia adalah Fridho
“Fri..Fridho..hiks”Trisa tak kuasa melihat wajah Fridho,ialangsung mengingat kejadian tadi,matanya mulai erasa panas dan tes..tes.. bulir air mata membasahi pipinya. Trisa langsung berbalik dan ingin segera pergi dari ruang UKS
“Tris, tunggu. Maafin gue Please, Gue emosi”mencekal tangan Trisa untuk mencegah Trisa meninggalkannya
“Gue gak marah sama lo, lo bener. Gue itu gak tau apa-apa soal lo. Lepasin gue, biarin gue pergi” Trsa berusaha melepas ceklan tangan Fridho
“Gak, lo gak boleh pergi,lo harus disini. Please maafin gue” Fridho memeluk Trisa dari belakang.
“Biarin gue meluk lo sebentar aja,Please. Mungkin ini bisa ngurangin amarah gue” Tak disangka Trisa pun berbalik kearah Fridho dan membalas pelukannya
“gak papa kok Frik, Lo itu sahabat gue. Kalo lo ada masalah cerita ke gue. Mungkin gue bisa bantu” Tukas Trisa dengan tenang sembari mengelus punggung Fridho dengan lembut
‘Gue seneng lo gak marah sama gue, tap,Sahabat? Hanya itukah Tris? Sebatas sahabat. Ternyata gue emang harus mengalah lagi.’ Rintih Fridho dalam hati.
“Makasih Tris karena lo gak marah sama gue, padahal kan gue udah bikin kesalahan yang sangat besar” senyum Fridho sembari melepas pelukan dan tak menampakkan isi hati yang sebenarnya
“eh Frik, btw kok lo bisa ada di UKS sih, lo sakit? Sakit apa hah?” cerocos Trisa tanpa berhenti sembari menempelkan punggung tangannya ke dahi dan pipi Fridho
“hmm? Ng..ng..nggak kok,gue Cuma… gue Cuma..”
“Cuma apa Frik, jngan –jangan lo mau boong ya? Kok gagu gitu sih?” tuduh Trisa
“nggak lah, gue Cuma kecapekan doang, dan sekarang gue udah sehat” ucap Fridho dengan senyuman sumringah dan beranjak dari ranjang UKS
“Frik, ntar jalan yuk? Udah lama gak jalan sama lo nyet”Tanya Trisa sembari membantu Fridho untuk berdiri dari ranjang
“hah!!jalan? berdua? Lo gak sakit kan? Hahahha sakit nih anak, udah ah kantin nyok” tukas Fridho sembari tertawa dan berjalan keluar untuk menuju ke kantin sekolah
“aaahh, Fridho!! Gue serius Onyet!! Mau yah? Kalo gak mau gak papa sih. Oh iya gue lupa. OMEGA!! Pasti lo mau jalan sama Frita kan? Yahh sayang banget” Tukas Trisa yang awalnya semangat kemudian menjadi lesu
KAMU SEDANG MEMBACA
Because of You
Teen Fiction"Apa lagi alasan untuk gue bertahan? jika yang menjadi prioritas sudah tidak ingin diprioritaskan lagi. Gue akan mencoba untuk berpindah ke lain hati" _Faquila Trisa Daleon_ "Mengalah demi persaudaraan itu sudah pernah gue lakuin, namun apa takdir...