Chapter 5

30 2 0
                                    

Malam ini hari ulang tahun Zeean yang ke 17 tahun. Alexa berfikir seribu kali jika ia pergi ke acara itu, apa yang akan terjadi?.

"Datang ga ya gue, kalo dateng nyokapnya Zee bakal marah lagi." ucap Alexa.

"Yaa lo datang aja dulu Xa, gimana - gimananya ya nanti aja belakangan." Kata Medy.

"Okey, gue bakal ke sana." Ucap Alexa.

"Yaudah, ketemu di sana yaa. Bye." pamit Medy pada Alexa.

"Gue harus telpon Diaz, dia pasti bisa bantu gue"  gerutu Alexa dalan hati.

Alexa menekan tombol nomor dan memanggil Diaz.

"Haloo, Diaz lo ada di rumah ga?."

"Ada ka, kenapa?"

"Kerumah gue bisa ga? Bantuin gue lah."

"Bantuin apa ka?"

"Gini,malem ini kan ulang tahunnya Zee gue bingung harus apa."

"Ohhiya ka, nanti Diaz ke rumah ka. Otw ya."

Alexa tidak membalasnya.

Tak lama, Diaz pun kunjung datang dengan membawa beberapa barang.

"Sini gue bantuin, lu bawa barang banyak gini buat apaan? Pulang belanja luh?." Tanya Alexa.

"Ini tuh buat ka Alexa, gue yakin ka lo pasti bisa buat hati mamah ka Zee luluh dengan kesopanan lo." Jelas Diaz.

Alexa hanya ber-oh ria.

Di kamar Alexa, mereka kini sedang membungkus kado.

"Inget ya ka, cara makan yang sopan udah tau kan? Kalo ketemu mamahnya ka Zee salam senyum sapa terus bungkukin badan sedikit."

"Iya gue inget."
"Gue mandi dulu yah, udah jam 6 nih."

Diaz mengangguk tanda iya

Selesai mandi, Alexa di paksa untuk memakai gaun hitam selutut dan memakai make up. Alexa sudah berapa kali merontak - rontak karena tidak nyaman.

"Itu lipstiknya jangan tebel dong, nanti keliatan kek jalang gue."

"Ngga ini ga tebel, ini tipis banget. Udah ah diem."

Alexa menuruti apa yang di perintahkan Diaz. Ini semua ia lakukan demi pertemanannya.

Sudah selesai make up dan memakai gaun serta higheels senada. Alexa kini sedang berada di depan kaca menatapi dirinya yang berpenampilan bak putri kerajaan.

"Tuhkan, gue bilang juga apa ka Alexa tuh cantik ya tidak diubah dikitlah. Inget ya ka,tatakrama sopan santun bungkukin badan. Ohiya waktu makan jangan sampe bersuara waktu ngunyahnya ngambil makanannya juga jangan berisik. Lo harus keliatan anggun."

"Iyaa berisik lo ah bawel amat deh." jawab Alexa jutek.

"Ngingetin aja, gue juga ke sana kok. Nanti ketemu di sana yah bye ka Alexa. Good luck." Pamit Diaz.

"Okey bye."

Jam setengah 7 Alexa berangkat menuju rumah Zeean.
Pesta ulang tahunnya di rayakan dihalaman rumah yang sangat luas.
Terangnya bulan membuat suasana begitu hangat. Tapi, tidak dengan Alexa yang sedari tadi tidak bisa diam dan risih. Keringatnya bercucuran.

Alexa pun tiba, semua pasang mata tertuju pada Alexa gadis yang berlebel badgirl itu kini berjalan anggun selayaknya tuan putri.

Alexa lo cantik banget.

Anjir, preman kampus bisa gitu yaa.

Masih cantikan gue yah.

So soan pake higheels.

Selebihnya seperti itulah ocehan teman - temannya yang melihat Alexa malam ini.

"Xa, lu beda banget. Lu Alexa kan?" tanya Maudyla ngawur.

"Ya ini guelah, siapa lagi coba."

"Sumpah lo cantik anjir." Goda Medy.

"Ah, kalian apaan jimayuuu haha." Canda Alexa
"Mana Zeean? Gue belum kasih selamat sama dia."

"Eh eeh ehh, nanti dulu Xa hmmm Zeenya tadi kee kee toilet dulu iya ke toilet." Kata Maudyla terbata - bata.

Ada keanehan dari mereka seperti ada yang di sembunyikan tapi Alexa berpositive thinking mungkin bener Zeean sedang berada di Toilet.

Di sisi lain datanglah Alvin dengan menggunakan kaos putih dibalut dengan kain flanel tak terkancing.
Celana hitam dan sepatu converse high berwarna senada dengan flanelnya. Gayanya terlihat simple tapi cool. Rambut dibaluri gel dan di sisir rapi.

Alexa yang melihat penampilan Alvin malam ini kagum. Mata mereka saling bertemu dan saling menatap.

"Eh Xa, lo sendirian mana pacar lo si vero?" Tanya Alvin.

"Gatau si kamvret gatau kemana udah dua hari ini dia ngilang tau dah kemana." Jawab Alexa.

"Ohh, lo cantik." Kata Alvin singkat. Setelah itu pergi meninggalkan Alexa.

Maudyla dan teman - temannya yang melihat itu semua berdehem ria.

"Ekhemm, jangan sampe ke pincut sama guru privatenya mbak." Goda Farah.

"Bisa aja kali, gapapa kok dia pinter daripada sama Vero yang gajelas sayang lo nya." Ucap Shasa  frontal.

Semua temanya menatap Shasa dengan tatapan membunuh.

"Maksudnya Shasa gini lo, si Verokan udah lama gangabarin lo gitu." kata Revita.

"Kalian kenapa sih, kayak yang ada di tutupin dari gue. Udah ah gue mau nyamperin Zeean." Ucap Alexa menyelonong pergi.

Alexa kini benar - benar gugup. Dia tidak berani menatapnya. Saat dekat di vodium Alexa melihat Zeean tengah bercanda ria dengan seorang pria.
Pria itu tinggi, dan berhidung mancung. Macam tidak asing di matanya itu. Suaranya pun tidak asing ditelinganya. Itu seperti suara....
VERO.
Itu terdengar suara Vero, suara bariton khas Vero terdengar jelas ditelinga Alexa. Semakin dekat Alexa ke vodium semakin jelas nampak wajahnya. Saat berada pas di depan vodium Alexa sangat tercengang. Pacarnya yang tidak mengabarinya 2 hari ini ternyata sedang bersama Sahabatnya itu, mereka berbincang dengan menggunakan kata "sayang" .

"Seanjing itu kah lo?!" Kata Alexa geram.

"Alexaa." Ucap Zeean kaget.

"Semurahan itu kah lo?!" Tanya Alexa.

"Gue bisa jelasin ini semua Xa." Ucap Zeean.

"Gue kesini pengen ngebuktiin kalo gue masih pengen kita sahabatan dengan cara gue berpenampilan anggun sopan kayak gini. Tapi lo, udah rusak semuanya. Gue ganyangka orang yang gue anggap sahabat selama ini nusuk gue dari belakang. Seanjing itukah lo Zee? Sejahat itukah?" Ucap Alexa hatinya mulai panas. Tapi, dia tahan karena ini mungkin harusnya hari bahagia.

"Alexa, gue bisa jelasin ini sama lo." kata Vero.

"Berisik Anjing!!! Gue gabutuh penjelasan lo, udah kepincut berdua disini mau apa yang dijelasin lagi? Hah?!. Mulai hari ini jangan pernah kalian berani ngadepin muka kalian dihapakan gue lagi. Gue benci kalian."

Revita dan kawan - kawannya merasa bersalah menyembunyikan ini semua dari Alexa yang sudah jelas pacar Vero.

"Alexa maafin gue ya, gue nyesel udah nutupin ini semua dari lo." Kata Shasa.

"Jadi lo semua udah tau?! Sahabat macam apa kalian hah?! Gue benci kalian semua gue benci." Alexa pergi meninggalkan pesta itu.

Alvin yang menyaksikan kejadian tadi mengikuti Alexa.

______________

Makasih buat yang setia baca ini hehe.
Jangan lupa tinggalin vote and commentnya yaa.
Karena satu bintang kalian berharga banget buat aku.
Hargaiilah Author ya guys.

- Hoseok_Oppa

My Private Teacher.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang