Harry POV
Sesampainya di kampus aku langsung memarkirkan sepeda motorku ditempat parkir. Aku berjalan menuju kampus dengan wajah yang masih masam. Tiba-tiba seseorang mengejutkanku dari belakang
"Dooorrrr!"
"Ah ih siapa sih ini!" Omelku. Kemudian aku menoleh kebelakang, kudapati seorang pria imut, berambut pirang, dan bertubuh kecil. "Niall!"
"Morning Harry,"
"Apaan sih sok kenal deh,"
"Yah...Harry gitu aja ngambek,"
"Bodo amat,"
Tiba-tiba datang lah Louis, dengan santainya menyapa kami berdua. "Hello dude!" Kata Louis menyapa kami berdua.
"Hi, Lou," jawab kami berdua.
Kami bertigapun berjalan beriringan menuju kelas. Sesampainya dikelas aku mendati Zayn dan Liam sedang asik berbincang-bincang.
"Hi Zayn and Liam," sapa Niall pada mereka. Otomatis pembicaraan mereka berdua terpotong dan melirik kami bertiga.
"Hey, Niall" jawab Zayn dan Liam.
"Waw, pagi-pagi udah pacaran aja," Goda si Louis. Aku hanya tersenyum tipis.
"Idih siapa yang pacaran, emang kamu sama Harry!" Jawab si Liam. "Wah songong ya!" Jawab Louis sambil menunjuk Liam dengan mantap. Kemudian Louis bergerak mencubit lengannya Liam. Kemudian Liampun meringis kesakitan. Dan langsung membalas cabikan Louis. Tapi Louis langsung menangkisnya dan lari dengan cepat menuju keluar kelas. Liampun bangkit dari posisinya dan lari mengejar Louis.
"LOUIS...!!!AWAS KAMU!!!" Teriak Liam. Sementara Niall hanya bisa ketawa dan berkata "Go go go Liam, you can find Louis!"
Sementara aku hanya duduk dikursi sambil mennyenderkan kepalaku ketembok dan mulai memejamkan mata.
"Kenapa Har?" Tanya Zayn sambil menepuk lenganku.
"Aku lagi bete," jawabku dengan nada ogah-ogahan.
"Pasti habis kena marah papah ya?"
"Nah, itu udah tau,"
"Sabar ya Harry,"
"Ck...gimana mau sabar coba, dia aja kerjaannya marah melulu!"
"Tuhan gak akan ngasih cobaan diatas kemampuan hambanya,"
"Hhhmmm," jawabku singkat dan malas. Kemudian aku menaruh kepalaku diatas meja, beberapa detik kemudian aku melirik kearah Niall yang sedang melirik kearah ponsel miliknya. Mukanya terlihat sedih, gelisah, dan...
"Ahhh!" Kecewa.
"Kenapa sih?" Tanyaku pada Niall.
"Gue lagi sedih," kata Niall yang mulai duduk dibangkunya.
"Yes! akhirnya orang yang sering banget kelihatan bahagia bisa sedih juga, tuhan maha adil, thanks god" selaku.
"Ih Harry jahat, dede lagi sedih diledekin, pokoknya hari ini aku mau marah sama Harold, titik gak pake koma!"
"Oh iya iya iya, ampun Niall cayangku cintaku,"
"Huuuuhh super kezzel,"
"Eh tapi by the way, emang nya kamu kenapa sih?" Sambung Zayn. "Ini aku nge-chat Selena, tapi gak dibales-bales,"
"Hahaha, ya iya lah, secara Selena juga naksirnya sama si Zayn, bukan sama lo!" Kataku yang sedikit meledeknya. "Huuuweee, mommy Harry nakal!"
"Cup cup dede Niall jangan nangis," kata Zayn sambil memeluk Niall dan mengelus-elus pundaknya.
"Iihh, amit-amit gitu aja nangis,
"Biarin, daripada kamu muka sangar tapi cengeng,"
"Waahh, ngajak ribut ya,"
"Oh, jangan kamu pikir mentang-mentang aku bermuka barbie aku takut sama kamu, enggak Har, kamu salah besar,"
"Sssttt, udah-udah jangan ribut pagi-pagi aja udah ribut, apa lagi ini dikelas gak baik, yuk lebih baik kita damai aja, lagian aku kan udah punya Perrie, dan Niall cocok kok sama Selena,"
Akhirnya kami berdua bersalaman dan meminta maaf.
"Sorry ya,"
"Iya,"
"Hug me Niall,"
"Okay,"
Tiba-tiba Liam dan Louis data sembil jalan kompak, rangkulan, dan tertawa. Sepertinya mereka bahagia.
"Hi,"
"Hi..."
"What's up," kata Liam. "Kok kayaknya ada moment yang terlewatkan ya," timpal Louis sambil memasang ekspresi sinis.
"Ah gak ada kok, iya kan kawanku," tambah Zayn. "Oh iya bener banget tuh," jawab kami berdua.
"Oh ya, tapi kok dari tadi kalian pelukan udah gitu mesra banget ya?" Aku dan Niall saling bertatapan satu sama lain dan mulai sadar ternyata kami berdua berpelukan sangat erat, akhirnya kamipun melepaskan pelukan yang kami berikan.
"Huuuu Niall tukang tikung, udah tau Harry punya aku," keluh Louis.
"Ehh...?"
"Kamu juga, Niallkan pacarku," tambah Liam.
"Oh iya aku lupa," jawab Niall.
"Oh...jadi kamu selingkuh ya babe," kata Zayn.
"Enggak kok babe akukan setia," kata Liam
"Iiiihhh...Zayn kamu nyebelin deh, kemarin kamu bilang kita dating gimana sih...?" Tambahku.
"Oh iya aku lupa, sorry Hazza," kata Zayn.
"Aaahh, ini siapa yang punya siapa sih?" Kata Louis kebingungan.
Hening tak ada jawaban diantara kami. Tapi kemudian kita berlima saling berpelukan erat, sambil berpura-pura menangis.
"Ehem..!"
Ada seseorang yang berdehem, kami berlima melirik kearah belakang. Wah ternyata dosennya sudah datang. Kami langsung bergegas duduk ditempat masing-masing. Pelajaran dimulai.
KAMU SEDANG MEMBACA
HARRY VS MARCEL
Fanfiction"My rules is simple, just come closer, want what i want, and get it. Harry" "Maybe i'm nerd, loser, and don't have any friends at all, but some time i need some a girl to be loved. Marcel" "Bad girl, live like a bitch, but i'm still have angel hear...