Part 8

5.3K 291 11
                                        

Sorry guys baru bisa update..
Soalnya aku lagi PTS bener-bener fokus belajar jadi baru bisa nulisnya sekarang.
Ok  gak usah lama-lama lagi.

*********

Happy reading guys...

- Di kamar-

Veronica sedang berkemas menyiapkan segala keperluannya di california nanti.

Tok tok tok..

" masuk.." jawab vero yang sedang menyusun baju yang akan dibawanya.

" sayang kamu udah selesai berkemasnya?" tanya sonia yang baru masuk kamar vero.

" udah hampir selesai kok mah"

" sayang mama bakalan kangen loh sama kamu, emangnya kamu gak bakal kangen mama ya.. Sampe semangat banget mau cepet-cepet pergi ke california" ucap sonia pelan sambil menitikkan air mata.

Vero yang sedang menyusun baju pun berhenti dan menoleh ke mamanya dan segera memeluknya.

" mama kok ngomongnya gitu sih...hiks.. Ya pasti kangen lah, nanti kan mama bisa nyusul vero ke sana" jawab vero sambil menangis.

" iya mama tau, tapi kan lama harus nunggu papa selesai tugasnya di indonesia dulu baru bisa nyusul kamu ke sana"

" oh gitu ya ma.."

" iya sayang. Mama bakalan kangen sama masakan anak mama yang jago masak ini, meskipun masakan mama sih yang lebih enak.."

" ih.. Apaan sih mama bukannya masakan vero juga enak ya, papa aja bilang gitu" jawab vero cemberut

" iya sayang masakan kamu kan the best.. Tadi mama kan cuma bercanda".

Vero memang sangat pintar dalam hal memasak, karna sejak kecil hobinya memasak, bahkan di umurnya yang baru 8 tahun ia sudah bisa membuat kue ulang tahun untuk papanya.

" ya udah sayang nanti kalo udah selesai, kamu langsung tidur ok, soalnya besok kamu kan harus bangun pagi" ucap sonia

" emangnya pesawatnya berangkat jam berapa ma? Bukannya pesawat yang vero tumpangin berangkatnya siang ya ?" Tanya vero

" loh papa belum bilang ya, jadwal keberangkatan pesawat kamu dicepetin sayang jadi jam 7 pagi, jadi sekarang kamu tidur supaya besok gak kesiangan ok"

" oh gitu..berarti vero harus cepet-cepet tidur supaya gak telat bangun".

" ya udah sayang, selamat malam"

" malam mah"
Sonia pun keluar dari kamar vero.

************

sementara di tempat lain-

" maaf alpha mengganggu anda, tetapi alpha antonio menunggu anda di ruang kerja" ucap Aron betanya.

" untuk apa ayah ingin menemuiku?" tanya alex

" kalo soal itu saya tidak tahu alpha"

" baiklah aku akan menemuinya, katakan padanya untuk menungguku sebentar"

" baik alpha kalo begitu, saya permisi"
Alex menjawab dengan sekali anggukan kepala.

-Di ruang kerja-

" Dad.. Ada apa memanggilku ?"

" duduk dulu, ada hal penting yang ingin dad bicarakan padamu"

" hal penting apa itu dad?" tanya alex penasaran.

" kau tahu akhir- akhir ini sepertinya para musuh sedang merencanakan untuk menyerang pack kita" ucap antonio dengan wajah serius.

" aku sudah mengetahuinya dari mata-mataku dad, tapi selama mereka tidak melewati perbatasan aku akan tetap diam tapi jika mereka nekat melewatinya juga itu berarti mereka mempercepat ajalnya karna telah salah memilih lawan" ucap alex dingin membuat orang yang melihat bergidik ngeri, namun bagi antonio hal itu biasa karna ia tahu sifat putranya yang terkesan dingin dan sadis.

" bagus kalau kau sudah mengetahuinya dad hanya ingin memperingatimu saja untuk mengambil langkah antisipasi"

Alex hanya diam tak menanggapi.

" Dad ingin tahu apa kau sudah menemukan mate mu ?" tanya antonio santai.

