"Hyung... Hyung... Hyung..." Pagi itu Woohyun terbangun karena igauan Myungsoo... "Myungie... Hyung disini...??, Apa kau sudah sadar??" Woohyun coba menginterupsi. "Sungyeol hyung...." Lirih Myungsoo yang jelas terdengar oleh Woohyun. Entah apa yang ada di dalam mimpi Myungsoo sehingga nama Seungyeol yang keluar dari pelafalannya.
*Deg
"Ternyata yang kau cari Sungyeol ya Myungie.. -_-" batin Woohyun terasa sakit saat namja yang ia sayangi mengigaukan nama namja lain dalam ketidaksadarannya. Tanpa sadar sebutir demi sebutir peluh mata hangat itu bergantian berjatuhan dengan tidak sopannya melewati pipi Woohyun. Woohyun tertunduk merasakan perih yang menggerogoti pikiranya itu. Berbagai macam pikiran pun melayang di pikirannya.
"Eunghh" lenguhan Myungsoo mengecoh lamunan Woohyun. "Myungie...?? Kau sudah sadar??" Woohyun terperanjat dan mendekatkan wajahnya yang masih berlinang air mata itu mendekat pada Myungsoo. Myungsoo pun hanya mengedip-ngedipkan matanya coba mengingat-ingat apa yang sebenarnya terjadi dan dimana dia, kenapa bisa ada Woohyun di sampingnya... Namja imut itu terus memandang Woohyun pujaan hatinya lekat-lekat... Dia mengangkat tangannya dan menyentuh pipi Woohyun dan mengusap likuid kesedihan yang mengalir disana... "Gomawo myungie, gomawo kau tak meninggalkan hyung disini.." Woohyun memeluk namja yang tengah berada dalam mode blank itu. Myungsoo pun diam seribu bahasa saat namja yang dicintainya itu memeluknya, dia merasakan Woohyun sangat peduli padanya, dia sangat menghawatirkannya...
"Lepaskan aku hyung" ucap Myungsoo lirih. "Ah mian myungie... " Woohyun terkejap dan segera mendudukan kembali dirinya di samping Myungsoo. "Eomma.. dimana? " tanya Myungsoo. "Eomma.mu tak enak badan, ahjussi tak tega meninggalkan nya sendiri jadi dia memercayakanmu padaku" jelas Woohyun. Myungsoo hanya mengangguk paham. "Kau bisa pergi hyung aku sudah sadar, terimakasih sudah menjagaku" ucap Myungsoo dingin.
Woohyun menghela napas dan bangkit dari kursinya melangkah menuju pintu.
'uh.. kau beneran pergi hyung.. kau yakin hyung.. hyung... hyung... -_-' batin Myungsoo berdemo ria, Myungsoo sudah berkaca-kaca saat melihat Woohyun berjalan menjauh darinya.
Woohyun kembali menghela napas kasar dan berbalik ke arah Myungsoo lagi. Dia tak menghiraukan harga diri atau apapun itu karna sudah dipersilahkan pergi oleh Myungsoo.
'uhh.. hyung 😊' lagi-lagi batin Myungsoo hanya bisa bergumam.
Didudukkanya dirinya di ranjang itu dan Woohyun meraih tangan namja itu, dia memegang nya erat. Lagi lagi Woohyun menghela nafas untuk menetralkan sesak dalam dadanya.
"Hyung tau Myungie, kau pasti kecewa, marah, muak dengan hyung... Tapi Hyung punya alasan tersendiri untuk melakukaknnya.. awalnya hyung pikir hyung tak mau egois untuk memilikimu, karena disana ada hati yang menantiku dan menantimu, Hyung pikir jalan terbaik adalah melepasmu.." dan lagi air mata Woohyun begitu saja menyelonong tanpa permisi membanjiri pipi putihnya itu.
"Hyung pikir, Seungyeol nim lebih pantas memilikimu.. aku yakin dia lebih bisa membahagiakanmu dibandingkan aku yang tak punya apa-apa ini. Jebal Myungie hyung sangat tersiksa jika kau melukai dirimu sendiri... Jika kau merasa hatimu sakit, pukul aku, sakiti aku jangan sampai kau lukai dirimu sendiri.." tutur Woohyun meyakinkan namja di hadapannya.
