Chapter 5

1.6K 178 4
                                    

Your pov.

Akhirnya, sampai juga di Cafe ini. Untung saja ku langsung bergegas. Kalo tidak, pasti Mioko-chan akan cemberut ketika ku datang terlambat. Ku langsung memasuki cafe tersebut dan melihat Mioko-chan duduk di dekat jendela. Aku langsung menyapanya dan memanggil pelayan.

"Kupikir kau akan terlambat lagi (your name)-chan,"

"Untuk hari ini ku tidak mau terlambat. Nanti wajahmu cemberut lagi," balasku.

Mioko-chan langsung memberikan buku tentang romance. Ku menatap buku itu bingung dan kembali menatapnya. Mioko-chan yang mengerti tatapanku pun menjawab, "Ini, supaya kau bisa menulis tentang romansa. Jangan hanya tentang fantasy, misteri, dan genre menyeramkan lainnya,"

"Justru membuat genre seperti itu lebih mudah untukku,"

"Ya-ya penulis. Ngomong-ngomong, soal traktiranmu jadi,'kan?"

"Tentu saja,"

"Baiklah! Pelayan, ku pesan pai apel dan cappucino. Kalau kau?"

"Ku (favorit drink) saja."

Pelayan itu langsung mengangguk dan pergi. Mioko-chan yang sedang mengotak atik HP-ku pun langsung tersenyum jahil.

"Hayo~, siapa dia (your name)-chan~?"

"Hm?"

"Ini loh, foto pria ini loh~."

Manikku langsung melebar melihat foto Kaneki-kun didalam HP-ku. Ku lihat kembali kearah Mioko-chan yang terus tersenyum jahil.

"Kemari,'kan sini!"

Seingatku...tidak ada foto Kaneki-kun disini. Ohh ternyata dia. Baiklah, hitungan mundur.

3
.
.
.
2
.
.
.
.
1

"HIIIIDEEEEEEE-KUUUUUUUUUN!"

Your pov end.

Author pov.

Semua orang langsung terdiam ketika mendengar suara amarah (your name). Sementara itu, di sisi cafe terdapat Hide yang tertawa.

"Gomenne, wajah marah mu lucu sih. Hehehe,"

Setelah berkata yang seperti itu, Hide langsung pergi meninggalkan tempatnya.

Setelah dari Cafe, kau dan Mioko pergi membeli buku. Kau langsung terdiam kaku ketika mencium aroma parfum yang sangat familiar. Manik hazel mu langsung menatap liar sekitar sehingga membuat Mioko khawatir akan sifatmu.

"Doshita no (Your name)-chan? (Ada apa (your name))?"

Kau dengan segera pergi meninggalkan Mioko ketika manik hazel mu bertubrukan dengan manik aquamarine. Mioko yang panik langsung mengejarmu.

'Itu pasti bukan dia!' Batinmu.

Larian mu sangat cepat sehingga membuat pertanyaan di benak Mioko.

'Apa dia tidak lelah berlari terus? Dan juga, kenapa langkah larinya sungguh cepat?'

Kalian pun akhirnya berhenti di sebuah gang. Kau dengan segera mengeluarkan pisau yang terus kau bawa untuk jaga-jaga jika ada sesuatu hal yang tidak di inginkan terjadi. Mioko yang melihat sikap siagamu langsung mengambil pistol didalam tasnya.

"Apa kau sudah mendapatkan izin dari orangtuamu Mioko-chan?"

"Ya, tentu saja."

Kau langsung tersenyum dan kembali melihat kedepan ketika aroma itu semakin kuat. Sampai akhirnya manik hazelmu membulat sempurna melihat sosok dihadapanmu.

"Zi-Zio?"

Sang pemilik nama pun tersenyum senang melihat dirimu. Dia dengan segera berlari dan berhenti dihadapanmu.

"(Your name)? Itukah dirimu?"

"Hashiyama Zio. Hisashiburi desu." Ucapmu sambil menyimpan pisau kecil itu.

"Ku tidak menyangka bisa bertemu denganmu (your name)."

Mioko yang merasa di abaikan langsung berdehem sehingga pandangan dua mahkluk itu terfokus padanya.

"Maaf sudah mengganggu reuni kalian. Tapi, apa kalian sudah saling mengenal?"

"Oh, gomen tidak memperkenalkan diri. Boku wa namae, Hashiyama Zio. Aku kakaknya (your name),"

1 detik



















2 detik





"HEEEH?! Ka-ka-ka-kau...kakaknya...(your name)-chan?! Uso!"

"Uso janai. Yah, ku cuma kakak angkatnya. Ada apa? Apa (your name) tidak pernah memberitahukan itu padamu?"

"Tidak! (Your name)-chan~!"

Kamu langsung melihat kearah Mioko yang menggunakan puppy eyes. Kamu langsung memasang wajah jijik dan kembali menatap Zio dan sikapmu sukses membuat Mioko pundung di sudut tempat sampah-_- (Kiran langsung ditemvak Mioko-_-).

"Nande...anata wa--"

"Inilah caraku hidup...Zio,"

"Tapi kenapa harus dengan cara itu? Melupakan masa lalu? Kau gila?"

"Ku selalu seperti ini Zio. Dengan melupakan masalalu dan berubah jadi orang lain. Apa kau lupa apa pekerjaanku dulu?"

"Tapi itu dulu (your name). Waktu itu umurmu 12 tahun."

"Yah, sekarang umurku 16 tahun oke?"

"Kau harus bisa meneri--"

"Bagaimana denganmu? Kau bahkan belum bisa melupakan Chiaki-nee. Masalalu itu bisa membuat kau melemah. Kau tidak bisa bekerja dengan terus melihat masalalu,"

"Kau tidak tahu apapun tentangku (your name)!"

"Siapa yang dulu mengajarkanku untuk membunuh? Siapa yang sudah mengajarkanku untuk tidak usah melihat masalalu? Siapa yang sudah mengajarkanku tentang pekerjaanku itu? Jawabannya cuma ada dua kata. Yaitu kau.

"Dan karena pekerjaan itu, ku harus kehilangan orang yang ku sayangi lagi! Dan semua itu karena dirimu dan ketua bodohmu itu!"

"Cu--"

"Pergilah dari kehidupanku Zio. Karena sampai kapanpun, aku tidak sudi mempunyai kakak sepertimu."

Dengan begitu, kamu pergi meninggalkan tempat itu tampa menoleh kebelakang.

'Sampai kapanpun, aku membencimu Zio.'

Tbc.

Hei, ho. Thanks udh baca cerita ini. Lama nggak nulis ni cerita hehe. Maaf2. Ku sempat mengenai WB. Segitu aj ya kali curcol ku. Btw, thanks yg udh ngomen dan vote cerita ini. Segitu dariku, kuharap kalian menikmati ceritaku. Bye!

Salam manis

Kirana GZ

Tokyo Ghoul X ReaderTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang