Happy reading....
Waktu berjalan begitu cepat bagi vero, tak terasa sudah 1 minggu berlalu, namun selama itu pula vero semakin sibuk, seperti halnya hari ini....
Hari sudah semakin gelap, namun vero masih mengerjakan tugas untuk menyusul ketertinggalannya.
Perpustakaan semakin sepi bahkan sekarang hanya ada vero dan petugas perpustakaan saja.
Suara dering ponselnya mengagetkan vero yang sedang mengerjakan tugas dengan serius.
Vero pun segera meraih ponsel yang berada dalam tas, dan betapa terkejutnya vero melihat 52 sms dan 40 panggilan renata.
Vero pun menghela napas lelah saat melihat jam sudah menunjukkan pukul 07:00 malam, dengan tergesa-gesa vero segera merapikan barang-barangnya, dan segera meninggalkan perpustakaan tanpa lupa mengucapkan terima kasih pada petugas perpustakaan yang bersedia menunggunya mengerjakan tugas.
Vero menyeka keringat yang jatuh dari dahinya, ia terpaksa lari menuju rumah renata karena di tengah jalan, taksi yang ia tumpangi mogok, daripada menunggu kendaraan yang tidak kunjung datang, ia pun memutuskan untuk berlari.
Vero terus berlari sambil terus melihat jam ditangannya yang sudah menunjukkan pukul 08:00 malam, dengan nafas tersenggal-senggal vero mempercepat langkahnya.
Sudah 30 menit berlari, vero memutuskan untuk berhenti karna ia tersesat.
Dengan perasaan yang kacau, kesal, lelah dan marah. Vero memutuskan untuk menghubungi renata.
Dengan tangan yang gemetar dan mata yang mulai berkaca-kaca vero mulai menghubungi renata.
Tut...tut..tut..
" hallo..vero kamu dimana? Ini udah malem sayang..kamu gak tau dari tadi aunty dimarahin delvin, karna kamu belum pulang juga. Delvin lembur jadi gak bisa jemput kamu..sekarang kamu bilang kamu dimana? Biar aunty jemput" mendengar ke khawatiran renata vero hanya menghela napas lelah.
" aunty...hikss..jemput aku..aku tersesat, tadi aku naik taksi tapi karna mogok jadi aku jalan. Tapi aku gak tau lagi mau jalan lewat mana.. Aku takut aunty..di sini udah sepi.." ucap vero sambil menangis.
Mendengar hal itu renata panik dan berusaha untuk menenangkan vero yang menangis.
" kamu jangan takut, sekarang kamu bilang sama aunty kamu dimana? Biar sekarang aunty jemput" ucap rena berusaha untuk tenang walau ia pun begitu panik mengetahui vero tersesat.
" aku gak tau, tapi diseberang jalan aku lihat ada taman anak-anak" ucap vero melihat sekitar.
Mendengar hal itu renata bernafas lega karna vero sudah tidak terlalu jauh dari rumah.
" oke sekarang kamu tunggu aja, di taman itu, aunty kesana sekarang".
Vero pun hanya menghela nafas dan berjalan menuju taman tersebut, dan duduk dibangku taman menunggu renata menjemputnya.
#####
- Di tempat lain-
" Alex....!!!" teriak antonio.
" ada apa dad?" ucap alex malas.
" kau pikir aku tak tahu selama seminggu ini kau tidak ke kampus" ucap antonio menggeram marah.
" maafkan aku selama seminggu ini, aku sibuk mencari mateku, tapi dad tak perlu khawatir, aku sudah mengetahui apa masalah yang terjadi di kampus. Aku akan secepatnya membereskannya" ucap alex.
" baguslah kalau kau sudah mengetahuinya, dan soal matemu aku mempunyai firasat kau akan segera menemukannya" ucap antonio dan segera berlalu.
" aku harap begitu.." ucap alex lesu.

KAMU SEDANG MEMBACA
When Love Hurt (Luna)
WerewolfKu akui dulu aku sangat mencintaimu. Namun cinta itu telah hilang terkikis oleh luka yang telah kau torehkan untukku. Di saat hatiku hampa, seseorang datang dan mengklaim bahwa aku miliknya. Aku harus bagaimana? Disisi lain aku takut untuk jatuh cin...