" belum" jawab alex singkat.

" oh..baiklah segeralah temukan, sebelum ibumu menyuruhmu menikahi Alice, kau tahu bukan bagaimana sikap ibumu"

" aku tidak ingin menikah dengan Alice dad, apa ibu tidak tahu bahwa setiap warewolf mempunyai matenya sendiri begitu pun denganku dan Alice kami hanya sebatas teman dimasa kecil" ucap alex kesal lantaran ibunya selalu saja mencoba menjodohkannya dengan alice dikarenakan ia belum juga nenemukan matenya.

" oleh karna itu dad hanya memperingatkanmu untuk segera menemukan matemu, kau itu adalah seorang alpha tidak baik kalau kau belum juga menemukan pendampingmu"

" iya ayah aku mengerti, bahkan setiap hari aku terus mencarinya namun belum kutemukan" ucap alex datar, ia paling tidak bisa menunjukkan kesedihannya di depan orang lain walau itu orang tuanya sekali pun.

" baiklah teruslah mencarinya, karna ayah yakin sebentar lagi kau akan, menemukannya" ucap antonio sambil menepuk pundak alex.

" terima kasih dad sarannya"
Antonio mengangguk menanggapinya dan segera berjalan meninggalkan ruang kerja, namun langkahnya terhenti dan menoleh ke alex.

" alex ayah ingin meminta bantuanmu, ayah harap kau mau membantu"

Alex segera menoleh ke ayahnya.

" bantuan apa dad"

" tolong kau daftarkan cecilia di kampus kita, kau tahu bukan bagaimana kelakuan adikmu itu, ia berkelahi lagi sehingga dad memutuskan untuk memindahkannya dikampus kita sehingga kau bisa mengawasinya".

" dad tahukan aku bekerja di perusahaan bukan dikampus kita" jawab alex kesal

" iya dad tau kau ceo perusahaan kita, tapi dad ingin menugaskanmu sementara mengambil alih kampus, soalnya dad dengar ada masalah keuangan disana, dad ingin kau segera membereskannya"

" lalu bagaimana dengan perusahaan ?"

" dad sudah menugaskan aron untuk sementara menggantikanmu sampai masalah di kampus selesai"

" baiklah terserah padamu saja dad"

" oh ya satu lagi cecil sementara akan tinggal disini karna dad dan mom akan pergi menjenguk alpha jeremy"

" baik dad"

Alpha antonio pun pergi meninggalkan alex yang masih termenung di ruang kerjanya.

" sebenarnya dimana dirimu, rasanya aku sudah lelah mencarimu.." alex menghela napasnya

" apa aku menerima tawaran mom saja ya untuk menikahi alice, ku akui dulu aku memang mencintainya tap-" belum sempat melanjutkan kata katanya wolfnya sudah menggeram marah.

" Grrrr...sampai kau melakukan itu akan ku bunuh kau alex.." ucap jake wolfnya dipikirannya.

" wow.. Sabar jake aku hanya bergurau tidak mungkin aku menikahi alice, aku memang sempat mencintainya namun aku sadar itu hanya rasa sayang ku saja sebagai seorang sahabat" ucap alex menenangkan wolfnya yang pemarah karna dari tadi terus meraung di pikirannya.

" aku harap kau benar alex karna jika sampai nanti kau menyakiti mate kita, aku benar-benar akan membunuhmu" ucap jake menggebu-gebu.

" iya iya aku tahu dasar wolf pemarah" ucap alex yang langsung memutuskan mindlinknya.

" dia itu benar-benar...wolf macam apa dia bergurau saja dianggap serius, lebih baik aku pergi mencari mate ku" ucap alex sambil pergi meninggalkan ruang kerja.

Sementara sedari tadi cecilia hanya terkikik geli melihat kakaknya yang sedang berkomunikasi dengan wolfnya..

#############

Huh... Selesai juga kan nih part

Jangan lupa vote ya guys.........

Commentnya juga ditunggu, soalnya aku butuh kritik dan sarannya.

- makasih-

When Love Hurt (Luna)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang