Terlilit kelu

404 35 10
                                    

Pagi ini di Woollim highschool tampak begitu mendung dan sepertinya akan turun hujan. Sama dengan apa yang dirasakan oleh namja imut nan menggemaskan ini pun tak kalah mendung dengan cuaca pagi ini. Di tambah lagi sekarang pelajaran Lee.nim yang notabene adalah guru yang paling dihindari oleh Kim Myungsoo. Myungsoo mengawali paginya dengan lesu dan tak bersemangat. Dia sebenarnya tak ingin berangkat sekolah memang karena suasana hatinya lagi tak karuan. Tapi dia tak ingin terlihat lemah hanya karena patah hati.

"Anyeonghaseyo, good morning...?? How are you today??😊" Lee.nim membuka kelasnya pagi ini. Myungsoo terlihat enggan untuk memperhatikan Lee.nim, tapi Leenim berusaha untuk mendapatkan perhatian dari myungsoo, entah dengan dalih menunjuk myungsoo menjawab pertanyaan, curi-curi pandang dan kecaperan lainnya. Myungsoo yg muak dg tingkah laku Lee.nim meminta sungjong mengizinkan dirinya agar bisa bolos pelajarannya. "Jongie.. tolong izinkan aku ke Uks, bilang kalau aku sakit jongie palli, aku muak melihat orang itu " bisik myungsoo ke sungjong. "Yak! Michoseo??" Tanya sungjong heran. "Jeball... Aku akan pura2 pusing, kau harus sigap nae!!?" Ucap myungsoo menyusun strategi. Belum dapat persetujuan myungsoo pun sudah beracting pura2 sakit kepala, sesekali ia mengaduh dan memegangi kepalanya.
"Saem, bolehkah saya mengantarkan myungsoo ke UKS dia pusing kurasa dia kurang enak badan saem!?" Seru sungjong dengan sopan kpd Lee.nim, Lee.nim yang tampak bingung muridnya yg tadi tidak apa2 kenapa mendadak sakit, memang terlihat dia lesu dari tadi. "Ah ye, silahkan sungjong ssi, cepat, mintakan obat kpd Woohyun saem jika diperlukan? " Leenim mencoba perhatian kpd Myungsoo, tapi hal itu tak berpengaruh apa2 kpd myungsoo. Sungjong pun langsung menarik tangan myungsoo dan memapahnya keluar dan memberikan bow kpd Lee.nim mereka berdua meninggalkan kelas.

#UKS
"Waah! Yak!! Kau kenapa Kim myungsoo, sampai kau bolos di pelajaran lee saem, ceritakan padaku apa maksudmu demikian" kesal sungjong, "mian jongie, aku sudah muak dg Lee.nim aku pun bingung kenapa aku sangat tidak menyukainya padahal dia terlihat tertarik padaku, aku malah mempertahankan seseorang yang kini terus menyiksa batinku. Padahal ku tau dia tak kan pernah bisa ku miliki" ucap myungsoo penuh dg teka - teki.

"Seolma!!?? Woohyun hyung??, Neoh suka sama woohyun hyung??, Apa sikapmu kemarin gara2 gosip yg beredar bahwa woohyun hyung kencan dengan Kim sunggyu??" Telisik sungjong menebak-nebak apa yang ada dipikiran dan dialami oleh myungsoo. "Nae." Angguk myungsoo lemah...

"Waahhh yaakkk! Ahh michigetta...., Lalu apa yg akan kau lakukan myungie??" Mimik wajah sungjong berubah menjadi iba melihat wajah sedih myungsoo. "Nan molla jongie.. biarkan ku pendam perasaan ini sampai hatiku lelah dan menyerah untuk mencintainya" ucap myungsoo dg mata berkaca-kaca. "Gwenchana myungie ah, kalau begitu istirahatlah aku masih akan mengikuti kelasnya Lee.nim biar tak ketinggalan, nanti kau nisa meminjam catatanku" ucap sungjong mengusap punggung sahabatnya dan meninggalkan UKS.

Ruang UKS tampak sepi sekali, tiada satu orangpun disana, Woohyun juga ada kelas pagi. Myungsoo memutuskan untuk tidur dengan selimut yang membalut tubuhnya. Kebetulan hujan turun dan sangat mendukung suasananya untuk melelapkan diri. Belum juga benar-benar  terlelap myungsoo terusik suara orang sedang menelepon,

"aigoo uri gyu, kau marah? Chagiya.. mianhae... Aku janji akan sering menemuimu...."

Myungsoo kenal suara itu, dia paham benar siapa orang yg sedang menelephone itu. Ya benar dia Woohyun, pujaan hatinya, bukan hanya suara tapi myungsoo tau segalanya tentang woohyun, karena dia sangat mencintainya. Tampak air mata mengalir dari mata indah namja tampan itu di balik selimutnya, dia menangis lagi, bak luka yang tersiram garam hatinya kini terasa perih, teriris beribu kali. Sakit, benar-benar sakit. Orang yang didambakannya berbicara sangat mesra dengan kekasihnya. Setelah telepon itu mati Woohyun baru menyadari bahwa ada seseorang disana, sesekali sesenggukan myungsoo terdengar oleh woohyun,

"eoh.. chogiyo? Gwenchana saeyeo??" Woohyun menghampiri seseorang dibalik selimut itu. "Myungsoo!!?? Gwenchana?? " Tanya woohyun yg terkejut setelah didapati murid kesayangannya yg berada di balik selimut itu.
"Hyu...ng...ㅜㅜ ㅜㅜ" Isak myungsoo coba memanggil woohyun. "Wae uro?? Apa ada yg sakit? Dimana??" Tanya woohyun yg agak panik melihat myungsoo dengan air mata deras mengalir di pipi gembilnya. Hidungnya yg memerah dan mata yg begitu sembab membuat woohyun merasa sesak di dadanya melihat myungsoo yg disayanginya itu dengan kondisi kacau seperti itu. Myungsoo hanya bisa menggeleng. Woohyun pun mendudukan namja yg bersembunyi di balik selimut itu.

"Myungie, wae? Kenapa kau menangis, cerita ke hyung.. apa ini ada kaitannya dengan yg kemarin, lihatlah dirimu saat ini, kau begitu kurus, mata pandamu semakin terlihat jelas... Jaga kesehatanmu myungie.. sebentar lagi ujian kelulusanmu..." Ucap woohyun menenangkan myungsoo.

"Aku begini karenamu hyung..." Batin myungsoo. Myungsoo tak bisa berkata-kata dia hanya bisa menangis dan sesenggukan. Woohyun yg tak tega melihatnya menarik myungsoo ke dalam pelukannya. Seakan dia seperti diberi kebebasan untuk menumpahkan segala keluh kesahnya pada Woohyun, Woohyun menunggu myungsoo mengatakan apa yg sedang menyiksa batinnya. Myungsoo makin menangis dalam pelukan namja yg dikasihinya, dia mengeratkan pelukannya mengisyaratkan bahwa dia sedang mengadu pada woohyun bahwa hatinya hancur saat ini, hatinya sakit melihatnya mesra dg kekasihnya.

"Gwenchana Myungie, gwenchana... Semua akan baik2 saja, hyung akan selalu ada untukmu..." Ucap woohyun menenangkan myungsoo. Myungsoo melepaskan pelukannya dan menatap woohyun dalam-dalam, dia ingin mengatakan bahwa dia sangat mencintai woohyun, tapi mulutnya tercekat, dia tak bisa mengatakannya. Woohyun pun penasaran kenapa myungsoo seperti itu, seperti ia ingin mengatakan sesuatu... Tapi apa?

"Myungie katakanlah semua yg ingin kau katakan pada hyung, apapun itu hyung akan dengarkan semua, jangan takut... Ayo myungi katakanlah..." Woohyun memegang erat tangan myungsoo untuk meyakinkan dan menguatkan Myungsoo.

"Hyung... Neoh ar..ra? Kenapa aku sampai seperti ini... Aku patah hati hyung, aku sakit benar-benar sakit... Disini di hatiku, saat aku tau orang yg ku harapkan menjadi kekasihku dia memiliki yeoja yg sangat dikasihinya, iya hyung.. aku menyukai namja, tapi namja itu menyukai yeoja.. bukan namja juga sepertiku... Hyu...ng kau tau, setiap hari aku menantikan bisa mengencaninya, aku berharap dia bisa melindungiku dari lee.nim yg membuatku takut... Aku ingin berada di lindungannya... Di dekap peluk hangatnya...., tapi harapanku hanyalah tinggalah angan semata, dia sudah bahagia dengan yeojanya... Dan kau tau hyung... Orang itu adalah kau hyung.... " Myungsoo mengakui perasaannya dengan terang-terangan di hadapan woohyun. Woohyun mengangkat sebelah alisnya dan memampang ekspresi terkejut, setengah tak percaya dan iba bercampur aduk tak karuan. Mulutnya terkatup, dagunya mengeras dia tak percaya bahwa dia adalah sebab dari jatuhnya air mata namja kesayangannya itu. Tak disadari setetes air mata mengalir dari pipi kanan woohyun, dia juga merasakan sakit, sakit mengetahui bahwa myungsoo terluka oleh perbuatannya sendiri. Dia merutuki kebodohannya yang tak peka dengan sikap myungsoo kepadanya.

"Apeo hyung,,, sakit... Aku berharap bisa memilikimu, tapi kini kau sudah dimilikinya hyung...." Lirih myungsoo.

"Mianhae myungie.." ucap woohyun lirih.

Woohyun yg merasakan kacaunya pikirannya pun segera melepaskan genggaman tangan myungsoo dan melangkah pergi dari hadapan Myungsoo... Dia tak tau harus berkata dan berbuat apa kepada myungsoo.

"Hyuuu....ng" myungsoo kembali terisak dan meratapi punggung woohyun yang semakin menjauh dari penglihatannya itu.

"Nappeun... Nappeun... Nappeunneom..." Myungsoo memukuli bantal tak berdosa dihadapannya untuk menguak kemarahannya.

*Eh ketemu lagi, otte?? Udah muak belum sama FF ini?minta lanjut atau kkeut sampek sini aja?? 😅

*Mau dijawab lanjut atau kkeut tetep tak lanjut kok, soalnya belum selesai juga nih FF 😂😂

*Itu tangan masih bisa buat ngevote kan? Coba buktiin bisa gak buat ngevote 😆

*Makasih udah baca 😘😘

|| Woosoo || The Hurt Kiss 👄Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang