Sudah tiga minggu Wonwoo tidak pulang ke rumah, juga sudah selama itu pula Mingyu tidak tidur. Ya, Mingyu sibuk mencari istrinya sampai tidak tidur sedikit pun, bahkan ia sampai rela mengunjungi Jungkook yang berada di Busan, jarak rumah mereka sebenarnya bukan main tapi Mingyu rela harus mendadak pergi ke tempat sejauh itu demi mencari istrinya.
"Kau Mingyu?" Mingyu menganggukan kepalanya pelan, Jungkook sebenarnya tidak pernah bertemu Mingyu secara langsung bahkan datang ke pernikahan Wonwoo, karena saat itu Jungkook pergi menemui Taehyung yang saat itu tengah dirawat di rumah sakit karena kecelakaan "Pesan-pesanku bahkan tidak pernah dibalas oleh Wonwoo sudah seminggu ini" Mingyu terbelalak, sudah seminggu juga Wonwoo menghilang "Kenapa kau tiba-tiba menanyakan Wonwoo? Bukankah kau suaminya? Jangan bilang kau..." Jungkook menggantungkan kata-katanya, ekspresi kecewa sudah mulai terlihat jelas di wajahnya.
"Iya, ia pergi setelah aku menyakitinya secara tak-" Jungkook melayangkan sebuah pukulan di wajah Mingyu, membuat laki-laki yang lebih tinggi dari pemuda bergigi kelinci terjatuh.
Mingyu meringis mendapat pukulan tiba-tiba dari sepupu istrinya itu, Mingyu bahkan tidak mengetahui betapa sayangnya Jungkook pada Wonwoo. Tiba-tiba seorang laki-laki berkulit tan lainnya muncul, ia memandang mereka terkejut.
"Jungkookie, kenapa kau memukul orang-Mingyu?" tanyanya dengan nada yang tak menyenangkan, Mingyu hanya mengusap darah yang mengalir dari sisi bibirnya tanpa menanggapi Taehyung "Kenapa kau disini? Mana Wonwoo?"
"Annyeong" pamit Mingyu tiba-tiba, seolah malas bertemu dengan Taehyung. Sebenarnya Taehyung sendiri adalah kakak tiri dari Mingyu, tapi Taehyung lebih memilih untuk tinggal di Busan, karena tak ingin terlalu jauh dari pacarnya itu dan mencari pekerjaan disana.
Taehyung mengalihkan pandnagannya pada Jungkook yang sudah berlinang air mata dan laki-laki berambut hitam itu berlari masuk, meninggalkan Taehyung yang kebingungan dengan apa yang terjadi disana.
"Ya! Jungkokkie!"
000
Wonwoo membuka matanya, ia memandangi langit-langit kamar Seungcheol dan duduk di kasur itu. pandangannya terjatuh pada Jeonghan yang tertidur dengan damainya di sebelahnya, tiba-tiba Wonwoo mencium bau yang membuat perutnya bergemuruh, laki-laki berambut hitam itu pun langsung berjalan menuju dapur.
Seungcheol tengah menyiapkan sarapan untuk mereka, Wonwoo hanya memandangi punggung Seungcheol dalam diam. Sebenarnya ia merasa tidak enak karena sudah seminggu ia tinggal disini dan yang Wonwoo lakukan hanya diam di kamarnya tanpa melakukan apa-apa, Jeonghan bahkan selalu melayaninya seperti membawakannya makanan dan minum.
Laki-laki berambut pirang panjang itu bahkan rela tinggal di apartemen Seungcheol ini karena tidak tega meninggalkan Wonwoo sendirian dengan keadaan emosi Seungcheol yang naik turun seperti ini.
Walau istilahnya Jeonghan 'tidak berhasil' mendapatkan hati Seungcheol akan tetapi, Jeonghan sudah tahu betil bagaimana sifat Seungcheol. Seungcheol sebenanrya memiliki emosi yang stabil tapi jika sudah berhubungan dengan Wonwoo dan kedua orangtuanya, ia akan seperti orang labil, emosinya naik turun, tiba-tiba akan membentak Jeonghan walau Jeonghan tidak salah, itulah yang Jeonghan ketahui selama mereka 'pdkt'.
Namun Jeonghan sedikit bersyukur dengan karakter yang dimilikinya, walau ia kecewa, sedih atau marah, ia benar-benar dapat mengontrol semua itu. Bahkan saat kecewa sekalipun, wajahnya tak pernah menggambarkan perasaannya dan akan terlihat selalu sama, yang penuh dengan senyuman.
Sebenanrya Jeonghan sendiri bingung, mengapa ia tak bisa mengekspresikan perasaan yang ia rasakan di wajahnya, hanya wajah cantik dan penuh senyumannya yang selalu dapat ia tunjukan, walau sesekali ia terlihat sedih tapi tidak akan terlalu lama.

KAMU SEDANG MEMBACA
My Husband ; Meanie
FanfictionKisah Wonwoo yang selalu merasa tidak enak hati pada sang suami. WARNING! Mpreg, It's BL/Yaoi fics! If u don't like it, DON'T READ! Date: Oct 22 2016 - On going