Mine-02

98 20 1
                                    

Motor sport berwarna hijau itu mulai memasuki area parkiran sekolah.

Beberapa pasang mata menatap maudi dan arthur yang baru saja turun dari motor itu dengan tatapan-tatapan penuh arti.

Anjing banget, kemaren ditembak divran gak terima, sekarang digandeng arthur terima-terima aja.

Gatel ya, ewh.

Gaququ ini kok gandengan?

Laki gue selingkuh emak

Arthur udah taken sama maudi? Omg. Buka group line kita harus kasih tau.

Kira-kira itulah beberapa bisik bisikan yang dapat terdengar sampai ke telinga maudi.

Dengan susah payah maudi melepaskan genggaman arthur. "Kak arthur lo apaan deh?"

Kedua alis cowok itu bernaut. "Apaan apanya?"

Maudi berdecak sebal. "Ya, lo gandeng gue kak, lo itu gak ada hak atas gue."

Cowok itu menghela nafas pelan. "Lo udah jadi hak gue dari kemarin." Ujar arthur penuh percaya diri.

"Heh, enggak. " ucap maudi sinis.

Tiba-tiba dari arah berlawanan terdapat cowok yang tak asing sedang berjalan ke arah mereka dengan sugingan senyum di wajah imutnya.

"Wow. Selamat ya, gue kira lo berdua bakalan langsung nikah, eh tau-tau pacaran dulu." Ujar divran mengejek.

Maudi menatap divran dengan dahi yang terlihat bergelombang. "Kak divran, gue sama kak arthur itu-"

"Pacaran." Belum selesai maudi berkalimat, arthur sudah memotongnya terlebih dahulu.

Mata maudi melotot ke arah arthur dengan wajah yang kesal.

Yang ditatap hanya nyengir gak ada arti.

"Hebat, nolak mutiara demi biji jagung." Ucap divran sembari berlalu pergi.

Maudi juga ikut berlalu dari koridor itu meninggalkan arthur dan segera menuju kelasnya.

Di kelas.

"Muka lo kusut banget dah di, habis ngapain?" Tanya viola yang melihat maudi baru memasuki kelas.

Maudi menatap sinis ke arah viola yang terlihat sangat ceria. Entah apa yang membuat dirinya ceria. "Btw, maudi lo nolak kak divran demi kak arthur?"

Sepertinya, hari ini ia harus menutup telinganya rapat-rapat demi tidak mendengar kata 'nolak divran demi arthur' lagi, atau yang divran bilang 'nolak berlian demi biji jagung.' Astogeh!!! divran pandai bersenandung kata ya?

Benar, maudi harus berpura-pura tuli setidaknya hanya untuk hari ini saja.

Cewek itu hanya bereaksi sekedar melirik ke arah viola dan langsung duduk di kursinya tanpa mengucapkan satu kata pun.

"Di, kacang yang di depan jalanan sono mahal loh tadi gue habis beli." Ucap viola mengkode.

"Gak, mahalan kacangnya mas ryan samping rumah gue." Celoteh maudi tanpa ingin mencerna kode dari viola.

Viola hanya bisa mendengus sebal karena ia tahu, jika maudi sedang dengan raut wajah begini, maka nantinya ia harus siap kena semprotan dari maudi.

Suasana di kelas menjadi hening seketika saat guru fisika -bu natly- memasuki kelas.

******

Kantin

Handphone milik maudi sedari tadi tidak berhenti bergetar, tentu saja karena sedang heboh di group tentang dirinya yang sedang difitnah 'berpacaran dengan arthur.' Sebenarnya semua gak bakal jadi heboh kalo arthur gak ngaku-ngaku.

Dengan berat hati, ia memberhentikan kegiatan makannya dan focus ke handphonenya.

[PB'Squad-Group]

Redho chaidar (XII) : tenang aja, maudi gak mungkin pacaran sama arthur, dia itu milik divran aja.

Sheta putri aulia (XII) : bener do? Tapi bukannya maudi nolak divran kemarin?

Caca sherlina (XII) : tapi kan tadi arthur gandengan sama maudi, cewek anak kelas sebelas itu kayaknya lagi tertekan dah.

Wahyuni zeynar (X) : iya kak, kak maudi pasti lagi tertekan

Redho chaidar (XII) : gak ya temen-temen, arthur itu cuman ngebaikin maudi doang. Cukup ya itu aja dari divran. Gw off.

Maudi menghela nafas gusar, kenapa makhluk-makhluk di sekolahnya itu sangat antusias dengan arthur dan divran? Ditambah lagi, karena dirinya sedang diapit oleh dua nama itu maka dirinya juga mendapat antusias dari seluruh penduduk sekolah.

Kini maudi harus menerima nasib bahwa dirinya yang dulu hanya siswa kelas XI biasa, menjadi tenar karena disangka menjadi rebutan dua most wanted. Divran dan arthur.

Kenapa kak arthur pake ngaku2 segala sih? Kak divran juga sok klarifikasi. Gak ada kerjaan apa sampe masuk ke kehidupan orang? Heran gue, Pikir maudi.

"Maudi, maudi lo dicari kak divran di lapangan cepetan anak-anak lagi pada heboh di sana. Buruan ayo!!!" Cerocos anita yang entah dari mana timbul di sampingnya.

Dengan susah payah maudi menelan ludahnya, mati gue,apa lagi ini.

Di lapangan bagian teratas terdapat beberapa kalangan anak kelas dua belas yang terbilang tenar karena ketampanan mereka yang berkapasitas diatas rata-rata.

Ya, mereka adalah Divran, Aldrin, Jodi, Fahri, Rey, dan edo.

Selain mereka, ada dua anak yang juga tenar seperti Arthur dan Aldino, namun mereka bergaul dengan cara sendiri.

"Arthur itu cuman lagi pengen baik aja sama maudi, karena maudi sama arthur gak bakal pernah bisa pacaran, maudi itu cuma milik gue. Udah ngerti kan? Jadi lo-lo semua jangan pada mikir yang enggak2 lagi."

Astaga, divran apaan banget ngomong pake toa di depan cewek-cewek cabe? Di lapangan lagi dasar cowok ganjen.

"Norak, lo lupa kemaren gue nolak, bukan terima." Teriak maudi kemudian berjalan pelan menghampiri cowok yang tengah memegang toa dan berdiri di bagian atas lapangan itu.

Lapangan itu semakin padat, seluruh siswa berdatangan melihat apa yang terjadi.

Dan arthur yang baru saja selesai mendengar berita 'maudi ngatain divran norak' langsung segera pergi ke lapangan berniat mencegah jika terjadi sesuatu.

Sementara di lapangan, maudi berusaha menahan malu. Mengapa kakinya harus melangkah ke atas lapangan? Kenapa kakinya berjalan tanpa izin dirinya dulu? Sekarang, dia hanya harus menahan malu.

"Maudi, lo harus terima gue kali ini. Lo mau kan jadi pacar gue?"

-----------------

Astogeh, kenapa cerita ini begitu absurd yasalaamm....

Btw, part ini pendek ya? Maaf deng, author lagi gamood gara-gara habis di putusin. *lah

Ck, tapi makasih udah sempet baca jangan lupa tinggalin jejak, please.

Apa banget deh author mohon-mohon? Ewh.

Oh iya, jan lupa baca cerita 'TRUE' dari ghyannur21 karena di part berikutnya cerita true dan mine ini bakalan di sambungin, jadi kesannya bakalan...,

Ya nanti aja deh kalian tinggal baca. Happy reading 😊

Bhaayyyy:#

MineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang