ayah aku rindu #7

1.1K 35 0
                                    


"mah,besok putri mau buat berkas berkas seperti skck,kartu kuning,surat keterangan dokter dll. Besok putri ditemenin sama sri."
"Iya put. Mama doain supaya kamu bisa cepet cepet kerja ya."
"Aamiin,makasih ma"

Saat itu rasanya aku ingin cerita tentang aku yang menemukan fb abangku kepada mamaku,tapi entah kenapa mulut ku terasa begitu berat untuk mengucapkannya. jadi,lagi lagi aku harus menunda bercerita tentang itu kepada mamaku.

CKREEEK!!

"Tidurrr mulu si kaaa mentang mentamgg liburr" suara itu terdengar dari ujung kamar ku,pemilik suara itu adalah irsa,adik spupu ku. Dia sangat dekat denganku,perbedaan umur diantara kita hanya satu tahun,meski kita hanya sepupu,tapi kedekatan kita sudah seperti adik dan kakak kandung.

"Siapa yang tidur? Ini lagi tidur tiduran aja kok yeee" balas ku yang kala itu sedang memikirkan bagaimana cerita dengan ibuku. Dan tiba tiba aku berfikir,apa sebaiknya aku cerita dulu ke irsa?

"Irsa,aku mau cerita sesuatu ke kamu. Tapi janji ya jangan bilang siapa siapa. Siapapun pokoknya."
"Apa?"
"Janji dulu."
"Iya,emang ada apasi ka? Bikin penasaran aja."
"Aku kemarin iseng nyari nama fb bang angga,eh ketemu. Dan ternyata kita udah berteman di fb."
"Hah? Serius? Kok bisa?"
"Ya mana aku tau,aku juga kaget sama kayak kamu pas tau,tapi aku juga gaktau kenapa bisa ternyata kita udah temenan."
"Emang nama fb nya apa ka?" Saat bertanya seperti itu yoga sembari mengeluarkan ponsel nya,mungkin dia ingin mencari nama fb abangku menggunakan akunnya.

"Angga putra rahmansyah"

"Oh iya ada kak,tapi aku gak temenan kok ya? Hehe"
"Ya mana aku tauuuu"
"Aku add ya ka?"
"Terserah kamu."
"Oke,aku tambahkan. Siapatau yakan."
Mendengar irsa mataku langsung mendelik seperti mencoba mengerti apa maksud kata katanya.
"Siapa tau apa maksudnya?"
"Siapa tau nanti kalian jadi ketemu berkat irsa gituuuu. Telmi amat si kak."
Mendengar irsa berkata seperti itu,aku hanya membalasnya dengan tersenyum dan dalam hati ku tak henti berkata aamiin aamiin aamiin.

"Lagian,kenapa enggak ngechat aja sih ka? Daripada bertanya tanya sendiri."
"Mau nya sih gitu,cuman belum berani aja. Takutnya dia gak kenal sama aku. Siapatau kita udah berteman di fb itu cuman kebetulan."
"Yeuh udah pesemis dluan sih ka."
"Hehe,yaudah itu gampanglah ntar aku chat.... kalo udah berani ckck"

**

Seperti rencana ku kemarin,hari ini aku akan membuat berkas berkas yang diperlukan untuk melamar pekerjaan,setelah sampai dirumah sri aku mendengar kabar baik,katanya mulai besok sri sudah mulai bekerja. Mendengar kabar itu,aku semakin excited untuk cepat cepat bekerja. Ya walaupun aku belum tau akan bekerja dimana nantinya,karna aku tau mencari pekerjaan itu tidak mudah. Yang penting semua berkas ku harus siap dulu,urusan kemana nanti akan ku kirim,biarlah nanti aku pikirkan lagi.

"Jadi besok kamu sudah mulai masuk kerja sri? Wah selamat ya. Semoga kamu betah."
"Hehe iya put makasih ya,aku doain juga supaya kamu cepat kerja."
"Aku mau coba melamar ditempat mu nanti sri."
"Oh iya boleh,ntar aku bantu coba bilang ke om ku ya? Siapatau dia bisa bantu kamu masuk ke tempatku juga. Soalnya aku juga dia sih put yang masukin."
"Serius sri? Wah makasih banget ya sri niat baiknyaaa hehe."
"Iyaa,ah kamu kayak sama siapa aja put."
"Hehehehehe."

**

Setelah mengantri cukup lama akhirnya aku selesai membuat skck di salah satu polsek di daerah rumahku,dan yang pasti nya ditemani sri. Sekarang semuanya udah beres aku tinggal buat surat keterangan sehat dari dokter.

"Sri,makasih ya udah anterin. Ntar buat surat keterangan dokter biar aku aja yang buat sendiri di klinik dekat rumahku."
"Oh gitu,serius gak mau aku anteri?"
"Enggak usah sri,ntar paling kalo ada hal yang enggak aku paham aku telfon kamu. Hehe"
"Ohhh sipp dehh put."
Aku pun pamit pulang dari rumah sri,karna setelah dari polsek tadi aku harus mengantarkan sri dulu pulang kerumahnya,baru deh aku yang pulang kerumah ku sendiri.

"Udah selesai put bikin surat suratnya?"
"udah nek."
"Enggak lama ya put."
"Iya nggak nek,ngantri sih tadi lumayan. Tapi gak begitu lama kok."
"Kamu semangat ya put cari kerja nya,kan kamu sendiri yang mau bekerja."
"Iya nek,insha allah putri semangat terus. Doain putri ya nek."
"Iya,nenek selalu doain semua cucu cucu nenek. Putri juga jangan lupa minta restu doanya sama mama sama opung juga."
"Iya nek pasti."

Nenek ku selalu jadi tempat ku untuk berteduh,selain mama ku dia adalah perempuan yang sangat aku sayang. Diusia nya yang sudah tidak lagi muda,dan tidak jarang merasa sakit. Nenek tetap memikirkan aku,tetap perhatian sama aku. Kadang,kalo nenek lagi sakit,aku suka berharap sa tuhan supaya sakitnya biar aku aja yang menanggung. Nenek juga seorang istri yang baik untuk opung ku,dia pintar mengatur keuangan keluarga,dia jugs pintar masak. Tapi,semenjak dia sudah suka sakit sakitan,nenek lebih sering beli masakan matang atau kadang dimasakin sama anak anaknya. Nenek pernah cerita sama aku,dulu waktu dia mau menikah sama opungku,ayah nya sempat melarang mereka menikah,tapi karna memang mereka saling cinta dan saling berjuang akhirnya mereka bisa menikah,malah setelah menikah opungku adalah menantu yang paling disayang oleh ayah nenekku. Hihi kadang aku berfikir nenek dan opung ku adalah inspirasi ku dalam berpasangan. Andai saja mama dan ayah ku bisa seperti nenek dan opungku hehehe :))

**

"Sri,aku sudah menyiapkan semua nya. Lamarannya juga sudah aku tulis. Lalu kapan aku bisa antar lamaran ini?"
"Besok sore aja ya put? Sepulang aku kerja."
"Ohiyaaa ciyee sekarang mah udah anak kerjaann ya bukan anak sekolahan lagi hihih"
"Ah kamu bisa aja put,jadi malu. Hehehe"
"Hahaha bisa dong,yaudah kl gtu sri aku takut ganggu kamu. Bye sri"

**

Dulu waktu usia ku masih sekitar lima belas tahunan,aku pernah berfikir dan berencana. Nanti saat aku sudah bekerja,aku ingin menemui ayah ku,aku ingin bertemu dengan dia sendiri,tanpa diantar siapapu termasuk mama ku. Saat ini,aku berfikir lagi tentang hal itu apa aku benar benar bisa nanti bertemu ayah ku? Aku membayangkan nanti jika aku sudah kerja,aku bisa punya uang hasil keringatku sendiri aku bukan hanya ingin mama opung dan nenek ku yang merasakan hasil dari kerja ku,tapi aku juga ingin ayahku merasakannya. Aku ingin dia tau,bahwa anak nya yang ditinggalnya sejak belasan tahun yang lalu sudah bisa mendapatkan uang sendiri. Aku juga ingin menunjukan pada banyak orang,bahwa tidak semua anak broken home selalu mengalami hal hal buruk di hidupnya,jujur saja aku pernah merasakan sesuatu yang sangat terpuruk dihidupku,sampai sampai aku egois dengan menyalahkan perpisahan ayah dan ibuku. Tapi setelah aku berfikir,sebenarnya mereka tidak sepenuhnya salah,saat mereka memutuskan untuk berpisah,mereka pasti punya alasan yang terbaik dan yang pasti sulit untuk dipilih. Aku ingat,sebelum berpisah dulu mama dan ayah ku sering sekali bertengkar,dan mungkin dengan perpisahan itu adalah jalan untuk mereka berhenti untuk saling menyakiti. Lagi pula,walaupun jarak ku jauh dengan ayah ku,aku yakin di dalam hati ayah ku,akan selalu ada nama ku,ayah ku hanya berpisah dengan ibuku,bukan dengan aku. Sampai kapanpun,aku adalah anak nya dan dia adalah ayahku,semua itu tidak akan pernah berhenti,walaupun nanti maut sudah memisahkan kita.

**

Ayah,aku rindu.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang