Chapter 13

182 9 0
                                    

Jagalah ia dan senyumnya,  karena itu adalah alasan aku bahagia ~Arsadion Fridho Dirgantara

Makasih udah dateng dan buat gue ketawa, Gue kira setelah lo sama Frita pacaran, gue bakalan kehilangn lo. Tapi gue salah. Kita sahabat kan?’

“Abis dari mana lo?”

“ha?”

“Gak ada pengulangan nyobel”
“gitu amat sih, gue tadi”Trisa diam sejenak dan mengeluarkan senyum sungging nya.”Gue abis dari  rush la, emangnya gue mau kemana lagi”

“oohh” Tanggap Fridho singkat

“Gitu doang?yaelah. gue pikir lo pengen tau banget” tambah Trisa terkekeh

“Gue udah percaya ama lo,jadi apapun yang keluar dari mulut lo gue anggap itu jawaban”jelas Fridho yang menjelaskan dengan teliti kepada Trisa

Trisa mengangguk dan tersenyum getir,menolehkan arahnya kearah Fridho” Makasih ya Arsadion”

“hmm? Apaan lo manggil gue kayak gitu?” ketus Fridho.” Gue lebih suka lo manggil gue kayak biasanya”

“okey fine, Fridho” Trisa tersenyum dan fridho memalingkan wajahnya dan ikut tersenyum

”Eh Frik, gue kangen kita ngumpul berempat disini kayak kita kecil dulu”

“hmm”sedikit anggukan

“Gue kangen momen-momen kita dirumah pohon itu”

“hmmm”

“ah lo mah, hamhemhamhem mulu” oceh Tris

“udah ah , pulang sono. Udah  malem lo kayak cabe-cabean”

“What! Apaan  barusan? Gue itu chili-chilian tau. Elite dikit hahhahah”

“buruan nyobel, gue tinggalin nih. Biar lo pulang sama tante Kunti”

“haelahh, Frik. Jangan dong” kejar Trisa tergesa karena sudah ditinggal jauh.

‘Tuhan,jagalah  Dia dan Senyumannya. Karena itu adalah salah satu alasan terbesarku untuk Bahagia”

Selama perjalanan Fridho dan Trisa memilih diam, lebih tepatnya Trisa karena ia tidak tahu membahas topik apa untuk diobrolkan.selang 10 menit kemudian keduanya telah sampai di depan Rumah Trisa.

“Masuk Gih!” ujar Frido dengan disusul tunjukkan dagunya kearah rumah Trisa

“iya, Makasih yah Frik”

“Hmm”

“Eh, Fridho. Dari mana lo berdua?”  Tanya Tirta yang hendak keluar rumah dengan mobil kesayangannya

“eh Bang Tirta, Gue sama Trisa abis”Fridho sedikit binhgung menjelaskan ia dan Trisa dari mana

“aku ketemu dia dijalan, abis cari angin. Frik gue masuk”Tukas Trisa dngin da berlalu

“Heaelah, angin  ae dicari, tu sedot angin dari AC sampe kembung”Oceh Tirta santai
Fridho hanya menjawab dengan anggukan dan senyum tipis.

“Dho, ikut gue bentar ya”
Tirta mengajak Fridho ke sebuah taman pinggir Kota tempat biasa yang sering kali mereka kunjungi, ntah hanya duduk santai, tertawa atau menghibur diri sendiri bahkan menjadi tempat untuk mengadu masalah mereka.

Taman ini bukanlah taman yang megah dengan tanah yang luas ,terdapat air pancur dengan lampu warna-warni yang meneranginya. Tapi taman ini adalah sebuah taman sederhana yang tidak tedapat bangku taman, memiliki bukit-bukit kecil, dan hanya dihiasi lampu putih yang berada di sekitar danau kecil di sudut taman.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 22, 2017 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Because of YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang