SAPPHIRE'S 3

1.2K 125 10
                                    

Sudah dua hari ini Donghae sama sekali tak mau buka suara mengenai lukanya. Bahkan ketika manager sudah mengetahui hal itu, ia masih bungkam.

Namun, saat Presiden Youngmin menanyakan perihal luka itupun, Donghae mulai memberi alasan. Ia mengatakan jika tertabrak pintu dorm, hingga membuat memar dipipi serta dahinya. Leeteuk yang mendengar alasan itupun hanya mendecih kecil. Leeteuk tak mempercayai alasan itu sama sekali. Pasalnya, Donghae pernah mengatakan pada Seunghwan jika luka itu ia dapat karena tak sengaja terkena pintu mobil. Dan sekarang, ia memberikan penjelasan yang berbeda pada Presiden Kim? Lagi-lagi, Leteuk hanya mendesah kecil mendengar alasan yang berubah-ubah itu.

"Baiklah. Apapun alasanmu, yang jelas kau harus lebih berhati-hati. Tolong beri make-up yang sedikit tebal pada lukanya," ucap Kim Youngmin pada salah seorang make-up artis di ruangan itu. Wanita itu segera melaksanakan perintah Presiden Kim.

Setelah mengatakan hal itu, Presiden Kim segera beranjak dari sana, Leeteuk sedikit membungkuk saat pria itu mulai meninggalkan ruangan yang hanya berisi tiga orang itu.

Sesekali Donghae terlihat kesakitan saat luka itu tersentuh alat make-up. Terlebih saat dahinya harus ia relakan terasa perih lantaran tak diperbolehkan memakai plester. Lebih dari itu, peralatan serta bahan make up semakin membuat luka itu meradang dan terasa perih.

"Auh, noona, jangan beri terlalu banyak bedak disana, appayo," rengek Donghae, sambil memegangi keningnya yang memang terlihat masih memerah dan mengeluarkan darah.

Leeteuk hanya memandang namja itu dalam diam. Tak berniat menolong ataupun menanyakan pertanyaan yang sama.

Sampai kapan kau akan menyembunyikan hal ini?

Berselang dua menit kemudian, Kangin memasuki ruangan itu. Sekilas melihat Donghae yang tengah kesakitan dengan ekor matanya

Tak dipungkiri, terbersit sedikit rasa iba saat melihat sang dongsaeng kesakitan seperti itu. Tapi nyatanya, rasa marah dan tidak terima masih lebih mendominasi.

"Hyung, manager hyung memanggilmu di belakang stage," ucap namja itu menghampiri Leeteuk.

Sontak saat mendengar suara itu, Donghae tak lagi merengek sakit. Ia hanya menunduk takut dan membiarkan lukanya tertutupi bedak tebal.

"Uhm," jawab Leeteuk sekenanya. Ia segera meletakkan earphone yang sedari tadi menemaninya. Bergegas menuju backstage menghampiri manager Inhwan.

Tepat setelah Leeteuk mendapat panggilan itu, Super Junior akan tampil lima menit lagi. Semua member segera menuju backstage, mempersiapkan semuanya. Termasuk Donghae yang sejak tadi masih berusaha untuk membenahi poninya.

"Waeyo? Apa ada masalah?" Tanya Yesung saat melihat Donghae yang terlihat gugup, tak seperti biasanya.

"Eoh? A-aniya hyung. Gwaenchana," jawab Donghae menghentikan kesibukannya membenahi poninya.

"Kalau begitu, cepat rapikan poni itu. Sini, biar hyung bantu," Yesung yang tak sabar dengan sikap Donghae, berusaha membantunya.

"Andwae! Ah, maksudku, aku bisa sendiri, hyung," sergah Donghae cepat. Ia segera menyelesaikan ajang menutupi lukanya itu secepat yang ia bisa.

Tak lama, suara MC mulai menggema, memanggil nama Super Junior. Menghantarkan nama baru itu untuk menampilkan keoiawaian mereka menaklukkan panggung dengan sempurna. Hingga kurang lebih 5 menit, suara tepuk tangan serta teriakan histeris fans wanita mulai menggema diseantero studio MBC TV. Sungguh, mereka telah berhasil memukau penggemar dengan penampilan yang enerjik dan luar biasa. Bahkan sukses membawa mereka menempati urutan pertama untuk yang pertama kalinya.

SAPPHIRE'SWhere stories live. Discover now