Mine-09

66 15 0
                                    

*****

"Maudi bangun bikin sarapan, mama lemb pfftt hahahaa...."

Suara tawa yang menurut maudi sangat mengganggu itu adalah suara milik kakaknya, harry.

Mengingat tidak ada penghuni lain selain dirinya dan harry maudi pun membuka mata "ngapain lo ketawa-ketawa gajelas?" Tanya maudi dengan suara khas bangun tidur.

"Lo pake piyama pink gue juga ya akhirnya? Hahahaaa." Ucap harry. Maudi tidak yakin harry sedang lapar kalau orang sedang lapar tidak mungkin banyak tertawa.

Cewek itu memasang tampang malas, dia malas menanggapi kakaknya.

"Bikin gue makan cepet." Ucap harry di sela-sela tawa.

Maudi tidak lupa kalau dia berstatus anak dan adik di rumah ini. Maudi pernah berpikir kenapa dia tidak dilahirkan sebagai seorang lelaki saja, menurutnya menjadi cewek itu ribet, harus mengurus dapur, dan segala isi rumah. "Iya nanti gue bikinin. Tapi tunggu gue mandi." Tanggap maudi.

Setelah berhenti tertawa harry berdecik sebal, siapa yang ingin menahan lapar hanya karena menunggu seseorang mandi? "Gausah mandi, perut gue demo demo." Ucap harry.

Maudi menghela nafas kuat tanda sebal."Lo tunggu aja susah amat sih."

Harry menatap maudi tajam seperti sedang menatap musuh. "Buruan gue lapar, kalau gue mati lo tanggung jawab!" Ucap harry sembari berlalu dari balik pintu.

Maudi mengerjapkan matanya sebentar, berusaha menahan kantuk yang terlalu berat, bukannya dia tidur sejak kemarin sore?. Dia mulai turun dari ranjang, sejenak dia berdiri dan mematung memikirkan apa yang harus dia lakukan. Mandi atau memasak?

Urusan sepele itu saja harus diurusi seribet ini, sudah maudi bilang menjadi cewek itu ribet.

Tiba-tiba matanya berbinar-binar, entah kemana mata yang sayup-sayup seperti beberapa detik yang lalu itu pergi. Maudi keluar dari kamar dan membuka mulutnya "bang harry, kita makan bubur ayam pak iyak aja ayo." Ucapnya. Jadi bubur ayam adalah kesukaan mereka keluarga setiawan, mungkin bubur ayam juga merupakan bagian dari keluarga mereka.

Dan terdengar teriakan "ayo" dari lantai bawah.

Percayalah, hanya bubur ayam yang dapat mendamaikan mereka.

-ting tung ting tung

"Pagi-pagi gini siapa yang udah lancang jadi tamu sih." Ujar maudi ketika baru saja ingin mengambil handuk untuk mandi.

"Maudi ada temen lo." Teriak harry. Dia berteriak seperti maudi sedang berada di planet tetangga.

Hah?

Hahh??

Maudi tidak percaya jika orang yang sudah dia sebut lancang tadi adalah temannya. Dengan sigap maudi membuang handuk ke sembarang arah lalu turun ke lantai bawah.

Di bawah sana terpampang jelas wajah,

Arthur? Sedang apa dia disini?

"Nah tu dia, pink sayang, lo disini aja biar gue yang beliin lo bubur ayam, gue pergi dulu yah." Ucap si mahagoblok harry dengan wajah seperti cowok kurang belaian lalu melenggang pergi.

"Setan." Ketus maudi karena sebal dipanggil pink.

Sementara harry yang dipanggil setan masih tersenyum senyum menahan tawa sambil berjalan ke arah teras.

Maudi melongo melihat arthur, sementara arthur memasang senyum ala Charlie Puth ke arah maudi.

Entahlah, senyum karena memang ikhlas senyum atau senyum menahan tawa karena melihat maudi memakai piyama pink.

MineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang