ayah aku rindu #3

2K 61 2
                                    

Jari tangan ku sibuk mencari nomor siswa dan namaku,dan ketika ku dapatkan nama ku,putri tyalis...

LULUS

ah,akhirnyaaa. Aku akan memulai kehidupanku yang sebenarnya.
Sorak kebahagiaan juga terdengar dari teman temanku.

"Yeaaay akhirnya kita lulus put" ucap nur,sahabatku sambil menggenggam tanganku.
"Iya nur,akhirnya sekarang kita udah bukan anak smk lagi hehe. Setelah ini,kamu mau lanjut kuliah ya?"
"Iya,rencananya memang begitu,kalo kamu put? Apa tidak berubah pikiran untuk kuliah juga?"
"Enggak nur,aku sudah fix ingin kerja hehe."
"Yaudah put,bekerja ataupun kuliah,semoga kita bisa sama sama sukses dan tetap bertahan dengan persahabatan ini" sahut nur dan kata katanya berhasil membuat ku ingin menangis,kalo saja disekolah hanya ada aku dan dia,mungkin aku akan benar benar menangis.

Nur adalah sahabat terdekatku,mungkin aku memang banyak punya teman dekat disekolah,tapi yang paling dekat denganku adalah nur. Bagaimana tidak,selain teman disekolah kami juga berteman sejak SD hanya saja pas SMP kita beda sekolah, kita juga tetanggaan dirumah,hanya saja rumah ku dan rumah dia berjarak antara RT. Setiap hari berangkat dan pulang disekolah aku pasti bareng dia. Persahabatan kita tidak melulu baik baik saja,bahkan kita pernah bertengkar sampai satu bulan lebih. Tapi percaya atau tidak,selama kita bertengkar,kita tetap berangkat dan sekolah bareng.

Tujuh bulan lalu..

Nur tetap menyamparku setiap pagi jika akan berangkat sekolah,lalu setelah kami benar benar berangkat ke sekolah disepanjang jalan yang kita lakukan adalah saling mengunci mulut masing masing alias saling diem dieman,begitu juga jika pulang sekolah,karna kelas kita berbeda jadi siapa yang kelasnya bubar deluan dia yang akan menunggu.
Setelah hampir satu bulan kita bertengkar,di lobi sekolah ketika kita hendak pulang,aku baru ingat buku ku ketinggalan dikelas,aku bisa saja membiarkan bukuku tertinggal dikelas,tapi saat itu aku ada PR dan materi itu ada di buku itu. Kelas ku berada di lantai tiga,dan saat itu aku bingung aku mau minta anter sama nur untuk kembali ke kelas tapi aku gengsi,takut juga dia tidak mau dan aku akan merasa malu. Tapi ternyata tidak,aku yang ingat ketika buku ku tertinggal,reflek berhenti berjalan membuat nur yang berjalan disamping ku melihat kearahku.
"Buku ku ketinggalan,aku ada pr besok harus dikumpulkan dan materinya ada dibuku itu semua" aku yang menunggu jawaban dari nur sangat deg degan,aku sudah pasrah jika dia menolak untuk menunggu ku biar dia pulang deluan saja.
"Yaudah ayo kita naik lagi keatas." Jawabnya singkat dan membuat aku merasa bersalah sudah berfikir yang tidak baik tadi.

Buku ku sudah aku dapatkan kembali,disepanjang jalan aku memikirkan hal kecil ini,aku merasa untuk apa aku bertengkar dengannya. Sebenarnya permasalahan diantara aku dan dia sudah aku lupakan,hanya saja kita sama sama gengsi untuk bertegur deluan,kalo boleh jujur aku juga sudah rindu padanya,walaupun setiap hari aku bertemu dengannya tapi tetap saja kita tidak ngobrol atau bercanda seperti biasanya,kita punya banyak kesamaan sifat. Jadi aku rasa,aku cukup nyambung berteman dengan nur.
Akhirnya aku menurunkan gengsi ku,aku menegurnya dan di balas dengan sambutan dengan baik oleh nur.

"Kalo difikir fikir kita ngapain ribut ya kmarin? Kalo ributkan harus nya kita sama sama gakmau berangkat dan pulang sekolah bareng" ledekku,sambil flashback ke beberapa minggu lalu.
"Hahaha,iyaya aku juga untuk apa nyamper kamu sekolah? Padahal aku bisa saja langsung berangkat."
Ya begitulah,aku dan nur sudah sangat dekat,bahkan sampai hal hal yang tidak penting pun kita akan bahas supaya kita berdua enggak kekurangan bahan obrolan. Hihi.

**

"Kamu serius mau langsung bekerja? Enggak mau kuliah?" Sapa mama ku yang saat itu sedang dirumah nenek dan kakekku. Mamaku memang beda rumah denganku,mamaku sudah menikah lagi tujuh tahun lalu. Dan aku memutuskan untuk tetap tinggal dengan opung dan nenekku,tidak ada paksaan dari siapapun,itu pure keputusanku,sedangkan mama ku tinggal bersama ayah tiriku yang jarak rumahnya tidak jauh dari rumah ku,opung dan nenek ku.

"Iya,nanti kalo ijaza sudah keluar aku mau cari kerja ma. Fix" jawabku.

Sore itu,suasana rumah ku masih sama seperti biasanya,aku yang sedang menonton tv bersama nenekku,mendengar ada suara mobil klakson depan rumah.

"Siapatuh put? Coba lihat sana."
"Iya nek bentar."
Karna saat itu aku dan nenek ku memang lagi nonton tv di kamar,aku jadi harus keluar dlu untuk melihat siapa yang datang,rumah ku memang tidak besar,tapi setidaknya cukup untung menampung kami bertiga tinggal dirumah ini,atau kalaupun mau ditambah dua orang pun,rumah ku masih cukup untuk menampungnya.

"Kakaa putriiiiiiiiiiii" sapa anak kecil berusia empat tahun yang kini memeluk ku.
"Doniiiiiiii,kemana aja baru main lagi kerumah nenek sama opung? Kaka udah rindu banget sama kamuuu" balas ku sambil mencium kedua pipi nya. Dia,adalah adik spupuku tentu saja dia tidak datang sendiri,dia datang bersama om dan bibi ku yang bukan lain adalah ibunya,juga dengan ketiga kaka nya yaitu wati,sukma,dan putra, mereka juga adik sepupu ku smua,namun diantara mereka ber tiga memang doni lah yang sangat akrab denganku,selain karna dia yang masih kecil,dia juga memang manja sekali dengan ku.

"Apakabar put? Udah lulus ya sekolah nya? Rencana mau kuliah dimana?" Tanya om ku.
"Putri mau langsung kerja om,kuliah nya ntar menyusul kalo uang putri udah cukup untuk daftar kuliah."
"Oh begitu,om kira mau langsung kuliah. Yaudah semoga sukses ya put."
"Aamiin,makasih om."

Keluarga om ku memang sering berkunjung kerumah nenek dan opung ku,mungkin maksud om ku sekalian menjenguk ibu dan bapaknya. Karna dari kelima anak nenek dan opung ku,dua anak laki laki nya memang tinggal di jakarta,sedangkan ketiga anak nya tinggal satu kota bahkan satu perumahan dengan nenek dan opung ku.

**

Ayah,aku rindu.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang