Mingyu POV
Aku memikirkan Wonwoo, bayangkan sudah 3 bulan aku tak bertemu dengannya dan aku sedikit tersiksa dengan diriku sendiri. Selama itu pula aku berusaha menetralkan pikiranku dan selalu memikirkannya, bagaimana aku merasa kehilangannya selama itu dan entah mengapa, aku merasa diriku hilang setengah.
Mungkin aku benar-benar sudah menyukainya.
Ya,
Aku masih belum berani menyimpulkan jika kau cinta dia.
Bukan berarti aku tak cinta dia atau gimana, namun aku sedang berusaha-
"Mingyu"
Aku sadar dari lamunanku dan melirik sosok Jungkook, sepupu dari istriku. Ia menatapku dengan sedikit tidak suka, aku tak mengerti namun tidak peduli.
"Berjanjilah untuk menjaga Wonu hyung"
Aku diam.
"Jawab aku brengsek" ucap Jungkook lagi, Jeonghan yang duduk di sebelahnya langsung menepuk pelan bibir Jungkook dan memandangnya seolah mengatakan 'Jangan berbicara seperti itu'. Jungkook berdecak kesal dan menghela nafasnya, sementara aku malah diam merenung.
Memikirkan Wonwoo dan kandungannya.
Jujur, aku memang tak pernah tega untuk mengggurkan janin, bahkan Chani lahir ke dunia ini, namun bagaimana perasaanmu saat mengetahui jika istrimu tidak mengandung anakmu?
Hatiku sakit jika mengingatnya ditambah lagi memang kami berdua benar-benar menginginkan seorang anak dan bahkan Wonwoo keguguran berkali-kali.
Aku menggelengkan kepalaku dan mengepalkan kedua tanganku, menunggu hasil tes dna bayi yang dikandung istriku.
Tapi mengapa aku merasa tidak tenang belakangan ini-
Entah kenapa.
.
.
.
.
.
.
Aku sadar dari lamunanku, sudah 5 hari aku tidak pulang ke rumah, karena tiba-tiba ayahku menyuruhku untuk pulang, membantu kedua orang tuaku pindah ruma dan sampai saat ini aku sama sekali tidak mengetahui hasil dna Wonwoo,
Kenapa Wonwoo juga tidak memberitahuku?
Atau Jungkook?
Ah, sebaiknya aku bertanya padanya.
Sudah 10 jam dan tak ada balasan dari siapapun, yang ada malah pesan dari Seolhyun yang ingin minta dikirimi uang. Ya, memang, semenjak merek abertemu lagi, Seolhyun ingin Mingyu mengirimi uang kepadanya demi kelangsungan hidup Chani setiap bulan. Mau bagaimanapun, Chani adalah anak dari ia dan Seolhyun.
Aish,
Ada apa ini.
"Mingyu, bagaimana keadaan Wonwoo? Kenapa kau tak mengajaknya? Ya memang sih jarak dari apartemenmu kesini cukup jauh" tanya tanteku tiba-tiba, ia meletakan sebuah kardus dan merenggangkan tubuhnya yang pegal.
"Ia sedang hamil jadi-"
"Oh tuhan, Wonwoo hamil?! Tak kusangka, Mingyu, aku ingin bertemu dengan Wonwoo. Sudah lama sekali ya" ucap ibuku sambil meminum sebotol air mineral dan berdiri tak jauh dariku.
"Bagaimana ibu tak pernah bertemu dengannya, ibu dan ayah sibuk kan" jawabku.
"Biasanya kan pasangan suami istri sering mengunggah foto mereka di sosial media, kau tak punya instagram kah? Kali-kali kalian upload foto kalian lah" ucap tanteku sambil mengeluarkan handphonenya "Apa nama ig mu?"
Demi tuhan, aku memiliki instagram namun semua isinya adalah fotoku rapper-rapper underground, karena dipaksa oleh manajer untuk memiliki sebuah akun instagram agar bisa tetap dekat dengan fans-
Bahkan keluargaku dan Wonwoo tak mengetahui jika aku adalah rapper.
Mengapa keluargaku tak mengetahuinya? Orang tuaku sibuk dan tanteku kurang suka musik rap, Wonwoo lebih senang menonton drama dan musik band. Jika mereka mengetahui aku adalah rapper, bisa-bisa aku habis.
Tapi apakah mereka benar-benar tak tahu? Bahkan rambutku dicat menjadi pirang.
"Ngomong-ngomong kau semakin tampan dengan rambut pirangmu"
"Wonwoo yang menginginkannya" bohongku.
"Hhahaa ia lucu sekali ya" ucap ibuku sambil tersenyum. Aku diam.
"Apa tidak apa-apa kau meninggalkan Wonwoo sendirian?" tanya ibuku.
"Ah, ia aku titipkan oleh sepupunya di Busan"
"Oh begitu, benar-benar jauh sekali ya hahaha" aku hanya tersenyum pada ibu dan tante yang terlihat lelah, namun karena mengetahui Wonwoo sedang hamil, hal itu membuat mereka senang. Aku kembali membantu menata rumah, membersihkan rumah sampai disuruh untuk memijit ayahku, haish.
Aku merebahkan tubuhku di kasur, melelahkan sekali.
Tubuhku kurenggangkan dan tersadar akan sesuatu, dimana handphoneku? Aku pun mencari-cari sampai tanteku tiba-tiba datang ke kamarku dan memberikanku hanphone milikku.
Aku kaget, melihat 34 pesan dan 20 missed call dari Jungkook, Jeoghan hyung dan Taehyung hyung.
Kenapa tanganku bergetar tiba-tiba.
Aku buka pesan dari Jungkook.
Jantungku hampir berhenti membacanya.
Jungkook
03.12 PM Bisa pulang cepat tidak?
03.12 PM Hasil test, janin itu anakmu dan Wonu hyung, chukkhae tapi aku turut berduka sedalam-dalamnya
03.12 PM Wonu hyung sudah 2 hari tidak keluar kamar dan terus menangis
03.12 PM Aishh aku sempat ingin memberi tahu tentang hasil dari test tapi Wonu hyung melarangku untuk memberitahumu, katanya ingin memberi kejutan
03.14 PM Ia.... Keguguran
Aku menggigit bibir bawahku hingga berdarah.
a/n : Heheh maaf baru sempet update lagii, gimana? Jangan bacok author ya (;-;#)
Author sibuk kuliah/so2an hehe jadi update ff telat semua kyk y (;-;#)
Btw makasih buat yg udh baca.

KAMU SEDANG MEMBACA
My Husband ; Meanie
FanfictionKisah Wonwoo yang selalu merasa tidak enak hati pada sang suami. WARNING! Mpreg, It's BL/Yaoi fics! If u don't like it, DON'T READ! Date: Oct 22 2016 - On going