Bring It On (6) : Your Superman

139 14 0
                                        

Chenle tiba tiba dirangkul Jisung dan berjalan keluar, "Kajja" kata Jisung. Chenle keluar meninggalkan kelas bersama Jisung.

Rida melihat Sari yang sedang duduk di bangkunya. "Hey, kau tidak makan?" Tanya Rida. "Mianhae Rida. Aku harus menyelesaikan ini" jawab Sari. "Geurae. Aku pergi" kata Rida yang lalu meninggalkan Sari. Setelah Rida keluar kelas, Sari menunduk sambil mengacak acak rambutnya.

***

Ketika Chenle hendak ke perpustakaan ia melihat siswi sedang tidur di kelas. Ia menemui siswi itu, ternyata siswi itu tidak tidur, tapi ia sedang menunduk. Chenle memanggil siswi itu "hey Yoon Sari" dengan suara pelan. Sari mencari dari mana suara itu berasal. Ia mememukan Chenle di sampingnya. "Oh Chenle. Wae?" Tanya Sari. "Aku ingin ke perpustakaan, tapi aku melihatmu sendiri disini, jadi aku ingin mengajakmu. Apa yang sedang kau lakukan?" Ajak Chenle. "Aku...sedang...menulis...lagu...untuk...audisi..." jawab Sari dengan nada datar. "Kau mau ke perpustakaan denganku?" Tanya Chenle. "Mian, aku harus menyelesaikan ini" jawab Sari. "Baiklah" ucap Chenle lalu keluar kelas. Saat ia sudah keluar, Chenle melihat Sari berdiri di depan pintu depan.

Sari pov

Chenle datang mengajak ke perpustakaan? Sebenarnya aku mau, tapi laguku belum juga jadi. Bagaimana ini? Aku sangat ingin ke perpus. "Mian, aku harus menyelesaikan ini" kataku menolak Chenle. "Baiklah" kata Chenle lalu pergi. Haruskah aku pergi? Atau tetap disini? Aku harus keluar. Aku memutuskan untuk ikut Chenle. Sepertinya Chenle kaget melihatku di pintu depan. Aku lalu berjalan ke arah Chenle. "Ajakanmu masih berlakukan?" Tanyaku. "Tentu saja" jawab Chenle sambil tersenyum.

"Geurae, ayo".

***

Author pov

Sari dan Chenle berada di perpustakaan. "Apa yang sedang kau cari?" Tanya Sari. "Banyak" jawab Chenle sambil mencari cari buku. "Aku akan membantumu" Sari menawarkan dirinya. "Aku butuh buku daftar lagu" kata Chenle. "Ne~" jawab Sari sambil berlari mencari buku daftar lagu. Sari melihat ke kanan kirinya, ia belum menemukan buku yang ia cari. Ia melihat buku yang ia cari, tapi ada di atas. Sari menjinjitkan kakinya agar ia bisa menjangkau buku itu. Tiba tiba ada siswa yang mengambil buku itu. Siswa bernama Jisung itu memberikan buku pada Sari. "Kau pendek" ejek Jisung. "Bagi perempuan aku ini tinggi" ungkap Sari membela dirinya. "Apa yang kau lakukan disini Jisung?" Tanya Sari. "Aku hanya bosan" jawab Jisung. "Untuk apa kau mencari buku itu? Kau tertarik dengan lagu ballad?" Tambahnya. "Ani, ini milik Chenle" kata Sari.

"Chenle?"

"Iya. Aku sedang di kelas sendiri, Chenle datang mengajakku" jelas Sari. "Begitu. Baiklah aku pergi" Jisung lalu meninggalkan Sari. Sari membuka buku itu karena ia penasaran isinya. Tiba tiba buku yang ada di atas lemari itu jatuh, seorang siswa berlari ke arah Sari dan melindunginya dengan memelukknya dan menutupi kepalanya. Siswa itu dijatuh banyak tumpukan buku pada bagian punggungnya. Sari melihat wajah siswa itu, "Chenle?". "Kau tidak apa apakan?" Tanya Chenle.

Sari pov

Setelah Jisung pergi, aku membuka buku yang ku ambil. Tak tahu kenapa seseorang memelukku tiba tiba. Orang itu bahkan menutupi kepalaku. Tumpukan buku menjatuhi punggungnya. Aku melihat siapa orang itu, ternyata di Chenle. "Chenle?". "Kau tidak apa apakan?" Tanyanya  sambil melepaskan pelukannya. "Harusnya aku yang bertanya" kataku. "Aku baik baik saja" katanya.

***

Author pov

Di kantin

Rida sedang mengantre untuk makananya. "Waaa, cumi cumi" katanya senang. Tiba tiba wajah se nang Rida pudar. Rida mengerucutkan bibirnya karena cumi cuminya habis dan sudah di berikan pada seseorang di depannya. Karena hanya ada katsu, akhirnya Rida mengambil katsu yang masih banyak.

