Chapter 3

2K 241 12
                                        

Kau terbangun di sebuah ruangan yang tidak kau kenal sama sekali. Tiba-tiba kau merasakan di mulut mu ada sesuatu yang tidak wajar. Kau mulai membuka mulutmu dan menyentuh pinggir bibirmu. Setelah itu, kau mendapati cairan merah disana. Seketika itu juga bahwa cairan itu adalah...

'Darah?'

Klek.

Kau langsung melihat kearah pintu. Seorang pria paruh baya sedang berdiri didepan pintu sambil melihatmu. Ia pun tersenyum.

"Kau akan aman disini."

"An-anda siapa?"

"Aku adalah pemilik cafe ini. Dan ada seseorang yang ingin bertemu denganmu."

Kau langsung memiringkan kepalamu. Pemilik cafe itupun keluar ketika kau ingin menghampirinya. Kau langsung terkejut ketika kau keluar dari kamar itu, kau bertemu dengan seorang gadis bersurai biru tua yang sangat kau kenali.

"Touka-chan?" Panggilmu

"Kau hampir mati disana. Dasar lemah" ucap Touka dingin.

Kau langsung meringis dan menggaruk tengkukmu yang tidak gatal. Kau langsung melihat kearah jam tanganmu. Seketika itu juga kau panik karena kau sudah terlambat untuk menerbitkan ceritamu yang terbaru.

"Maaf Touka-chan. Aku harus pergi. Jaa ne!"

Kau pun langsung berlari menuruni tangga dan pergi ke toko penerbit.

Skip.

"Kumohon... biarkan aku merasakan kebebasan."

"Aku tidak perduli pada apapun lagi. Yang aku inginkan hanya kebebasan."

"Aku tidak tahu arti cinta, kasih sayang, dan mimpi."

"Biarkan aku pergi. Kumohon... relakan diriku. Ku minta maaf atas segala. To arigatou."

Gadis itupun tersenyum untuk terakhir kalinya. Ia kemudian menatap pisau yang sebentar lagi akan mengakhiri hidupnya. Di pisau itupun tertulis namanya.

'Aulea.'

"Kurasa nama itu tidak cocok untukku lagi. Sayounara."

"Jadi, ini cerita terbarumu? (Last name)?" Tanya manejermu.

"Ya, Aoiyuki-san."

Aoiyuki pun melihat seluruh ceritamu dan langsung tersenyum.

"Apa kau yakin?"

"Apa ada yang aneh dengan cerita itu?"

"Tidak. Menurutku ini menarik. Apakah kau tidak bisa merubahnya sedikit?"

"Maaf, tapi itu sudah keputusan ku Aoiyuki-san."

"Baiklah jika itu kemauanmu."

Kau langsung mengangguk dan pergi keluar. Kau pun tersenyum ketika karyamu dibaca oleh masyarakat. Saat ini kau adalah penulis yang sedang naik daun. Kau langsung singgah di toko buku. Kau saat ini menggunakan hodie (favorit colors) dengan kacamata hitam dan rok pendek selutut berwarna (favorit colors). Kau pun menggunakan sepatu high heals. (A/n: bener gk tuh tulisannya? Maaf author gk tau tentang cewe. Huehehe, oke back to story.)

Kau langsung memilih buku yang menurutmu sangat menarik. Tidak ada yg curiga dengan penampilan mu. Setelah memilih, kau langsung pergi ke mesin kasir. Setelah membayar, kau berjalan kearah samping dan berhenti didepan mesin kaleng. Kau langsung memasukan uang seharga 5 yen. Kau pun memilih dan akhirnya sekaleng kopi keluar dan kau pun meminumnya. Kau terus berjalan sambil membaca novel yang baru kau beli sehingga kau secara tidak sengaja menabrak seseorang.

"Akh! Sumimasen!" Ucapmu langsung membungkuk 90°.

"Tida-tunggu dulu, kau adalah...(Lastname First name) kah?!"

Semua orang langsung melihat kearah kalian dan di tempat itu langsung dipenuhi oleh suara teriakan.

"(Laste name)-san!"

"(Last name)-sensei, boleh ku minta tanda tanganmu?!"

"Eh?!" Kau pun langsung panik ketika kacamata hitam tidak bertengger di hidungmu.

Kau langsung berputar 90° dan mengambil langkah seribu untuk pergi meninggalkan para fans yang sedang mengejarmu. Kau pun akhirnya berhenti di dalam gang sempit. Napasmu tidak beraturan. Sampai kejadian didepan mu membuat mu terkejut. Kau melihat Kaneki yang memandang pria itu ketakutan dan Hide yang pingsan. Pria itupun langsung menyerang Kaneki. Kau yang disana terdiam kaku, jantungmu berdetak dengan sangat kencangnya.

Matamu langsung terbuka lebar ketika Kaneki membalas pria itu dengan kagunenya. Darah pun langsung memenuhi tempat itu. Kaneki langsung berjalan kearah Hide. Ia pun mengangkat tangan Hide dan ingin memakannya. Kau yang melihat itupun langsung berlari kearah Kaneki.

'Gomen, Kaneki-kun' batinmu meminta maaf.

Kau langsung melompat dan--

DUAK!

--tendanganmu langsung mengenai wajah Kaneki. Kaneki langsung tersungkur. Kau yang melihat itupun langsung memasang kuda-kuda sambil berdiri didepan Hide.

"Sadarlah, Kaneki-kun!" Teriak mu.

Kaneki pun mengamuk. Ia langsung berlari kearah mu dengan sangat cepat. Kau yang melihat itu langsung menghindar ketika kagune milik Kaneki hampir mengenaimu. Kau langsung mengucapkan syukur ketika kau sadar bahwa ilmu beladiri yang kau pelajari bisa berguna disaat-saat seperti ini. Kaneki terus menyerangmu. Sampai pada akhirnya, kagune milik Kaneki menusukmu. Darah keluar dari mulutmu dengan sakit yang luar biasa.

Kau pun terbaring lemah ditanah. Pada saat Kaneki ingin menyerangmu, secara tiba-tiba muncul seorang gadis bersurai biru tua yang datang menyerang Kaneki. Kelopak matamu semakin memberat sebelum akhirnya kegelapan menyelimutimu.

Tbc.

Huahhh! Gomenne minna-san! Ku baru sadar bahwa ku sudah melantarkan ff ini T_T. Gomen, gomen ku jarang aktif minna! Hehehe, gimana menurut kalian chapter ini? Silahkan kirim saran atau kritik untukku^-^. Gitu aja dariku jaa ne minna!^-^

Salam manis

Kirana Gz.

Tokyo Ghoul X ReaderTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang