Author note: yeaaay 2 chapter! Hehe. Sbagai permintaan maaf. Maafkan daku *mojok d pojokan pintu.* maap juga hiatus gak bilang-bilang-^-. Maklum udah kelas 9 dn juga maap Kirana baru ada waktu. Maaf udah buat kalian nunggu*mojok di sudut pintu* thanks udah baca crita ini. Sorry kali ini pendek otakku tiba-tiba blank hehe. *digebukin pembaca-_-* oke, I hope you enjoy this chapter and see you next chapter~ bye-bye^-^
*Part 7 : Identitas asli Mioko.*
"Mioko-chan! Buka pintunya!" Teriakmu sambil menggedor-gedor pintu Mioko.
Sudah lima menit berlalu tapi Mioko belum membuka,'kan pintu untukmu. Kau terus melihat sekeliling panik hingga manik matamu menunjuk,'kan kelegaan yang amat besar ketika melihat orang yang kau cari. Kau langsung berlari mendekati Mioko yang menatap mu kebingunan sekaligus khawatir. Bagaimana tidak? Lihat saja dirimu. Baju putih yang kotor, rok span yang robek bagian samping dan kau yang bermandikan peluh. Mioko langsung mengajakmu masuk.
Kau langsung duduk di sofa sembari menunggu Mioko mengambil minuman dingin untukmu. Setelah menyediakannya, Mioko menatapmu tajam sekaligus khawatir. "Bagaimana bisa kau seperti ini?" Tanyanya setelah tiga menit terdiam.
Kau yang ditanya cuma menunduk sambil berucap, "jika ku katakan yang sebenarnya, kau bisa dalam bahaya,"
"....tapi aku kan sahabatmu (Y/N)-chan. Kenapa kau mau merahasiakan apa yang terjadi padamu?" Mioko langsung memegang bahumu agar kau mau menatap mata Mioko. Tapi sayangnya, usaha Mioko tak membuahkan hasil karna pandanganmu yang tetap melihat ke bawah.
"(Y/N)-chan," panggilnya yang tak kau gubris.
"(Y/N)-chan!" Sama seperti tadi. Kau tidak meresponnya sedikitpun. Mioko yang marah mengangkat tangannya dan--
Plak!
-menamparmu. Matamu melebar karna terkejut mendapatkan tamparan dari Mioko. Kau langsung noleh kearah Mioko yang menatapmu dingin sambil berucap, "jangan acuhkan aku ketika aku khawatir denganmu," katanya dingin.
Dalam sesaat, kau merasa bahwa Mioko didepanmu bukanlah Mioko yang kau kenal. Mioko pun bangkit dan mulai berjalan ke arah laci lemarinya. Kau hanya diam memperhatikan Mioko hingga kau terkejut melihat Mioko mengambil pisau lipat dari sana. Dan tampa ragu, Mioko melempar dan menangkap pisau itu dengan mudah seolah-olah ia sudah menguasainya. Kau langsung beringsut mundur begitu Mioko mendekat sambil menodongkan pisaunya.
"Yamette (hentikan) Mioko-chan!"
"Tak akan hingga kau beritahu apa yang kau rahasiakan," Mioko menatapmu sejenak. Jujur dari lubuk hatinya ia tak mau lakukan ini. Tapi apa boleh buat, ia tak ada pilihan lain selain ini. Dia makin mendekatimu hingga akhirnya mendengus melihat ketakutanmu. Ia langsung terkekeh pelan sambil berucap,"Kau pasti tak menyangka kulakukan ini,'kan? Kau pasti bertanya-tanya, 'dimana Mioko-chan yang ku kenal?' Asalkan kau tau saja. Itu cuma topeng,"
Manik coklatmu melebar. Dengan ragu kau mengulangi ucapannya,"to-topeng??"
"Ya topeng," balas Mioko sambil menatapmu tajam,"Kau tak tau apapun tentangku yang sebenarnya. Yang kau tau adalah aku memiliki saudara dari keluarga yang kaya, seorang yang pecinta romansa, polos, agak lugu, dan juga periang. Tapi maaf saja, yang kau ketahui itu cuma topengku," jelas Mioko sambil menyeringai.
"Kau pasti berbohong,'kan Mioko....chan? Iya,'kan? Sama seperti dulu," ucapmu sambil tersenyum. Mioko hanya memiringkan kepalanya. Ia terus tersenyum hingga membuat jantungmu berdebar tak karuan.
"Aku harus jawab apa yaaaaa~?" Tanya Mioko pura-pura bodoh. Dia berjalan mengelilingi ruangan itu hingga menjentikan jarinya sambil menjawab,"ku tak bercanda"
Deg!
Satu kalimat itu berhasil membuat jantungmu berhenti mendadak. Kau tetap menatap Mioko tak percaya, sedangkan Mioko menatapmu dingin. Dan tampa diduga, Mioko melempar pisaunya yang berhasil menggores pipimu. Mioko tersenyum puas sambil berucap,"ups, maaf tak sengaja aku."
Hening. Tak ada satupun dari kalian yang mau membuka pembicaraan. Kau yang melihat perubahan Mioko langsung bangun secara perlahan. Dengan keberanian terkumpul kau mengambil pisau itu dan menodongkannya ke Mioko sambil bertanya,"siapa kau yang sebenarnya?!"
Mioko yang melihat keberanianmu itu langsung menyeringai tipis, "Atashi ga namae, Kazekawa Diana. I the dark killer. Nice to meet you (yourname)."
Tbc.
Salam manis.
Kirana Gz.