Sesekali mata bening Myungsoo berpeluh hangat mendengar penuturan Woohyun. Dia sangat terenyuh dengan perkataan Woohyun, tapi tak dapat dipungkiri bahwa hati Myungsoo masih terasa sangat perih, untuk memaafkan Woohyun masih sangat tak mungkin mengingat luka yang tertanam di hatinya itu masih sangat dalam.
Sejenak bayang-bayang Woohyun meninggalkannya di Uks, bayangan Woohyun bermesraan di telfon dg yeochinnya membuat Myungsoo kembali mengguncang pertahanannya dari tadi, dia tak bisa lagi menahan tangis... Dia terisak hebat, dia menangis sejadi-jadinya..."Tak apa Myungie, kau bisa menangis sepuasmu,,, lampiaskan semua amarahmu padaku, kau bisa memukulku jika perlu... "Ucap Woohyun sambari menarik Myungsoo yang sudah terduduk itu dalam pelukannya.
Myungsoo hanya terus terisak dalam pelukan Woohyun, dia memukul-mukul dada Woohyun lemah, seperti ia menyalurkan sakitnya pada Woohyun.
"Kena..pa kau jah.. haat sekk...aali pa..daku hy..ung, kaa...u leb..ih .... .. mementingkan pera...saan mere...kaa dari.. pada aku... , Kau tak pernah bertanya siapa yg ku inginkan, kau tak pernah peduli dengan perasaanku... Kau hanya berlogika sesuka hatimu,... " Myungsoo coba mengungkapkan apa yang ada di dalam benaknya, perkataannya tergagap karna tangisnya yang bisa ia tahan. "Sakit... Hyung.. sakit... -_-" ucap Myungsoo penuh penekanan seolah-olah begitu menyesakkan.
"Arratha.. arraseo Myungie.. arraseo... Izinkan Hyung memperbaikinya, izinkan hyung menebus kesalahan hyung padamu myungie... Jebal, beri hyung kesempatan sekali lagi ne??.... " Ucap Woohyun tulus.
Woohyun melepas kan Myungsoo dari dekapannya, dia mencengkeram lembut pundak Myungsoo.
"Myungie, kau harus cepat sembuh nae, kau jangan suka menangis lagi, kau jelek kalau menangis,??" Ucap Woohyun penuh perhatian sembari sedikit mencubit hidung mancung Myungsoo yang merah dan di balas anggukan manis dari Myungsoo. Woohyun pun mengecup kening Myungsoo lembut dan berhasil membuat kedua pipi mulus myungsoo memerah padam.
*Tok *Tok *Tok
"Appa? Eomma?" Seru Myungsoo melihat kedua orangtuanya yang muncul dari balik pintu tersebut. "Myungie ah... " Kedua orangtuanya pun segera memeluk anak semata wayangnya itu dengan penuh kebahagiaan, anaknya kembali.
(*Jadi kangen bonyokque 😭)Woohyun yang melihat pemandangan tersebut juga ikut bahagia melihat Myungsoo tersenyum begitu indah.
"Gomaptha nak Woohyun, kau sudah menjaga uri Myungie.. kami sangat berterimakasih padamu" ucap Tn. Kim merangkul camennya (moga aja yah 😃)
"Anya.. anya.. ahjussi,,, Myungsoo adalah separuh dari nyawaku, separuh dari hidupku... Sudah semestinya aku menjaganya..." Jawab Woohyun yang berhasil memporak-porandakan hati Myungsoo. Tanpa Myungsoo sadari seutas senyum terukir di wajah pucatnya.. "Omo... Uri Myungie sudah besar ya...?? Dan kau pintar mencari Namchin..." Ucap Ny. Kim menggoda Myungsoo, Myungsoo yang tau dirinya digoda pun hanya bisa berblushing ria dan tersenyum malu-malu. "Eomma...!😸" Dan keluarga mereka bercengkerama hangat mengelilingi Myungsoo.
End
Ga ding !! 😂✌
Tebeceh ajah, orang urusannya lon selesae...?!?Udah berapa lama nunggu? (*GR banget padahal gaada yg nungguin)
Ok, sigitu dulu ya. Maklum semester tua banyak tugas cuy 👄👄
Serah deh Vote ato gak, seikhlasnye aje... Saranghae 😘😘😘
KAMU SEDANG MEMBACA
|| Woosoo || The Hurt Kiss 👄
FanficKu tak bisa melanjutkan cerita ini... Ku sudah lupa alur, dan ku akui cerita awalku ini payah sangat... Setidaknya hargai dengan vote sudah cukup... I love you Inspirit 😘