Setelah menangkap nama yang menderingkan handphone namchinnya itu Myungsoo membuang muka malas, berlagak dia tak tau apa-apa.
"Hyung,, kenapa lama sekali sih?" Ucap Myungsoo. "Iya ini sudah selesai sayang..." Jawab Woohyun yang sedang sibuk menyiapkan barang yang akan dibawa pulang.
Woohyun menghampiri Myungsoo dan mengambil handphone yg ada di dekat Myungsoo, Woohyun kaget melihat missed call dari pacar perempuannya. Dia sebentar menoleh ke Myungsoo yang sudah memasang wajah kesalnya.
"Ayo sayang kita pulang... " Ajak Woohyun meraih tangan Myungsoo. Myungsoo hanya mengikutinya. Sampai di dalam mobil Myungsoo masih tak mau melihat namjachingunya malah memilih melihat keluar jendela mobil. Dia lebih memilih melihat pemandangan jalan di sore hari. Woohyun yang menyadari kesalahannya pun hanya bisa melihat Myungsoo dengan diam, dia tau dia belum bisa menjadikan Myungsoo satu-satunya di hidupnya saat ini, karena itulah Myungsoo sangat kecewa.
Woohyun meraih tangan Myungsoo yang berada di pangkuan Myungsoo, Myungsoo menoleh disambut senyuman hangat dari Woohyun, "Beri hyung waktu Myungie... Jebal" pinta Woohyun memecah keheningan di mobil. "Aku akan berikan, tapi selama itu pula hyung tak perlu menemuiku ataupun menghubungiku..." Jawab Myungsoo.
"Tapi.. kalau aku kangen kamu gimana?" Woohyun mengerutkan dahinya. "Itu terserah kau hyung, semakin cepat kau mengakhirinya semakin cepat pula kau bisa bertemu denganku..." Ucap Myungsoo. "Tapi kalau kau yang merindukanku ottokeh??" Goda Woohyun. "Aku akan mengajak Sungyeol nim untuk menghiburku" ucap Myungsoo mengejek. " Yak!! Kau tak adil... Mana boleh seperti itu, awas saja kau lakukan, hyung akan menghukummu sampai kau tak bisa berjalan..." Ancam Woohyun dengan smirknya.
"Sampai tak bisa berjalan?? Apa kau akan memukul ku sampai tak bisa berjalan? Atau kau akan mengikat kakiku?" Ucap Myungsoo tak mengerti dengan bahasa mesum terselubung Woohyun.
"Itu loh ituuuu...." Ucap Woohyun sambil mengarahkan pandangannya ke bagian bawah tubuh Myungsoo. Myungsoo yang mengikuti pandangan Woohyun sadar bahwa yang dimaksud Woohyun adalah 'itu' dia langsung memukul pundak Woohyun berkali-kali. "Yak!! Dasar Byuntae!!!" Pekiknya.
Woohyun hanya terkekeh geli melihat wajah Myungsoo yang merah. "Coba saja kau macam-macam, aku tak akan segan-segan melakukan itu" peringatnya sekali lagi. "Arraseo... " Ucapnya sedikit ketus.
"Percayalah dengan hyung sayang, kalau kamu adalah satu-satunya yang akan mendampingiku, sampai tua nanti, sampai kita bertemu dengan kematian kita masing-masing, misalkan setelah mati kita diizinkan mencintai, aku akan tetap memilih mencintaimu Myungie... 😊" Ucap Woohyun dan mengecup punggung tangan Myungsoo dengan sebentar melirik Myungsoo dan fokus kembali ke arah jalan. Setelah itu tangan itu ditempelkan ke pipinya dia merasakan nyaman dan bahagia berada di samping Myungsoo.
Myungsoo hanya bisa memandang namja yang selalu bisa membuat pipinya merah, jantungnya berdetak kencanng, dia sangat bahagia setiap berada di sampingnya, bahagia mendengar kata-kata manisnya dan melihat senyumnya.
"Hhhh... Kita sudah sampai" ucap Woohyun memecah lamunan Myungsoo.
"Eoh, sudah sampai... Oh iya hyung-" ucap Myungsoo. "Wae chagi??" Tanya Woohyun."Aku percaya kepadamu hyung, aku hanya ingin menjadi rumahmu, kemanapun dan seberapa lama apapun kau pergi tempatmu kembali hanyalah aku, aku juga ingin melindungimu dari apapun, memberikanmu kehangatan dan menjadi penyejukmu... Aku akan menunggumu sampai kau sadar bahwa aku adalah tempatmu kembali, jadi cepat selesaikan urusanmu dan kembalilah padaku hyung...saranghae... " ucap Myungsoo sebelum keluar dari mobil Woohyun. Woohyun hanya bisa tersenyum dan mengangguk mengiyakan perkataan Myungsoo. Myungsoo membuka pintu dan turun dari mobil Woohyun, dia melambaikan tangannya pada woohyun.
Dia juga melambaikan tangannya membalas Myungsoo.Setelah beberapa langkah berjalan dan akan memasuki rumahnya Woohyun dengan cepat turun dari mobilnya dan memeluk Myungsoo dari belakang.
"Tunggu aku Myungie, aku akan segera kembali padamu, kupastikan kau akan menjadi rumahku, saranghae.. aku tak ingin kehilanganmu, sampai kapanpun" ucap Woohyun tulus, tak lama tangannya yang melingkar di pinggang Myungsoo merasa ada sesuatu yang menetes, iya Mata Myungsoo sudah hujan begitu deras, Woohyun kemudian melepas pelukannya dan membalik tubuh Myungsoo, hatinya perih melihat air mata Myungsoo kembali menetes. Tangan Woohyun menangkup wajah namja cantik di hadapannya, menghapus air mata dengan kedua ibu jari di pipi kanan dan kirinya. "Uljima... Aku menyayangimu" Myungsoo hanya mengangguk tak tau mau berkata-kata seperti apa lagi.
Woohyun kembali meraih dagu Myungsoo dan memiringkan kepalanya untuk kembali menjamah bibir Myungsoo yang telah menjadi candunya. Ciuman itu begitu hangat, dan memabukkan, tidak ada nafsu hanya ungkapan kasih sayang yang taramat dalam antar kedua namja ini.
"Myungie.. hyung pulang dulu.. hyung akan sangat merindukanmu" pamit Woohyun.
"Eum jusimhae hyung, aku juga akan sangat merindukanmu" balas Myungsoo.
Dilihatnya mobil sudah menjauh dan menghilang dari pandangan Myungsoo.
"Tch bagaimana kau bisa memberikan kebahagiaan dan juga sakit di waktu yang sama hyung... Ciuman ini sungguh sangat hangat dan juga menyakitkan... " Gumam Myungsoo.
• - Kenapa kau masih bertahan dengan dia yang menyakitimu...!??
• - Kadang untuk meraih sesuatu yang Indah butuh perjuangan yang begitu besar .....TBC
*Vote seikhlasnya 😄😄
* Lama ya? Banget ...🤣🤣
*C U next chap 😆😆Cantik gini masa mau jadi Seme.nya yeolli 😆✌✌, udah jadi ukenya uyon aja 😆😆💋💋
KAMU SEDANG MEMBACA
|| Woosoo || The Hurt Kiss 👄
FanfictionKu tak bisa melanjutkan cerita ini... Ku sudah lupa alur, dan ku akui cerita awalku ini payah sangat... Setidaknya hargai dengan vote sudah cukup... I love you Inspirit 😘