Chapter 8

460 19 1
                                    

Trisa sama sekali tak menghiraukan berapa banyal orang dan pasien yang ia tabrak ketika berlari di koridor dan lorong Rumah Sakit.Ketika keluar dari pintu Rumah Sakit seorang manarik Trisa dan memeluknya. Trisa sama sekali tak memberontak. Karena itu yang sangat ia butuhkan sekarang

“keluarkan semua Tris, Gue tahu sakitnya. “ ujar laki-laki itu

“Gue udah pernah bilang kan ke elo, gue  gak bisa liat lo sedih apalagi sampe kayak gini. Lo kenapa? Gue khawatir Trisa” lontaran itu benar-benar lembut terucap dari bibir Yudho, Laki-laki yang memeluk Trisa tadi adalah Yudho. Mereka kini tengah berada di Taman Rumah Sakit

“Gue bingung kak, kenapa semuanya begitu rumit? Kenapa Fridho bisa semarah itu ke gue?”Tukas Trisa

Saat ini ia benar-bennar merasakan kegusaran, hati,pikraannya begitu lelah. Ya Tuhan apa yang terjadi dengan Fridho sebenarnya. Trisa saat ini sangat takut, hanya takut yang ia rasakan saat ini. Trisa tidak tahu bagaiman ia akan menjalankan kehidupannya setelah itu. Apalagi ketika melihat kondisi Fridho yang terbaring tadi. Hal itu mengingatkan Trisa pada masa adiknya sedang terbaring lemah di Rumah Sakit

    *** PROV Rumah Trisa***

“Dek, lo kenapa? Lo abis nangis kan?” suara berat itu langsung menyadarkan Trisa

“Gakpapa kok kak. Aku ke kamar ya” Trisa hanya ingin ke kamarnya sekarang dan merebahkan tubuh di kasur nya

“Tapi dek, Tampilan lo berantakan banget. Kayak Bakpao dikasih air” Tukas Tirta lagi

Trisa sama sekali tak menggubris ucpan kakak keduanya itu, ia benar-benar lelah hari ini dan tidak berniat membalas candaan kakaknya itu. Tirta saat ini sangat bingung dengan adik perempuannya yang satu ini,karena sekarang Trisa telah menjadi satu-satunya putrid di keluarga Daleon

“Eh Conde, kenapa lo?” Tukas Thariq yang baru saja keluar dari dapur

“Kak?”
“hm”

“Trisa kenapa ya? Aneh banget kak. Mukanya berantakan. Kayak abis Nangis gitu”Tirta menjelaskan apa yang ia lihat dari keadaan Trisa tadi

“Trisa!! Dek!! Kamu kenapa?” Thariq benar-benar khawatir mendengar penjelasan adiknya tadi

“Bukain pintunya Quita! Kamu kenapa Dek? Bilang ke kakak! Kakak khawatir.”

“Quita bukain! Ntar Gue dobrak pintunya” Tambah Tirta

“Sudahlah kak! Ini bukan masalah yang penting. Dan kalian gak perlu tau masalah aku!”Tukas Trisa yang masih tenggelm dalam kebingungn dan tangisnya

’Maafin Trisa ya kak! Jujur, Trisa pengen banget kita kayak dulu lagi!kayak sebelum ada Quila, Tapi kenapa ketika Quila ppergi semuanya malah tambah buruk bagi Trisa?’

           ****

Hari ini adalah hari Senin, namun tak seperti hari-hari biasanya. SMA Global hari ini mengadakan lomba untuk memperingati Hari Pahlawan.

Semua Murid dan guru berpartisipasi dalam acara yang diadakan oleh Pihak Osis dan Kesiswaan.Semua Murid dan Guru yang ikut dalam Kompetisi mengenakan seragam dan cirri khas dari Pahlawan yang mereka Idolakan

“Eh Frit, Btw Trisa mana ya?” Angga sedari pagi sudah mencari dimana keberadaan Trisa, bukan karena apa. Angga sangat ingin tahu perkembangan hubungan Trisa dengan Yudho dan Bagas

“gak tau, Lo gak liat apa gue dari itu ngikutin lo mulu!” Ucap Frita spontan

“Biasa aja kale non!! Gue tau lo cemburu gara-gara Trisa berduaan sama Fridho kemaren kan? Apalagi Trisa pegang-pegang tangan Fridho” Kata-kata itu spontan keluar dari bibir Angga

Because of YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang