.
.
*Tokyo Ghoul x Reader Part 8 : pertolongan dan kebenaran.*
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
."Dark Killer?" Tanyamu mengulangi ucapan Mioko. Sekali lagi, Mioko tersenyum sinis sambil menggangguk. Ayolah siapa yang tak kenal Dark killer? Si pembunuh yang selalu membunuh musuhnya di ruangan gelap dalam hitungan menit yang luar biasa. Kau merasa otot-ototmu melemas. Kau tetap menodongkan pisau tersebut meskipun begitu, kau tetap memasang wajah dinginmu padanya.
'Jadi...inilah dirinya yang sebenarnya?' Batinmu. Matamu menatap liar ruangan tersebut hingga kau berdecak setelah tidak menemukan cara untuk lolos. Mioko atau Diana hanya terkekeh ngeliat tingkahmu. Dia memainkan kunci tersebut sambil menyeringai menatapmu.
"Jika kau mau keluar dari sini, maka lawanlah aku." Tantang Diana. Dia kembali tersenyum kepadamu yang terlihat gentar. Dan tampa aba-aba, dia mulai melemparkan pisau dari laci lemarinya. Kau langsung menghindar setelah melihat serangan itu. Serangan beruntun kau terus mendapatnya hingga kau tersandung karena kecerobohanmu sendiri.
Senyum Diana melebar. Dia terus mendekatimu sebelum--
Ting, tong.
--bunyi bel mengganggunya. Diana menggeram. Dia langsung berlari dan membuka pintu dengan kasar. Dan betapa terkejutnya dia melihat saudara prianya berdiri disana, sambil menatapnya dingin.
"Hisashiburi desu, onee-san." Sapanya dingin.
"Kiyoshi...untuk apa kau disini?" Desis Diana.
"Berhenti memanggil namaku dengan mulutmu itu nee-san. Ku hanya kemari karna satu hal," Kiyoshi mengambil ancang-ancang. Dia dengan segera memukul Diana di ulu hati. Mengenai serangan itu, Diana langsung jatuh terduduk. Diana menatap Kiyoshi yang masuk ke tempatnya sambil memakinya,"dasar brengsek. Kau tak pantas hidup."
Kiyoshi tetap berjalan ke arahmu. Dia dengan segera menggendongmu dan mulai berjalan melewati Diana. Tampa berbalik Kiyoshi mengucapkan kalimat yang membuat Diana sakit hati, "forever your not my sister," sambil berlalu.
Dia dengan segera memasukanmu ke mobilnya dan langsung pergi disana. Kau yang masih dilanda rasa takut cuma bisa terdiam. Kiyoshi sesekali melirikmu hingga kalian berhenti di sebuah gang yang sempit. Dia menarik napasnya dan berucap,"what you want to asking me (Y/N)?" Tanyanya lirih.
Kau menjilati bibirmu yang kering. Kau membuka mulutmu, namun kau menutupnya lagi. Kau bingung harus menanyainya darimana. Apakah langsung to the point? Atau berbasa basi dulu? Kiyoshi yang melihat gelagatmu kembali menarik napasnya dan bertanya,"apa kau ingin bicarakan yang tadi?" Tanyanya.
Kau melihatnya sekilas dan mengangguk. Bagimu, ini semua terasa tak masuk akal. Kau yakin dia bukan Mioko yang kau kenal. Kau yakin Mioko pasti sedang bersembunyi atau diculik dan dia sedang mengerjaimu saat ini juga. Kau yakin kau akan tersadar dari nightmare ini segera.
"This is not dream (Y/N)," ucapan Kiyoshi membuatmu sadar dari lamunanmu. Kiyoshi kembali menghidupkan mobilnya dan berucap, "if you want to know now, follow me. I want show you something,"
Dari hatimu, kau tidak percaya dengan ucapan Kiyoshi. Kau takut Kiyoshi akan memperlakukanmu seperti temanmu itu. Tapi apa yang bisa kau lakukan sekarang? Melompat dari mobil yang melaju kencang? Kau rasa itu bukan ide yang buruk. Tapi resiko kematiannya besar. Jika kau mengikuti Kiyoshi, kau bisa merasakan hidup normalmu akan berakhir. Jadi, apa pilihanmu? Melompat atau tetap diam di mobil? Kau pun memilih pilihan pertama. Kau langsung membuka pintu mobil, Kiyoshi yang melihat itupun langsung ngerem mendadak hingga kepalamu terbentur di stand board mobil cukup keras.
Kiyoshi langsung keluar dari mobil dan menutup pintumu. Secepatnya dia langsung masuk dan mengunci semua pintu. Kiyoshi bahkan tidak percaya kau yang ingin melompat dari mobil. Dia memukul stir lalu menatapmu marah, "what the hell you doing stupid?!" Bentak Kiyoshi.
"Jika kau ingin bunuh diri, jangan dihadapanku. Kau ingin ku jelaskan sekarang? Fine! Sekarang, Mioko sedang mengicarmu oke? She will kill you! Setelah mencari tau dimana kau bersekolah, dia mulai menyusup masuk dan menjadi temanmu. Dia adalah rubah licik. Semua kebaikan yang dia lakukan hanyalah palsu,"
"Palsu...?" Kau membatin tidak percaya. Kau kembali menatap Kiyoshi meminta penjelasan. "Dia bukan yang kau kenal seperti dulu lagi. Setelah tau bahwa kau dulu seorang dari organisasi pembunuh, dia ingin membunuhmu. Membalaskan kematian kekasihnya,"
"Keka...sihnya?" Beomu. Kiyoshi mengangguk dan melanjutkan,"you killed her boyfriend. 2 years ago,"
"That impossible!" Bantahmu, "itu tak mungkin! Ku memang membunuh seseorang 2 tahun lalu. Itu bahkan my last mission untuk bisa keluar darisana! Mana mung--"
"--kau yang sudah membunuhnya. Didepan matanya sendiri," potong Kiyoshi. Kau langsung terdiam. Kau mencoba mengingat dimana Mioko waktu itu. Tapi otakmu tak bisa berpikir lagi. Kiyoshi pun bertanya,"do you remember someone girl hair blue?" Matamu membulat kaget setelah melihat kilasan dimana seorang gadis memohon padamu untuk tidak membunuh pria tersebut. Kau menatap Kiyoshi takut sambil berharap ia tidak menganggukan kepalanya. Sayangnya, harapanmu pupus melihat anggukan dari kepala Kiyoshi.
"Ja-jadi, pria itu..." Kiyoshi sekali lagi mengangguk. Kau heran, bagaimana Kiyoshi tau semua itu.
Kau menatap Kiyoshi dengan pandangan,"siapa kau yang sebenarnya?" Kiyoshi langsung mendengus dan mulai menyebutkan namanya, "my name is Kazekawa Kiyoshi. My nickname is Suya. I'm come form organization Hunter. I'm the ghoul to. Nice to meet you (Y/N)."
*disisi lain*
Diana mempersiapkan semuanya. Seringai pembunuh terus terpasang di bibirnya. Dia menusuk-nusuk karyamu sambil berucap,"jangan khawatir sayangku~, kematianmu akan terasa sangat menyakitkan~hihihihi."
Tbc.
A/N:
Gomen inggrisku kurang cocok! T_T *langsung d lempar lemon* maaf mungkin part kali ini gaje? Hehe. Kuharap kalian menikmati ceritaku. Thanks for you all. Terimakasih udah follow crita ini. Sekaian dariku see you^-^
Psst, maaf chara Kaneki, Hide dan yang lainnya gak keluar. gomen^-^' bakal ku usahakan mereka keluar di chapter berikutnya. See you next time^-^
Salam manis.
Kirana Gz