Rida memilih untuk duduk dan makan sendiri daripada beramai ramai. Tiba tiba Jaemin mendatanginya dan duduk di depannya. Rida terlihat tidak senang dengan makannya. Ketika Rida makan ia terus melihat nampan makanan Jaemin. Jaemin lalu melihat ke mata Rida, ia ingin tahu apa yang sedang dilihatnya. Ternyata Rida terus melihat cumi cuminya. Tanpa pikir panjang Jaemin mengambil cumi cumi di nampan makanannya ke nampan makanan Rida. Ia bahkan memberikan semuanya pada Rida.

"Makanlah. Aku tidak suka cumi cumi" kata Jaemin. "Jinjja? Gomawooo" ucap Rida senang. Setelah mendapatkan cumi cumi Jaemin, Rida makan sangat lahap berbeda dari sebelum mendapat cumi cumi.  Jaemin tersenyum memandangnya.

***

Rida berjalan ke lokernya, ia membuka lokernya. Di dalam lokernya ada sebuah tiket menonton film. Ia melihat kearah temannya, semuanya terlihat sibuk sendiri. Chenle memainkan handphonenya, Jisung yang sedang tidur, Sari yang sedang menulis, dan Jaemin sedang membaca buku sambil menggunakan earphonenya tetapi tidak ada Mark. Rida bertanya "Mark dimana?". "Dia ada latihan. Kudengar sebentar lagi dia debut" jawab Chenle sambil terus memainkan handphonenya. Rida berfikir siapa yang memberinya tiket ini. Ia mengambil tiketnya dan memasukkan ke dalam sakunya.

Rida berjalan ke bangkunya. Handphonenya berdering, ada pesan masuk.

"Kau sudah ambil? Datanglah sepulang sekolah nanti -Mark-"

"Jadi Mark yang memberiku tiket ini" gumamnya. Tak lama kemudian Guru Im masuk ke kelas sambil membawa sebuah kotak. "Baiklah semuanya memasukkan alat komunikasi kalian ke kotak" kata guru Im. Semua murid memasukkan handphone mereka ke kotak yang dibawa guru Im dengan wajah terpaksa.

"Baiklah, ada pengumuman baru. Praktek vokal akan dilaksanakan 2 minggu lagi, jadi persiapkan lagunya" kata guru Im selaku wali kelas.

"Aaaaah"

"Sudah sudah. Kita mulai pelajarannya." Ujar guru Im.

***

"Terimakasih ssaem"

Pelajaran hari ini sudah berakhir. Rida membereskan bukunya dan berjalan ke Jisung "Jisung-ah, aku pulang dulu, aku ada urusan" kata Rida yang kemudian diiyakan Jisung. Rida keluar sambil berlari. "Dimana dia pergi?" Tanya Jaemin pada Jisung. "Molla, dia ada urusan" jawab Jisung. "Aku pergi" kata Jaemin lalu meninggalkan Jisung.

Sari berdiri di depan Jisung. "Jisung-ah, apa aku boleh pulang denganmu?" Tanya Sari. "Aku? Wae?" Kata Jisung kebingungan. "Bukankah rumah kita searah? Ayahku tidak bisa menjemputku karena dia sedang sibuk di kantornya" jawab Sari.

***

Rida berdiri di depan bioskop sendiri. Arlojinya sudah menunjukkan pukul 9 malam. Ia terus menggosok gosok dan meniup niupi telapak tangannya karena hari ini sangat dingin, bahkan suhunya 1°. Seseorang bermantel hitam tebal berlari menghampirinya. "Kau sudah datang" ucapnya lalu memegang tangan Rida. "Mark?" Tanya Rida. "Ada apa dengan rambutmu?" Tambahnya. Rambut Mark yang awalnya hitam sekarang berwarna ungu di bagian belakang dan pirang di bagian poninya. "Aku sudah tahu kau akan berkata seperti ini. Aku juga sudah menyiapkan jawabannya" jawab Mark sambil menggenggam tangan Rida yang dingin. Ia juga meniup niup tangan Rida agar tidak merasa kedinginan. "Apa itu?" Tanya Rida.

"Mulai besok aku adalah Mark NCT" jawabnya sambil tersenyum. "Kau debut?" Tanya Rida lagi. Mark menganggukkan kepalanya. "Jinjja? Chukhaeeee" kata Rida tidak percaya. Tanpa disengaja Rida memeluk Mark dan menepuk nepuk punggung kekarnya. Rida melepaskan pelukannya dan berkata "Annyeong, Mark NCT" . Mark tersenyum melihat tingkah Rida yang begitu lucu hari ini. "Filmnya sudah dimulai, ayo cepat" kata Mark.

To Be Continued...
Vote + komen
Update selanjutnya tanggal 12 Desember yet!! Fokus UAS!!
Kamsahamnidaaaaa!!!

Bring It On!!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang