Part 14

3K 169 8
                                        


Happy reading......

- sementara itu -

Vero masih fokus mengerjakan tugasnya diperpustakaan sampai bunyi orang jatuh memecah konsentrasinya dan mahasiswa lain yang dengan serius melakukan aktivitas tanpa suara di perpustakaan ikut menoleh ke sumber suara begitu pun vero.

Dan betapa terkejutnya vero ternyata itu adalah.. MAYSILA..!! ucap vero dalam hati.

vero pun segera menundukan kepalanya dan mengangkat buku yang dibacanya itu tingi-tinggi,  seakan buku itu dapat menenggelamkan kepalanya.

" Heii....!!! Gadis dungu, pergi dari sini membuat keributan saja...!! Pergi sana, tidak pantas kau masuk ke perpustakaan ini, sejujurnya gadis miskin sepertimu sangat tidak pantas masuk ke universitas ini, sudah bagus dapat beasiswa tapi gayamu selalu saja seperti JALANG yg tidak tahu malu..!!" ucap gadis dengan rambut merah seraya mendorong maysila keluar dari perpustakaan.

Maysila hanya bisa menitikan air mata, ia cukup sadar diri gadis miskin yang hanya mengandalkan beasiswa selalu saja mendapat perlakuan yang tidak mengenakan di kampus ini.

Maysila segera menghentakan tangan gadis yang mendorongnya itu.

" Dengar sherly, jangan kau pikir karena kau orang kaya kau bisa seenaknya padaku, ini adalah perpustakaan kampus bukan perpustakaan punyamu!",  jadi sebagai mahasiswi di kampus  ini aku berhak untuk ada disini, jadi jangan halangi aku..!! " ucap maysila menunjuk wajah sherly.

Mahasiswa yang lain hanya diam menyaksikan pertengkaran antara maysila dan mahasiswi yang diketahui bernama sherly tersebut, begitu pun dengan vero yang hanya diam menyaksikan hal ini,  ia begitu terkejut  dengan apa yang ia lihat.

" wah... Berani sekali dirimu jalang, kau tahu hanya dengan kedipan mata saja aku bisa mengeluarkanmu dari kampus ini, kau tahu kenapa karna orang tuaku adalah donatur terbesar di kampus ini" ucap sherly seraya mendorong bahu maysila.

Inilah sebabnya para mahasiswa enggan mencari masalah dengan sherly dikarenakan kekuasaan orang tua sherly yang begitu besar di kampus ini.

Mendengar perkataan sherly, maysila hanya tersenyum remeh.

" aku bahkan tidak terkejut dengan sikapmu sherly ternyata kau hanya seorang anak yang selalu memanfaatkan orang tuamu untuk segala hal, menjijikan sekali kau tahu itu.. " ucap maysila dengan marah.

" APA KAU BILANG... BERANINYA KAU.." ucap sherly hendak menampar wajah maysila.

Namun tangannya tertahan oleh seseorang .

" CUKUP SHERLY..!! " ucap seorang pria membentak sherly tepat didepan wajahnya.

"Mucesh.. Kenapa kau membentakku!! Kau lebih membela jalang ini ketimbang pacarmu sendiri...!! " ucap sherly marah.

" berhenti bersifat kekanakan sherly  kita sudah putus kalau kau lupa, dan ya aku lebih memilihnya" seraya menggenggam tangan maysila yang terkejut dengan perkataan mucesh.

" TERNYATA TIDAK SALAH BUKAN KAU MEMANG SEORANG JALANG MAYSILA, DENGAN BERANI KAU MEREBUT PACARKU, KAU MEMANG SEORANG BITCH.. YANG TIDAK TAHU MALU" ucap sherly dengan air mata yang berurai.

Vero yang menyaksikan ini meremas dadanya yang terasa sakit,  ia tidak menyangka kisahnya di masa lalu terulang tepat didepan matanya.

" sherly apa..yang k..au katakan aku ti..dak,  mucesh..katakan sesuatu.. " maysila bingung ia merasa dejavu dengan semua ini.

Mahasiswa  yang lain hanya diam dan berbisik mencemooh maysila.

" KAU AKAN MEMBAYAR MAHAL UNTUK SEMUA INI MAYSILA..!! " tunjuk sherly seraya berlari meninggalkan perpustakaan.

When Love Hurt (Luna)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang