Laki - laki dengan badan tegap dan berisi itu sedang berjalan di koridor kelas X. Perempuan yang melihat langkahnya menjerit histeris. Wajah yang tampan, lesung pipi yang selalu terukir ketika dia tersenyum dan otak pintar yang ia miliki membuat hampir semua perempuan di SMA 41 Jakarta mengaguminya.
Anjir, Ka Alvin ganteng banget.
YaAllah, oksigen mana ii.
Ganteng anjir, mau jadi pulpennya lah.
Kontrol lesung pipinya ka.
Kira - kira seperti itulah bisikan perempuan kelas X jika melihat Alvin.
__________
"Mana Alexa?." tanya Alvin sambil melihat kanan kiri menyapu kelas XI-4.
"Dia gamasuk, katanya sih sakit." Ucap Laela KM kelas XI-4
"Oh yaudah makasih yah." Kata Alvin seraya meninggalkan kelas XI-4 dan berjalan menuju kantin.
Di kantin dia menemukan geng absurd Alexa. Di sana ada Revita, Maudyla, Shasa, Zeean, Medy, Farah.
Bergegas Alvin melangkah menuju meja yang di tempati geng hitz absurd itu.
"Alexa sakit apa?." Suara bariton itu membuat semua terdiam.
"Apa peduli lo?." tanya Medy sambil menaikan sebelah alisnya.
"Dia udah janji mau belajar fisika hari ini." Kata Alvin.
"Repot amat si mas, bonyoknya aja selo aee tuh." sindir Maudyla sambil meminum es jeruk miliknya.
"Tinggal jawab kenapa kok pada susah sih." Kini volume suaranya sedikit dinaikan.
"Lo tanya aja sendiri, nyolot lagi lo. Emang lo siapanya Alexa sih hah? Pacarnya juga bukan, keluargannya apalagi. Lo itu cuman guru private-nya Alexa. Jangan terlalu posesif gitu." Bentak Revita.
Alvin hanya diam, mungkin yang dikatakan Revita ada benarnya juga. Untuk apa dia memaksakan orang yang tidak ingin belajar buang - buang tenaga. Tapi, jika dia tidak ingat petuah Pak Dani dia tidak ingin berurusan dengan Alexa.
_______
Bel pulang sudah terdengar, dengan semangat anak - anak berjalan menuju gerbang sekolah. Alvin memasuki parkiran dan membawa mobilnya. Kini mobil Alvin membelah lalu lintas di Jakarta.
Alvin berniat ingin menjenguk Alexa dan memastikan jika ia sakit.
Agar tidak terlalu malu, Alvin berhenti di semua toko roti untuk membeli buah tangan untuk Alexa.Setibanya di rumah Alexa, Alvin memarkirkan mobilnya di depan rumah Alexa.
Tok.. Tok.. Tok..
"Permisi." mengentuk pintu dengan sopan.
"Iya, nyari siapa ya?." Tanya Bi inem.
"Nyari Alexanya ada?." Alvin berbalik menanyakan.
"Non Alexa sedang keluar." Jawab Bi Inem.
"Loh,kok keluar. Katanya lagi sakit." Tanya Alvin heran.
"Saya engga tau den, tapi tadi non Alexa keluar. Katanya sih mau cari angin." jelas Bi Inem.
"Yaudah saya pamit ya bi." Alvin pun pamit kepada Bi Inem.
"Kemana sih tuh cewe." gerutu Alvin dalam hatinya.
__________
Jam 9 malam, Alvin masih menghubungi Alexa lewat telepon genggamnnya. Bukan karena dia kangen, tapi karena Alexa sudah berjanji dan janji itu harus di tepati.
Akhirnya panggilan yang 13 ini di jawab oleh Alexa."Halo? Ada apa?." suara lesu lelah terdengar di handphone Alvian.
"Lo tadi kemana? Katanya sakit kok malah maen aneh." Jawab Alvin dengan nada kesal.
"Bawel banget sih lo, terus kalo gue sakit apa urusannya sama lo? Gaada kan?." Jawab Alexa yang membuat Alvin mendadak geram.
"Lo dimana sekarang?." tanya Alvin.
"Di rumah." jawab Alexa kalem.
Alvin pun memutuskan panggilan secara sepihak. Alvin dengan cepat membawa jaketnya yang tergantung di belakang pintu.
Alvin membawa motor kesayangannya menuju rumah Alexa, entah ingin menjenguk ataupun apa.Setibanya di rumah Alexa, Alvin mengetuk pintu dengan sopan.
Bi Inem pun keluar dan menyuruh Alvin masuk langsung menemui Alexa di kamarnya.
Saat Alvin membuka pintu kamar Alexa, asap rokok masuk dalam jantung sehat milik Alvin."Ga ada kerjaan apa selain gini." Ucap Alvin langsung membawa rokok dari tangan Alexa dan mematikannya.
"Lu ngapain ke sini?." Tanya Alexa.
"Mau nagih janji lo, katanya mau belajar." Ucap Alvin sambil memberikan buku fisika setebal hak sepatu milik ibunya.
"Lu galiat gue lagi sakit hah? Malah disuruh belajar lagi. Otak lo taro di mana sih hah?!." Oceh Alexa.
"Lu sakit? Ngapain ngerokok? Sakit lu tuh dibikin sendiri." Kata Alvin mencoba untuk mencari tempat duduk.
"Ngapain sanah ah lu pergii enek gue liat muka lu." Alexa mendorong tubuh Alvin. Tapi karena tubuh Alvin lebih besar dari tubuhnya maka Alvin tetap duduk di posisinya.
"Udah ah mending lo belajar buruan ambil buku sama pulpen lo." Suruh Alvin.
"Gue ga mau belajar bego lu bedug apa gimana sih." Alexa kini kesal.
"Budeg heh, udah keras salah lagi." Cekik Alvin.
"Serah gue dong!."
Alvin tidak menghiaraukan apa yang dikatakan Alexa tadi. Alvin membawa buku fisika milih Alexa yang masih bersih dan kosong karena Alexa tidak pernah mengisinya, jangankan mengisi buku latihan untuk menyentuhnya pun Alexa enggan.
____________
Tq reader😍 jan lupa vote sama comment ya. Maaf kalo ada typo.
-pchahope
KAMU SEDANG MEMBACA
My Private Teacher.
Teen FictionDefisini belajar bagi Alexa adalah perang. Tapi, bagaimana jadinya jika Alexa dapat menjuarai perlombaan cerdas cermat di sekolahnya itu? Mungkin sebagian orang menganggap itu imposibble tapi Alvin percaya jika Alexa bisa berubah menjadi lebih baik...