Chapter 6

1.2K 147 2
                                    

"Kau mengenalnya Zio?" Tanya Mioko.

Nada suara Mioko berubah 180°. Dia menatap Zio tajam sedangkan Zio mengacuhkannya. Mioko langsung menunjuknya.

"Sebaiknya kau jawab Zio!" Pekik marah Mioko.

"Rileks stupid. Aku memang mengenalnya, tapi itu dulu."

"Apa maksudmu hah?!"

"Aku tidak bermaksud apapun. Yang perlu kau tau, dia mempunyai masalah dengan keluarga ku,"

"Jangan berbohong Zio! (Y/N) tidak akan pernah melakukan itu!"

"Heh~ kau panggil (Y/N) tampa sufix 'chan'? Menarik."

"Berhenti menggodaku sialan!"

"Ku tidak menggodamu. Dan, bukankah seharusnya kau melaksanakan misi mu mulai dari sekarang?"

Rahang Mioko mengeras. Dia menatap Zio yang sedang menyeringai kearahnya.

"..... jangan karena kau tau segalanya, kau dengan seenaknya memerintahku Zio. Dan juga, ku tidak tau apa masalahmu dengannya, tapi jikalau kau berani lukai dia--" Mioko langsung menodongkan pistolnya,--"maka kau akan berurusan denganku.."

Dengan begitu, Mioko pergi meninggalkan Zio sendirian.

'Parsetan dengan misi itu, aku pasti melindungimu (Y/N).'

Skip...time hehe (in the morning. Sunday november 20)

Drrt, drrrt.

"Moshi-mosh-"

"(Y/N)-CHAAAAAAAAN!"

Kau langsung mengutuk dalam hati ketika tampa kau duga suara Mioko yang membahana menulikan telingamu. Kau langsung mendekatkan ponsel itu sambil menunggu kalimat selanjutnya.

"(Y/N)-chan! Kau tau--"

"Tidak, ku tidak tau."

"Hidoi...(Y/N)-chan. Dengar, saudara kembarku akan datang kesini!"

"Baguslah. Lalu, apa masalahnya?"

"Aku tidak mau dia disini. Kenapa dia harus kesini?"

"Mana ku tahu. Kau bersenang-senanglah. Ku yakin, Kyoko ingin menemuimu. Jaa ne Mioko-chan."

"Matte (Y--"

Tuuuut.

Dan kau langsung mematikan Hpmu itu. Kau menatap atap sambil tersenyum ketika wajah mereka bertiga berada di otakmu. Yah, bertiga. Mioko mempunyai seorang kembar lagi. Yang bernama Kiyoshi. Adiknya dan dia tidak pernah bisa akur. Dan mereka pun berpisah sejak berusia 11 tahun karena Kiyoshi memilih SMP di Inggris. Sampai sekarang pun, Mioko dan Kyoko tidak pernah mendapatkan kabar dari adik laki-laki mereka. Hal itulah yang membuat Mioko pindah dari Tokyo ke Australia.

Kau sempat sedih mendengar kabar itu. Hingga pada saat masa SMA mu sekarang, kau bisa sekelas dan satu sekolah dengan Mioko. Berterimakasih lah pada beasiswa yang kau dapatkan dan juga kerjamu sebagai novelis dan juga, Mioko yang kembali ke Tokyo. Kau jadi bisa bersama mereka.

Tok, tok.

Lamunanmu buyar ketika mendengar suara ketuk. Kau pun memasang sikap waspada. Entah kenapa, hati kecilmu menyuruhmu lari dari sini segera, sebelum--

"Buka pintunya."

DEG!

--suara yang selama 5 tahun yang tidak kau dengar pun kembali.

Jantungmu serasa berhenti mendadak. Kau langsung melemparkan vas bunga kearah pintu kamarmu sambil membuka jendela.

Brak!

Brak!

Kau langsung panik dan melihat lantai apartementmu.

'Lantai 3. Kalo aku bisa menuruni gedung ini dan terjatuh sebelum sampai tanah, ku pasti tidak bakal terluka banyak.'

Brak, brak!

Kau dengan segera menekan tombol di jammu. Meja pun berubah menjadi tempat senjata berserta berisi beberapa pakaianmu. Kau langsung mengambil uang dan laptopmu lalu mengikat tali di salah satu tiang di dalam sana.

Brak, brak, brak, brak!

"Buka pintunya (Lastname). Ku tau kau didalam."

Napasmu tercekat. Kau dengan segera menggeleng lalu mulai menuruni gedung itu secara perlahan. Kau sulit turun dari sana karna rok span yang kau gunakan.

BRAK!

DOR!

Berkat suara itu, kau langsung terkejut dan membuatmu jatuh pada saat sudah mendekati tanah. Luka pun kau dapatkan. Kau dengan segera melihat kearah atas dan langsung berlari meninggalkan tempat itu.

Kau dengan panik menelpon Mioko yang sama sekali tidak mengangkat telponmu itu. Kau dengan segera bersembunyi disalah satu gang. Jantungmu berpacu dengan sangat cepat. Kau pun mengecek isi tasmu. Raut wajahmu menunjukan kau lega sebab benda yang sangat penting berada didalam tas itu. Merasa aman, kau dengan segera berlari meninggalkan tempat itu.

Tbc.

Tokyo Ghoul X ReaderTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang