Dihamparan padang rumput yang luas
Tampak dedaunan tengah menapaki
Tampak rerumputan mengikuti angin sepoy sepoy yang tengah menghembusnyaSiapakah dia yang sendiri disana ?
Tanyalah pada rerumputan, siapa dia sesungguhnya
Tanyalah pada bebatuan, sudah berapa lamakah ia disana?Sudah berapa lamakah ia menanti ?
Hai.. Kau yang berdiam diri sendiri disana
Yang masih dengan kesunyian
Yang masih ditemani dengan teriknya matahari kala ituMengapa kau menunggu ?
Yakinkah ia mau ditunggu olehmu ?Lantas mengapa masih menunggu ?
Kala yang kau tunggu tak kunjung tampak
Kala yang kau tunggu pun tak kunjung hadir
Kala orang yang kau tunggu tak mengerti akanmuLantas apakah hati mu yang terlalu kuat ?
Lantas apakah kau hanya sakiti hatimu ?
Lantas sebodoh itukah kau ?Masih tetap ingin bertahankah ?
Terserah kau saja
Hanya kau saja yang rasakan

KAMU SEDANG MEMBACA
Tentang Kita
PoetryDisini tempatku bercerita, akan rasa yang tak kunjung usai. Sebuah rasa yang masih saja mekar. Ini bukan juga ceritaku dan dia. Cerita ini bisa juga dari orang-orang disekitar. "Kata-kataku memang tak seindah penulis lainnya. Sudahku katakan bahwa...