Kring...!!!! jam weker kamar berbunyi. Aduh sungguh teganya ia mengganggu beruang malang ini. Aku tak memedulikannya. Aku hanya bangun untuk mematikannya. Aku kembali dalam mimpiku. Mimpi yang berisi petualangan bersama kawanku. Yaitu Zayn, Niall, Louis, dan Liam.
Tapi tidak berlangsung lama, aku terbangun semenjak ada seseorang yang menarik selimutku secara paksa. Siapa lagi kalau bukan dia!. "Marcel...?" Kataku yang masih mengulet malas di atas ranjang. "Bangunlah pemalas,"
"Oh ayolah Marcel aku hanya butuh waktu 5 menit lagi,"
"Tidak, salah siapa tadi malam kau malah sibuk clubbing bersama geng mu!"
"Okey, fine Marcel FINE!!!" Gerutuku dengan sangat kesal.
Dengan sangat malas aku turun dari ranjangku dan bergerak menuju kamar mandi.
Setelah itu aku langsung menuju ruang makan, aku menarik kursi disebelah kakak perempuanku Gemma.
"Harry are you okay?" Kata mamah. Aku hanya mengangguk untuk mengisyaratkan iya. Kepalaku masih terasa lumayan pusing akibat clubbing semalam. Aku memegang pelipisku kemudian memijitnya perlahan, tiba-tiba tangan kakakku memegang leherku dengan perlahan. "Lehermu panas,"
"Hah masa sih?"
"Harry semalam kamu pergi cubbing ya!" Kata papah dengan tegas. Aku tidak menjawabnya, pertanyaan yang tidak penting sekali! untuk apa aku harus menjawab, bukan begitu?.
*Brak!*
Semua orang yang berada diruang makan kaget karena mendengar pukulan meja yang dilakukan papah. "Kalo orang tua lagi nanya itu dijawab dong!" Bagus kali ini dia marah.
"Ck, ya enggak lah," Jawabku dengan nada datar dan dingin. "Kamu yah udah berapa kali papah ingatkan jangan berbohong masih saja,"
Hening, mereka semua menunggu jawaban dariku. Aku berdiri dari kursiku dan pergi meninggalkan rumahku dengan cepat. Aku langsung menuju kampus dengan motorku.Marcel POV
"Anak itu kenapa sih, selalu saja melanggar perintah!" Kata papah. "Sebenernya memang benar dia pergi ke clubbing bersama kawannya," kataku.
"Ck, aku pusing sekali. Bagaimana cara mendidik anak itu dengan benar,"
"Marcel kau tau dari mana kalau Harry pergi clubbing malam kemarin?" Tanya Gemma.
"Aku melihatnya sendiri, kan tengah malam kemarin aku belajar hingga tengah malam. Hampir subuh malah,"
Aku melihat papah yang sedang memijat kepala, oh sepertinya dia frustasi atas tingkah laku adikku, Harry. Yang tak pernah aku anggap sebagai adikku sendiri.
Habis dia itu menyebalkan. Coba kalian bayangkan kalo kalian memiliki adik yang setiap harinya tukang marah, tukang ngambek, mudah tertarik tidur dengan wanita, dan tukang mabok. Pasti kalian akan membencinya sama sepertiku.
"Pah, yuk berangkat sudah jam segini," kataku. Lalu papah hanya berdiri tanpa berbicara dan langsung menuju mobil. Aku mengikutinya dari belakang. Tak lupa menjabat tangan sang mamah, kemudian aku berangkat menuju kampus.
KAMU SEDANG MEMBACA
HARRY VS MARCEL
Fanfic"My rules is simple, just come closer, want what i want, and get it. Harry" "Maybe i'm nerd, loser, and don't have any friends at all, but some time i need some a girl to be loved. Marcel" "Bad girl, live like a bitch, but i'm still have angel hear...