Mingyu merebahkan dirinya di kasur hotel, ah seperti biasa-
Jika ia benar-benar pusing, Mingyu takkan pernah ingin bertemu dengan istrinya itu. Tak peduli kondisi handphonenya yang sudah mati, sedangkan sosok yang tengah bersama Mingyu itu langsung menaruh handphone milik suami Wonwoo itu di meja.
Ia mabuk dan sosok itu hanya mendengus nafasnya pelan, Mingyu bercerita panjang lebar tentang perasaannya pada Wonwoo kepada sosok itu sampai menangis gila-gilaan.
Ah, Baekhyun menangkapnya jika Mingyu sih sebatas seorang suami yang bertanggung jawab atas kehidupan istrinya. Namun jauh dari lubuk hatinya ia terasa sangat sakit apa lagi jika harus membayangkan Wonwoo yang menangis.
Sakit.
"Hei bodoh, bukankah besok kau rekaman?"
"Huks.. Aku tak peduli" jawab Mingyu sambil cegukan, sosok itu mendengus nafasnya pelan.
"Jadi kau ingin kupecat?"
"Pecat saja" sosok itu pun langsung berjalan menghampiri Mingyu dan mengguncang sosok itu. Ya, sosok itu menjadi sekaligus orang yang sering menjadi tempat curhat bagi Mingyu.
Sekaligus manajernya, Byun Baekhyun.
"Haissh kauuu!!" Baekhyun pun memukuli sosok laki-laki berambut pirang itu berkali-kali, huft, ia merasa seperti mengurus seorang anak.
Pada awalnya, Mingyu memaksa Baekhyun memberi tips bagaimana cara agar jatuh hati pada Wonwoo dan Baekhyun pikir akan membuatnya sadar, dengan berbagai macam nasehatnya. Namun nyatanya Mingyu semakin bingung dengan perasaannya, menjadi tak jelas dan selalu lari dari Wonwoo karena takut membuat istrinya takut.
Mood Mingyu semakin hancur saja, Baekhyun menghela nafasnya,
Sepertinya ini pekerjaan berat.
.
.
.
.
.
.
.
.
"Wonwoo-ah, mau sampai kapan kau memandangi luar rumah? Ayo kita jalan-jalan" ucap Hyoyeon atau tante dari Mingyu pada sosok yang tengah berbadan dua itu. Sudah beberapa hari ini setelah Wonwoo terjaga, ia selalu memandangi keluar jendela, menunggu Mingyu datang.
Karena tak ada respon dari Mingyu sama sekali, membuat Wonwoo menunggunya. Jungkook dan Seungcheol terkadang jengah sendiri melihat pemandangan itu.
Tak jarang juga Seungcheol mengumpat Mingyu dam tak peduli dengan Jeonghan yang berusaha menenangkannya.
Akhirnya dengan saran Taehyung karena ia juga ingin berduaan dengan Jungkook, jadilah mereka pergi ke sebuah taman bermain.
Jungkook langsung memarahi Taehyung ketika mengajak Wonwoo untuk menaiki wahana roller coaster, ya Wonwoo sedang mengandung 4 bulan.
Hyoyeon begitu bersemangat mengajak Wonwoo bermain kesana sampai-sampai meninggalkan Seungcheol dan Jeonghan berdua, yang pastinya Taehyung sudah meninggalkan mereka sejak awal untuk menaiki wahana roller coaster bersama Jungkook.
"Wonwoo-ah ayo kita ah, kamu lelah ya" disama Wonwo tengah diam, dengan mengenakan sweater oversize bewarna biru langit, membuatnya tak begitu terlihat jika perutnya buncit. Ia meminun habis air mineral yang dibelinya.
Padahal mereka baru saja menaiki komedi putar, tapi Hyoyeon sudah mengajaknya berjalan ke suatu tempat ke tempat lain bahkan Wonwoo berusaha menolak ketika Hyoyeon mengajaknya ke rumah hantu.
Wonwoo tiba-tiba berjalan menuju tukang balon dan membeli 8 balon warna warni, Hyoyeon mengerutkan keningnya ketika ia membeli jumlah balom yang cukup banyak itu.
"Untuk apa?" Tanya Hyoyeon.
"Untuk kalian" jawabnya sambil memberi sebuah balon bewarna oren pada Hyoyeon, Hyoyeon hanya diam dan mengikuti Wonwoo yang berjalan menuju antrian ferris wheel.
Orang-orang disekitar tentu cukup terkejut dengan kehadiran Wonwoo seperti itu, membawa balon yang cukup banyak. Ternyata disana ada Jungkook, Taehyung, Jeonghan dan Seungcheol, disana mereka hanya diam ketika Wonwoo memberi banyak balon sampai di tangannya menyisakan dua balon bewarna biru muda, kuning dan hitam.
"Kenapa tersisa tiga?" Tanya Jungkook.
"Mingyu, aku dan aegya" Jungkook, Hyoyeon dan Jeonghan hanya diam mendengar jawaban Wonwoo sedangkan Seungcheol dan Taehyung tak mendengar ucapan Wonwoo karena mereka sedang mengobrol sambil memainkan balon yang mereka dapatkan dari Wonwoo.
Wonwoo pun akhirnya ikut mengantri untuk menaiki ferris wheel bersama mereka, karena telah dipaksa Jeonghan dan Taehyung. Setelah cukup lama menunggu, tiba-tiba Wonwoo terpisah sendiri karena asik terbengong sendiri sambil memainkan balon yang dipegangnya.
Tubuhnya seketika terseret yang membuatnya kini menjadi giliran untuk menaiki ferris wheel.
"Wonwoo?" Baru saja Wonwoo duduk, bagaimana ia tak terkejut melihat suaminya sendiri yang duduk di hadapannya. Wonwoo juga heran karena penampilan Mingyu saat ini bagaikan seorang model.
Wonwoo hanya diam karena melihat keadaan Mingyu yang terlihat asing baginya, namun ia yakin jika sosok di depannya ini adalah suaminya.
Sesekali Wonwoo mengelus perutnya, ia masih tak berani untuk membuka suara, sampai-
"MINGYU OPPAA!!"
"AKK BENAR ITU MINGYU OPPA!"
"MINGYUUU!!!"
Ferris wheel mereka mulai naik, padahal tadinya ia ingin menikmati pemandangan yang akan tersaji dari ferris wheel yang ia naiki.
Namun, Wonwoo malah semakin terbengong dengan teriakan-teriakan itu, Mingyu menggaruk lehernya dan membuka kacamata yang ia gunakan.
Mereka bedua hanya diam, Wonwoo memainkan balonnya dan Mingyu yang terus memandangnya, sampai pandangannya turun ke perutnya.
"Maaf" tiba-tiba Mingyu membuka suara.
"Kenapa?" Mingyu menahan diri agar tak langsung memeluk istrinya itu dan mengucapkan beribu kata maaf. Karena ia telah berjanji untuk menjaga Wonwoo namun nyatanya ia mengira jika Wonwoo keguguran-
"Kau.. keguguran karenaku" Wonwoo terlihat amat terkejut dan hendak ingin berbicara, namun Mingyu malah berucap lagi berbagai kata-kata maaf juga mengakui jika ia bekerja sebagai seorang rapper juga model.
Ia sudah sangat siap jika Wonwoo akan membencinya dan sudah pasrah. Karena Mingyu tak kunjung berhenti berbicara, Wonwoo langsung menarik tanggan Mingyu dan meletakkannya di perutnya.
"Aku tidak keguguran dan kenapa kau berkata seperti itu? Apakah perutku terlihat rata?" Tanya Wonwoo bingung yang malah mengangkat sweater dan memperlihatkan perutnya yang buncit. Mata Mingyu terbelalak dan ia malah menjadi salah tingkah-
"Aku.. Jungkook-"
"Kemana kau selama ini? Setidaknya kau memberi kabar atau cerita tentang apapun padaku, aku takkan pernah marah dan kau tahu itu kan?" Tanya Wonwoo kesal, angin meniup surai hitamnya hingga sedikit berantakan, bahkan poninya yang cukup panjang itu hampir menutupi mata cantiknya yang tengah memancarkan sedikit kemarahan. "Aku menunggumu setiap waktu bodoh"
"Tapi Jungkook-" Wonwoo malah menangis sambil memukuli Mingyu dengan balon yang ia bawa. Sampai Mingyu berhasil menghentikan pergerakkan Wonwoo.
"Jungkook bilang kau keguguran dan sekarang pikiranku sangat kacau...Sampai aku tak berani menemuimub karena tak ingin melihatmu menangis"
Wonwoo menggigit bibirnya kesal, ia mendorong wajah Mingyu jauh ketika suaminya itu ingin menciumnya. Perasaan cinta ia pada suaminya itu begitu besar, namun mengapa Mingyu begitu kurang percaya diri dengan apa yang telah lakukannya. Namun bagi Wonwoo, perlakuan Mingyu tidak pernah ada yang salah.
A/n: Heiii finally fic ini update hehe
Ughh pen bgt bkin yang baper huhuhu tp kurasa gagal ya, gapapa dah yang penting update ya.Makasi buat yang udah baca~❤

KAMU SEDANG MEMBACA
My Husband ; Meanie
FanfictionKisah Wonwoo yang selalu merasa tidak enak hati pada sang suami. WARNING! Mpreg, It's BL/Yaoi fics! If u don't like it, DON'T READ! Date: Oct 22 2016 - On going