My heart

341 14 0
                                    

"Apa aku harus jawab sekarang? Ucap irene pelan," dan sambil memperhatikan dua orang terkasihnya yang terlelap dalam tidurnya. "Tentu kalo kau siap untuk menjawabnya sekarang," ucap bogum dengan nada yang serius.  "Aku butuh waktu bogum." Jawab irene singkat. "Tentu saja aku akan senang bila itu iya nantinya,"  Jawab bogum dengan nada sedikit mengoda. "Baiklah pikirkanlah aku akan menunggu,  Tidurlah dengan nyenyak. Selamat malam. Baiklah ucap irene, selamat malam. "

"Apa yang harus aku putuskan baekhyun?" Ucap irene pelan dan pelan-pelan menutup matanya.

"Apa kau akan pulang sekarang wendy?" Tanya irene yang baru keluar dari kamarnya." Iya." Jawab Wendy yang baru selesai menyiapkan makanan untuk mereka. "Wendy unnie aku tidak melihat baekhyun oppa keluar dari kamarnya,?" Ucap yeri tiba-tiba datang dari kamar mandi.

"Kenapa kau bertanya padaku? Bukankah tadi malam dia bersama irene."  jawab wendy dengan nada yang menggoda dengan mulut yang dipenuhi roti panggang yang ia buat. "Apa yang kau katakan, makan saja rotimu dengan benar,"  Jawab Irene yang duduk disamping wendy dan mengambil rotinya bebarengan dengan yeri yang juga mengambil rotinya.

"Tapi itu benar juga", ucap yeri tiba-tiba.

"Apa yang benar?"  jawab wendy dan irene bebarengan.

"Soal baekhyun oppa?"  Kata yeri lantang. "Seharusnya aku tanya pada irene unnie?" Ucap yeri Sambil melototi irene dan menyenggol tangannya.

"Unnie kenapa baekhyun oppa belum keluar kamar?." Pertanyaan yang Membuat irene gelisah menginggat apa yang mereka lakukan tadi malam.

"Bagaimana aku tau. Jawab irene singkat." Tiba-tiba yeri menarik irene setengah berlari.  Apa yang kamu lakukan yeri'a teriak irene, wendy hanya tersenyum melihat tingkah mereka.  

"Oppa~ bangun panggil yeri, irene unnie menunggumu makan" ucap yeri, irene memukul pelan kepala  yeri, "sakit unnie".  Ucap yeri.

Jekrek suara pintu terbuka yang membuat irene gelisah dan berusah pergi tapi belum sempat dia berpaling dengan sigap baekhyun dan yeri menahan tangannya.

"Katanya kau menungguku untuk makan bersama kenapa kau malah ingin pergi?" Tanya baekhyun, merekapun saling bertemu mata. Tapi belum lama mereka saling pandang yeri yang dari tadi disamping merekapun membuka suaranya,  "HEllo,  Ada orang lho disini" ucap yeri kesal.

"Kemarilah cepat teriak wendy dari tempat makan, kita harus cepat kembali kehotel baekhyune,  Manajer oh terus menghubungiku dari nada suaranya dia mulai kuatir. Baiklah,  kalo agensi tau aku tidak tidur dihotel mereka pasti marah.  Ucap baekhyune.  Ayo,  Ucap wendy pada baekhyun," dijawab dengan anggukkan baekhyun.

"Oppa kan belum makan ucap yeri dengan nada khawatir. "
Baekhyune mengelus rambut panjang yeri yang sudah dianggapnya adiknya sendiri. Aku "akan makan dihotel. "Jawab baekhyun dengan senyuman manisnya. Yang membuat yeri tenang.

"Yeri tolong bawakan ini teriak wendi dari kamar mereka.  Iya unnie tunggu sebentar,  oppa tolong jaga kesehatanmu." Baekhyun hanya mengangguk.

"Jagalah kesehatanmu dan tetaplah bahagia" ucap irene mulai menghancurkan keheningan mereka. Baekhyun senyum dan memegang tangan irene. "Aku akan menjaga kesehatanku tapi bagaimana caranya aku bahagia irene? Jawab baekhyun. "

Irene menatap manik mata baekhyun karena tidak tau harus menjawab apa.

"Oppa cepat kemari teriak yeri. "

Grep irene terkejut karena baekhyun menariknya dalam pelukkanya.

"Aku masih berharap bisik baekhyun,  Buatlah keputusan datanglah besok malam kehotel, aku akan menunggu jawaban mu.ucap baekhyun dan melepaskan pelukkanya. Sampai bertemu besok. "

DestinyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang