Part 1

75 14 13
                                    

Kringgggggg...... kringgggggg........ kringgggggg...... Alarm dikamar Mikha seorang gadis yang baru menginjakkan kaki di SMA Cendrawasih, Jakarta. Mikha pun banggun dari tidurnya dan dengan malas ia melangkahkan kaki menuju kamar mandi untuk segera mandi dan bergegas menuju sekolah barunya. Ada perasaan senang karena ia akan menjumpai banyak teman baru dan juga teman lamanya sewaktu di SMP, namun ada satu hal yang mengganjal hati Mikha yaitu Bryan. Mikha ragu apakah mantannya itu akan satu sekolah lagi dengannya? Entahlah, yang jelas hanya itulah hal yang Mikha takutkan saat ini.

Mikha pun mandi tak lupa ia memutar lagu sesuai dengan kebiasaannya dan merupakan hobbynya untuk mendengar lagu dan bernyanyi. Ketika lagu itu memasuki bagian refrainnya ia benar-benar mghayati isi dari lagu itu dan menyanyikannya.

Jika aku bukan jalanmu
Ku berhenti mengharapkanmu
Jika aku memang tercipta untukmu..
Ku kan memiikimu
Jodoh pasti bertemu..

Jodoh Pasti Bertemu-Afgan

Ya, mungkin lagu itulah yang dapat menggambarkan perasaannya saat ini. Ia tak tau harus bagaimana sekarang karena ia tak mengerti dengan apa yang dirasakannya saat ini. Sayang atau biasa saja. Ah, yang jelas cukup baginya waktu semalam sudah menangisi perbuatannya sendiri.

Kini ia sudah siap berangkat menuju sekolah barunya untuk menjalankan kehidupan barunya 'SMA'  sebuah masa dimana semua orang mengalami masa-masa indah yang membuat kita tak ingin melupakannya. Setelah sarapan dan memeriksa kembali perlengkapan MOS nya sudah beres barulah ia berangkat ke sekolah barunya. Mikha tak ingin terlambat pada hari pertamanya belum lagi karna ia juga menggunakan angkot sebagai transportasinya menuju sekolah.

Setelah kurang lebih satu jam perjalanan menuju SMA CENDRAWASIH, kini Mikha pun tiba di  sekolah barunya itu. Ia melihat begitu banyak anak baru yang masuk ke sekolah ini, bagaimana tidak? Sekolah tempatnya ini merupakan salah satu sekolah swasta favorit di Jakarta oleh karena itu tak heran setiap kali tahun ajaran baru jumlah siswa yang mendaftar ke sekolah ini lumayan banyak.

'Akhirnya sampe juga gue disini, kalo sampe telat gue, bisa abis idup gue dikerjain kakak kelas yang pada songong. Fyuuuuh.....' batin Mikha saat tiba disekolahnya dan langsung masuk ke dalam sekolah barunya itu. Setelah berada di sekolah, Mikha langsung mencari kontak teman satu sekolahnya yang juga menjadi teman sekoahnya mulai dari SD sampai SMP. Setelah apa yang dicarinya ketemu, ia langsung mendialnya dan tak lama kemudian terdengar jawaban dari si penerima telepon.

'Hallo? Paan sih Ka? Heran gue sama lo. Ini hari pertama sekolah kok lo malah nelepon gue? Wah, jangan-jangan lo------' seketika ucapan Alice terputus karna Mikha langsungn memotong pembicaraannya.

"Lo dimana, lis? Lo tenang aja gua ga telat kok, ini gua udh sampe disekolah tapi gua gatau mau nyari siapa. Karna lo sekolah disinimjuga, jadi gua nelpon lo aja buat nyamperin lo. Please ya lis, ini masih pagi dan lo udah ngomelin gua? Hayati gabisa diginiin Alicia Caroline." Terang Mikha dengan panjang lebar.

'Gua sama yang lain lagi di kantin, laper, pada belum sarapan. Lo nyusul aja kesini. Waaah, tumben amat lo nyampe tepat waktu ke sekolah? Biasanya mah lima menit setelah bel masuk lo baru dateng Ka. Hahahaha, peace yooo. Idih lo mah al--- *tutututut*' sambungan telepon langsung terputus dan Mikha langsung menuju kantin.

Setibanya di kantin sma barunya, ia langsung dihadapkan oleh pemandangan yang sesak bak sebuah pasar yang di banjiri oleh para pembeli dan penjual yang menawarkan barang dagangannya. Tak ingin membuang waktu, Mikha langsung mencari sosok teman lamanya itu. Karna, Mikha tidak begitu menyukai kermaian. Baginya, keramaian itu adalah sekumpulan suara dari berbagai macam penjuru dunia yang dapat mengakibatkan kepalanya terasa pusing.

Without YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang