aku rindu ayah #1

5.6K 131 5
                                    

"Ayo sedikit lagi,tarik yang kuat put batangnya hampir putus"
Pagi itu,aku bersama kakek ku yang sedang berusaha menebang pohon mangga depan rumah kami nampak begitu bersemangat menghantam pohon itu.

"Pung,susah. Udah putri tarik gamau patah juga pohonnya,gimana kalo terus di gergaji nanti kalo kira kira udah hampir patah baru kita tarik lagi batang pohonnya"
"Ini udah maksimal put di gergajinya,sebentar lagi,sedikit tenaga lagi batang pohon ini bakalan patah kok,ayo semangat" jawab opungku.

Pagi itu nampak nya opung ku tidak sadar,bahwa cucu nya yang kini sedang membantunya menebang pohon itu adalah cucu perempuannya,bukan cucu laki lakinya. Namun aku tidak keberatan dengan apa yang opung ku lakukan,lagi pula kalo cuman menebang pohon,tidak seberapa dengan apa yang sudah opung ku lakukan kepadaku selama 17 tahun ini.

"TRAKKKK!!!!"

Yaaa!!! Akhirnya batang pohon mangga itu putus juga. Senyuman puas dari wajah opung ku sukses membunuh rasa lelah ku.

"Akhirnya putus juga ya put,mangkanya harus sabar. Jangan ngeluh terus" kata opungku.

Iya,kakek ku berasal dari sumatra. bisa dibilang,dia orang batak jadi aku memanggilnya dengan sebutan opung. Sedangkan nenekku,dia berasal dari bogor. Jadi aku tidak perlu memanggilnya opung juga,aku cukup memanggilnya nenek.

"Nih pung,minum dulu."
"Dulu,om kau pernah jatoh dari atas pohon karna mau ambil layangan yang nyangkut. Gara gara layangan yang harganya enggak seberapa,akhirnya dia dirawat sampe ngeluarin uang banyak. Untung nya dia masih selamat. Bandel banget om lu itu put" cerita opung ku,sontak membuatku tertawa kecil. Membayangkan om ku yang badannya besar waktu kecilnya bisa manjat pohon. Hihi.

**

Hari ini hari minggu,selepas membantu opungku menebang pohon tadi pagi,aku tidak ada kerjaan lagi. Sekarang aku baru saja selesai ujian nasional tingkat SMK. Aku tinggal menunggu hasil kelulusan ku,aku berencana,setelah lulus nanti aku akan langsung bekerja.
Sebenarnya aku disuruh kuliah dengan ibu,opung,dan nenekku. Tapi,aku berfikir aku tidak mau merepotkan mereka lagi. Karna jika aku kuliah nanti,aku akan mengeluarkan biaya banyak. Mungkin mereka bisa saja membiayaiya,tapi aku cukup tau diri karna dari aku TK,SD,SMP sampai SMK sudah memakan banyak biaya. Jadi aku memutuskan untuk langsung bekerja.
Lagi pula,kuliah bisa diusia berapa saja,aku akan tetap bisa kuliah,tapi nanti ketika aku sudah bekerja dan kuliah dengan biaya ku sendiri.

Ayah,aku rindu.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang