Sequel 3: Cemburu buta

6.6K 636 12
                                    

Malam ini semesta di bumbui oleh romansa bulan dan bintang. Hembusan angin pun terasa membuai. Dua putra tercinta kami sibuk mendengar dongeng yang aku ceritakan. Mungkin kebanyakan dongeng di perdengarkan kepada anak-anak berjenis kelamin wanita seperti cerita disney yang begitu menggoda untuk di dengar bayi-bayi lucu seperti mereka tetapi aku dan Jungkook berbeda dari kebayakan orang tua. Kami memilih harry poter dan dunia magisnya sebagai pengantar buah hati kami.

Toh, selama aku sibuk mendongengkan mereka --Junhee dan Junghee-- hanya sibuk terkantuk kantuk dengan mainan mobil-mobilan di tangannya. Bahkan sesekali mereka mengoceh menyebut...

"Mama...mama...pah~" suara mereka lucu coba bayangkan saja.

Pipi gembul yang memerah itu penuh dengan keluguan yang membuat ingin mencubit pipinya gemas.

Cup.

Cup.

Aku mengencup kedua pipi putraku dengan penuh kasih sayang. Mengusapnya penuh perhatian. Buah hatiku adalah segalanya bagiku. Aku tak bisa membayangkan bagaimana hidupku tanpa mereka. Aku benar-benar mencintai keluargaku sepenuh hati. Membayangkan mereka tumbuh menjadi anak-anak yang cerdas dan aktiv lalu ketampanan mereka yang melebihi sang papa tercinta-- suamiku, akan selalu membuatku tersenyum.

"Ehem..."

Seseorang berdeham tepat di telingaku. Bahkan sesekali aku merasa cuping telingaku di gigit gemas membuat ku mengeliat karena merasa geli.

"Shtt...Jeon-ah, apa yang kau lakukan?" Aku mendorong tubuh Jungkook perlahan.

Berusaha untuk tidak berisik dan menggangu ketenangan putra-putra kami yang sudah terlelap ke alam mimpi.

Tak lekas menghentikan berbagai macam godaan, Jungkook bahkan memasukan tangannya. Berusaha menjamah tubuhku lewat sentuhan liarnya hingga aku tak kuasa lagi menahan desah yang sudah berada di ujung lidah.

"Eung~ ah...please stop Jeon Jungkook." Aku mengeram padanya.

"Biarkan suamimu ini mengambil jatah miliknya, sayang. Aku cemburu pada mereka karena mengambil alih kasih sayangmu." Suara Jungkook melemah seakan kecemburuan memakan habis rasa percaya dirinya hingga aku tergelak dan membuat pergerakan bayiku sedikit terguncang.

"Ahaa~" Jungkook membekap mulutku sepersekian detik berikutnya.

"Jangan berisik hey...kau akan membangunkan mereka dan membuat jatah kasih sayangku berkurang lagi malam ini karena kau sibuk mengurusi mereka terus." Jungkook bergumul dengan suara rendah setengah memohon.

Wajahnya Jungkook tampak frustasi karena tatapanku yang hanya diam saja menanggapi keinginannya. Presensinya saat ini benar-benar sungguh berbeda bukan? Ia menjadi papa manis yang mengemaskan. Manja sekaligus pengertian akan tetapi soal jatah...mungkin tidak begitu. Masih ada cemburu buta yang begitu jelas menjeratnya hingga ia memohon hanya untuk secercah kasih sayang dariku.

"Papa Jeon~" Aku memanggilnya.

"Hemm...."

"Kau cemburu buta pada putramu, benarkan?"

"Ya." Jungkook mengusap wajahnya gusar.

"Kasihan sekali wahai dirimu papa yang kesepian." Aku mengejeknya serta merta. Menjulurkan lidahku keluar lalu segera beranjak agar ia tak menangkapku dan menghabisiku dengan keegoisannya.

"Jeon Eunhye awas kau~ tunggu pembalasanku."

End.

Protective Husband ❌ Jungkook Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang