decide

391 33 14
                                    

"maaf hyung, aku salah mengartikan keberadaanmu, yang ku tau kau ada di sampingku sebagai orang yg ku cintai, bukan hyungku"

"Kurasa aku sudah bisa meninggalkanmu myungsoo" kata woohyun"kan aku sudah bilang kau sudah bisa meninggalkanku hyung" omel myungsoo sambil mengunyah makanannya. "Geuree nanti kalau ada apa2 kau bisa menelponku kau juga harus istirahat kau jangan masuk sekolah dulu besok!" Pesan woohyun
"nae nae arraseooo" jawab myungsoo lirih.

Woohyun pun bersiap2 memperbaiki outfitnya sebelum keluar dari rumah Myungsoo, "na kanda" ucap woohyun sambil mengacak halus puncak kepala myungsoo. Dan berlalu menuju pintu rumah myungsoo,

~~~Grab
Woohyun merasakan tangan mungil myungsoo melingkar di perutnya, ya benar myungsoo melakukan backhug terhadap woohyun, "gomawo hyung, aku bahagia bisa mengenalmu" gumam myungsoo lirih. Woohyun hanya bisa terdiam dg apa yang dirasakannya saat ini, jantungnya pun seperti mau keluar. Setelah beberapa menit woohyun membalikkan badannya, dia memeluk myungsoo erat tanpa sepatah kata pun. Setelah dirasa cukup diapun melepaskan pelukannya. "Hyung pulang dulu ya?😊" Ucap woohyun sembari mengulaskan senyum di wajahnya.
Myungsoo membalasnya dg senyuman dan anggukan kecil.
__________________
#myungsoo pov

"Hyung pulang dulu ya?😊" Senyuman itu, kenapa sekarang beputar-putar di kepalaku, kenapa woohyun hyung sangat manis jika seperti itu, ap
akah benar jika aku menyukainya, tapi gimana jika woohyun hyung tak memiliki perasaan yang sama denganku... Ahhh michigetta

Malamku selalu penuh dg pikirkan semacam itu, aku takut dengan perasaan ini, aku takut jika aku akan patah hati, ini kali pertama aku menaruh harapan pada seseorang, memang aku dulu memiliki pacar namun, aku tak pernah sadar betapa memusingkannya rasanya jatuh cinta....

#Authorpov
Tak terasa Myungsoo kini sudah kelas 3 di semester genap, dengan begitu makin sedikit kesempatannya berada di SMA yang sama dengan pujaan hatinya. Ya myungsoo hanya bisa memendam perasaanya pada Woohyun saem. Dia tak berani jujur atas perasaannya sendiri. Dan mungkin itu akan menjadi rahasinya sampai mati. "Tak mengapa hyung, jika aku harus mencintaimu dalam diamku, asal kau bisa selamanya ada di sampingku" batin myungsoo dalam lamunannya, "yak! Kim myungsoo kenapa kau murung hari ini? Tak biasanya uri myungsoo tak bersemangat??" Selidik sungjong. "Anya sungjongah, aku hanya sedih kita sebentar lagi akan lulus dari sekolah ini, itu berarti aku akan berpisah denganmu dan juga berpisah dengan Woohyun hyung, aku tak bisa membayangkan masa kuliahku tanpa kalian" 😳jelas myungsoo.
"Aigoo, kenapa kau melancholic gitu sih, kalau kangen ya tinggal ketemu, apa susahnya??" Sungjong coba menenangkan myungsoo.

______________
"Nae saem" ucap murid serentak saat mendapat amanah dari Lee.nim.  benar lee nim memerintahkan muridnya mengerjakan exercise dan mengumpulkannya setelah pelajaran usai, karena kelas akan ditinggal rapat oleh Lee.nim sampai pelajaran usai.

Teng teng
"Ya! Kim Myungsoo, kamu saja ya yg ngumpulkan tugasnya ke Lee.nim, aku ada urusan kata Kang Min Seok yg merupakan ketua kelas 3-1. "Arraseo, arraseo aku yg akan mengumpulkannya" jawab myungsoo gontai.
Kebetulan rapat guru sudah selesai, dan myungsoo memasuki kantor untuk mencari ruangan Lee.nim tersebut, "hyung, apakah hyung tau dimana ruang lee.nim?" Tanya myungsoo yg tak sengaja berpapasan dengan Woohyun. "Wae? Neoh?? " selidik Woohyun. "Aniya.. aku hanya akan mengumpulkan tugas ini hyung" jawab myungsoo coba menyangkal dugaan ngawur woohyun. "Ahh... Ruangannya disana di sebelah Waka" jawab woohyun memberi tau arah ke myungsoo. "Ahh nae nae... Kamsahapnida hyung" myungsoo mengerti. "Nae aku pergi dulu" ucap Woohyun sembari meninggalkan Myungsoo. Myungsoo meneruskan langkahnya dan di dapatinya ruang Tn. Lee tersebut.

"Chogi.. saem, saya mau mengumpulkan tugas yg anda berikan tadi" ucap myungsoo dengan menunduk. "Ahh nae silahkan letakkan di atas meja myungie, dan bisakah kau membantuku mengecek nama siswa yg mengumpulkan buku dan menandainya di buku absen? Aku sedang agak sibuk saat ini, bisa ya?" Pinta lee.nim agar Myungsoo lama-lama di ruangannya. "Ahh nae saem" mau tak mau myungsoo harus membantunya.
"Myungie ah, sebentar lagi kau akan lulus, rencananya kau mau kuliah kemana?" Tanya Lee.nim "ahh, saya belum memutuskannya saem" jawab myungsoo sembari melaksanakan tugasnya. "Emm begitu, myungie bisakah kau memanggilku hyung?aku tak suka kau bicara formal semacam itu padaku, aku ingin lebih akrab dg.mu" ucap Lee nim, "nae?, Ah ye.." myungsoo hanya mengiyakan saja agar tak lebih panjang lagi urusannya dg leenim.

"Ini saem sudah selesai, bisakah saya pergi sekarang?" Ucap myungsoo. "Kau mau kemana buru-buru? Jam istirahat kan masih lama temani hyung disini ya? Aku bosan kalau sendirian disini myungie ah" pinta seungyeol. "Keunde, aku ada rapat dengan anggota PMR saem," jawab myungsoo agak tergagap. "Ahh baiklah, tapi ingat kau harus memanggilku hyung bukan saem" peringatnya pada myungsoo. "Nae sa- hyung..., Aku pergi dulu " ucap myungsoo sembari segera meninggalkan ruang tsb. "Aku semakin penasaran dg anak itu, tunggu ya sayang aku akan segera memilikimu." Batin Leenim.

******
"Ahhh hyung, aku kesal sekali hari ini" dengus myungsoo sambil merebahkan diri di kasur UKS yang disana sudah ada woohyun yg sedang mengecek obat-obatan di uks. "Wae tto?" Tanya woohyun, "ahh molla, aku hanya ingin tidur... Cerita padamu juga gak akan menyelesaikan masalah" ucap myungsoo yg membuat woohyun langsung mendekatinya. "Jinjja? Separah itukah? " Tanya woohyun penasaran. "Emm" jawab myungsoo singkat. "Ayolah katakan padaku, myungsoo ah, palli" woohyun mengguncang-guncang tubuh Myungsoo. Myungsoo tak bergerak dan hanya mendengus tak ingin diganggu, tapi woohyun tak akan berhenti mengganggunya sampai myungsoo menceritakan semuanya pada Woohyun.

~~~grab. Myungsoo menarik tangan woohyun dan menjatuhkannya disampingnya. Dia mendekap erat woohyun agar dia bisa diam. Woohyun yg meronta lama kelamaan diam dalam dekapan myungsoo. Myungsoo yg tetap memejamkan matanya hanya diam dan mengeratkan pelukannya pada Woohyun. "Yak! Myungie, lepaskan aku kau membuat pakaianku kusut" protes woohyun. "Cakkaman gidarilke hyung, ku mohon sebentar saja, biarkan aku begini sebentar saja" myungsoo bergeming mencegah woohyun melepaskan pelukannya. "Wae?? Neo gwenchana? Aku akan selalu ada untukmu myungie jangan kau pendam sendiri masalahmu, apa kau lupa kalau aku ini hyungmu" ucap Woohyun menghangatkan myungsoo, "maaf hyung, aku salah mengartikan keberadaanmu, yang ku tau kau ada di sampingku sebagai orang yg ku cintai, bukan hyungku" batin myungsoo. Sebenarnya myungsoo sudah lama memendam perasaan itu, tapi perasaan takut semakin menghantuinya. Myungsoo takut dg penolakan, myungsoo takut jika dia mengatakannya akan ada jarak antara dia dan  hyungnya yg selama ini dekat dgnya. Tapi dia ingin segera pergi dari kejaran Lee seungyeol dan berlabuh di lindungan Nam Woohyun, tapi sekali lagi, dia tak memiliki keberanian karna woohyun yg tak kunjung memberikan signal bahwa dia juga memiliki perasaan yang sama kpd Myungsoo.

####
Myungsoo melepaskan woohyun, seketika woohyun bangun dari rebahan tersebut. Dan merapikan pakaiannya , "myungie, neoh waere?, Apa tak bisa kau menceritakannya saja padaku?" Tanya woohyun pada namja manis itu. "Untuk saat ini belum saatnya aku menceritakannya padamu hyung, suatu saat nanti aku akan menceritakannya padamu, Hari kelulusan aku akan menceritakan semuanya padamu hyung 😊" jawab myungsoo dg wajah manisnya.
"Aigoo, arraseo.. "jawab woohyun mencubit pipi myungsoo gemas.

________:TBC:_______

Nahloh makin ancur aja nih FF yak!!
Mianhae *Bow
Tapi meski ancur vote boleh kalee, buat ongkos nulis biar semangat lagi nulisnya 😘😘
Saranghae readernim 😍😍😘😘

|| Woosoo || The Hurt Kiss 👄Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang