Hear

551 41 12
                                    

"Anja" suruh nam nim "wae hyung, apa aku melakukan kesalahan? Kenapa pagi2 begini kau memanggilku" tanya myungsoo "anya... aku cuma ingin tau kelanjutan hubunganmu dengan Lee nim" tutur Nam Woohyun "musun  suriya hyung? Aku taka ada hubungan apapun dg Leenim, jebal hyung aku malas jika membahas orang itu" tangkas Myungsoo. "Yak! Myung ah dengarkan aku dulu" titah nam nim "wae hyung? Kenapa hyung begitu sih" gerutu myungsoo"anya myungsoo ah lee nim memintaku untuk mendekatkannya padamu. "Aishh jinjja 😡" kesal myungsoo. "Jadi kamu mau kan hyung comblangin" 😆
"sirheo!! Jika hyung yg mendekatiku aku mau, na kanda!!"canda myungsoo dan langsung pergi meninggalkan ruang bk itu setelah memeluk nam nimnya itu. Hyungnya hanya bisa menganga melihat murid kesayangannya bertingkah demikian.

Dia emang dekat dengan guru2 karena ya dia lumayan rajin dan otaknya gak bego2 amat lah ya. Jadi dia sering dipanggil guru untuk pemberian tugas dan lain sebagainya. 
Dan nam hyungnya itu sering mengajari myungsoo untuk sering ramah kepada gurunya siapapun gurunya. Myungsoo yg awalnya pendiam pun patuh dengan apa yg dibilang hyungnya itu, dia selalu menyapa sopan gurunya saat bertemu tapi tidak dengan Lee nim.

Hari itu hari kamis dimana semua siswa dan guru melakukan apel pagi. Setelah apel selesai dia tak sengaja dibarengi sama nam hyungnya itu, karena memang ruang BK dan kelas myungsoo berdekatan. "Myung ah" sapa hyungnya itu, "wae hyung" jawab myungsoo "apa kamu benar2 tidak menyukai lee nim? " tanya woohyun dg serius "no hyung no, jika kamu yg mendekatiku aku mau" goda myungsoo agar woohyun berhenti mengusik hidup myungsoo dengan pertanyaan lee nim melulu.

"Wae? Kenapa aku" tanya woohyun "geunyang" jawab myungsoi tak begitu serius.
"Noh ceongmal, keras kepala, lee nim itu beneran suka padamu, dia rela memintaku mendekatkanmu padanya, kau tau sendiri rumahnya dimana tp dia kalau pulang dari sekolah pasti lewat jalur yg sering kau lalui" jelas woohyun pada myungsoo. "Hyung jebal, aku pernah gagal dg pacar pertamaku, dan aku salah menerimanya karena aku tak mencintainya dan aku sekarang tak ingin mengulangi kesalahan keduaku" tutur myungsoo serius. "Ahhhh terserah kau sajalah, aku sudah berusaha membujukmu, lain waktu ku biarkan saja dia mendekatimu sendiri" gerutu woohyun "terserah kau saja hyung, aku tak akan menyukainya" jawab namja bermarga kim itu. 

*author pov
Kedua murid dan guru itu pun memasuki ruangannya masing2. Terlihat myungsoo yang kurang semangat di pagi ini melangkah gontai masuk kedalam kelas. Ya benar saja pada saat itu adalah pelajaran Lee Nim, myungsoo pun tak pernah memperhatikan gurunya saat menerangkannya, dia hanya melamun dan bermalas2an, "yak! Kim myungaoo perhatikan lee nim menjelaskan" bisik sungjong "ah males gila, masa dia minta bantuan woohyun hyung untuk mendekatiku?" Gerutu myungsoo? "Mwoya?? Ceongmal??" Tanya sungjong menganga, "tanya saja noh sama woohyun hyung" tangkas myungsoo.
"Iya sih aku sering melihatmu bicara berdua sama woohyun hyung, ternyata kau membicarakan lee.nim ahh jinjja kenapa kau tak memberitahuku, ahhh ceongmal" kesal sungJong. "Tapi aku suka jika aku lama2 bicara sama woohyun hyung, dia bisa mengertiku" gumam myungsoo "apa kau suka dg woohyun hyung??" Selidik sungjong "yak!! Michoseo??" Teriak myungsoo tak ayal myungsoo pun menjadi pusat perhatian tak terkeculai lee nim juga langsung menyorotinya meskipun dia juga sudah lirik2 myungsoo dari tadi. "Chuseonghamnida saem" myungsoopun berdiri dan menunduk disusul duduk lagi. Lee nim mengangguk. Jam bahasa inggrispun berakhir lee nim pun menutup kelasnya dg salam santun. Sembari melangkah dia menghampiri myungsoo dan berkata "follow me!" "Ah nae saem" jawab murid yg disukainya sembari mengikutinya. Di depan kelas dia menceramahi murid kesayangannya untuk belajar dg giat dan diakhir kalimatnya diapun dia mengucapkan "I love you" entah itu hanya sebuah salam atau gimana tapi itu membuat myungsoo semakin ilfeel sama leenim.

Myungsoo pun memasuki kelasnya tak ayal semua temannya menyorakinya. "Wae! Wae! Keumanheee!" Seru myungsoo dg ekspresi kesalnya. " Datinglah sudah kalian cocok kok" seru salah seorang teman sekelas myungsoo,  "kalau kau mau ambilah, aku belum butuh pacar" sombong myungsoo.

"Aishhhh jinjja" gerutu myungsoo "wae??" Tanya sungjong "hari2 yg kulalui kenapa sangat sulit sih" tanya myungsoo"enjoy aja kali gausa dipikirin.

#Myungsoo pov 
Waere pusing sekali kepalaku ini, ah ceongmal bentar lagi upacara lagi aishhhh. "Yak kaja" tarik sungjong pergi ke lapangan. Ya myungsoo adalah anggota PMR dia berjaga di pinggir halaman upacara, hari itu sangat panas terlihat siswa2 yang tidak kuat dan pucat dipersilahkan kembali ke kelasnya masing2. Sebenarnya hari itu myungsoo kurang enak badan dia sesekali memegangi kepalanya, tapi gimana lagi hari ini dia piket sebagai petugas jaga kesehatan upacara.

"Noeh waere? Kau tampak sangat pucat" tanya woohyun yang merupakan pembina PMR jadi dia keliling memeriksa semua kesehatan siswanya terlebih myungsoo anggotanya yang sangat dekat dengannya. "Gwenchana hyung, aku cuma sedikit pusing mungkin cuacanya sangat panas" elak myungsoo. "Menepilah, biarkan yang lain berjaga disini" tarik woohyun pada anak didiknya itu menuju UKS. Myungsoo pun dengan lemah mengikuti hyungnya itu, selang beberapa langkah myungsoo menghentikan langkahnya dan memegangi kepalanya denga kuat. "Waereee!!!" Tanya woohyun panik. Myungsoo tak menyahut, dg menunduk *tes *tes *tes darah segar pun mengalir dari kedua lubang hidung myungsoo di tutuplah hidung itu dengan jarinya "hyung... " bisik lirih myungsoo pada woohyun benar saja dia langsung ambruk dan woohyun pun sigap mencegahnya jatuh ke lantai, "yak! Myungie ah, waeree! Ireona" dengan cepat woohyun pun langsung menggendong myungsoo dg kedua tangan menuju UKS. Dengan hati2 woohyun merebahkan namja yg tak sadarkan diri itu di kasur uks, dg telaten woohyun pun memebersihkan darah di hidung myungsoo yang tak kunjung berhenti. "Noeh waeree myungie ah, kenapa kau sampai seperti ini, selama ini kau tak sakit2.an kenapa kau selemah ini" gumam woohyun. Dilihatinya setiap lekuk wajah myungsoo, matanya berkantung dan hitam seperti mata panda.

"Apa yg dipikirkan anak ini, dia seperti banyak pikiran, tubuhnya juga semakin kurus apa tugas sekolah begitu berat" tak henti2nya woohyun bergumam sambil merawat myungsoo, beruntunglah setelah beberapa menit pendarahan di hidungnya pun berhenti.

Udah baca kan sampe bawah kan? Sayang lo kalo gak vote 😆😆
Gomawo 🙂🙂

|| Woosoo || The Hurt Kiss 👄Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang