Jam 2 siang kini, Alexa terpaksa untuk belajar private bersama Alvin. Walau hati tak ingin, tapi janji tetaplah sebuah janji. Kelebihan dari seorang Alexa adalah dia tidak pernah ingkar janji.
"Ini gue ngerjain yang mana sih?" tanya Alexa seraya berdecak kesal.
"Lo kerjain halaman 61 tuh, latihan soalnya. Kalo ada yang ga ngerti tanya sama gue." jelas Alvin yang sedari tadi sibuk dengan buku pelajaran fisikanya itu.
"Gue ga ngerti semuanya." Ucap Alexa membanting buku tebal itu di atas meja.
"Jangan dibanting bego, gue bilang tanyain bukan dibanting." Alvin memungut buku itu.
"Yaudah, jelasin cepet!!" pinta Alexa dengan nada kesal.
"Kayaknya dalam diri lo ga ada gairah belajar sama sekali gitu ya? Belajar beginian aja lo gamau. Mau lo apa sih?" tanya Alvin sambil menatap heran kedua bola mata Alexa.
"Kepo lo. Emang gue paling benci sama yang namanya belajar. Percumakan gue belajar kalo idup gue gini terus?"
"Lo bisa berubah kok." jawab Alvin santai.
"Lo kira power ranger berubah." Ketus Alexa.
"Yaudah, nih gue kasih rumusnya nih."
Selama 1 jam lebih Alexa belajar bersama Alvin di rumahnya, tapi tidak ada satu angkapun yang masuk dalam otak gadis itu. Yang ia pikirkan kini ialah bagaimana cara agar Alvin keluar saat ini juga karena ia malas mendengarkan omongannya yang sedari tadi menjelaskan rumus.
"Vin,gue mau ke toilet dulu ya. Kalo lo mau pulang juga gapapa kok. Gue di toilet bakal lama soalnya." ucap Alexa sambil memegang perut yang tidak apa - apa.
"Ngapain aja lu di toilet? Dance? Udah sana gue tungguin gapapa kok." Alvin bersih keras untuk tidak pulang.
Alexa pasrah dia gagal mengusir Alvin secara halus. Akhirnya dia kembali duduk di ruang tengah.
"Gajadi?" tanya Alvin.
"Ga." Jawab Alexa ketus.
"Eh Vin, kenapa sih lo mau - maunya ngajarin gue gini. Lu butuh duit?" tanya Alexa yang membuat Alvin terkejut dan menengok ke arah Alexa yang tengah melahap cemilannya."Gue gamiskin ya, gue cuman mau berbagi ilmu aja. Gue mau dapet ilmu ya berkah." jawab Alvin santai.
"Ohh, tapi sayang lo milih orang yang salah."
"Tau ah, cape gue. Besok kita belajar lagi. Gue mau pulang cape ngajarin anak curut buat cebok."
"Anjing, ngomongnya ngena mas." Ucap Alexa sambil menendang pantat Alvin.
Alvin pulang. Alexa pun langsung ke kamarnya dan beristirahat.
Saat mengecek handphonenya ternyata ada notif line 4 pesan dari Vero.Vero Johanova.
Vero Johanova : Yang?
Vero Johanova : Sayang?💋.
Vero Johanova : P
Vero Johanova : P
AlexandraPP : Mbb, apa beb?😻
Vero Johanova : Kemana aja? Kok baru dibales?
AlexandraPP : Biasa si kampret dateng ke rumah belajar private😒
AlexandraPP : Maaf ya 😘😘😘😘
Vero Johanova : gapapa, apa aku kasih pelajaran aja dia. Supaya ga ganggu kamu lagi. Aku ga suka ya, waktu berdua kita jadi ke ganggu gara - gara ada dia_-
AlexandraPP : Udhlah, gapapa. Nnti juga dia bakal cape sndri kok, orang aku belajarnya juga males - malesan.
Vero Johanova : Yaudah deh terserah kamu aja, awas aja kmu jadi nempel dia terus. Udh ya bye💋💋 lvyuu
AlexandraPP : lvyuu to💋.
ReadAlexandra berbaring di tempat tidur kesayangannya itu. Di saat hening seperti ini, dia selalu teringat masa - masa dimana keluarganya harmonis mengisi ke kosongan waktu dengan liburan atau sekedar menonton tv bersama di ruang tengah.
Tak terasa satu tetes air mata jatuh di pipi gadis itu." Gue kangen semuanya, kenapa ini harus terjadi ke keluarga gue. Alexa butuh kasih sayang kalian bukan uang kalian." batin Alexa meringis sakit mengingat masalalunya itu.
Rasa sakit yang berada dalam hati Alexa tak kunjung sembuh, tiap hari rasanya luka itu semakin melebar dan berdarah tapi tak berwujud.
Selang 10 menit menangis, Alexa bangun dan mengusap air matanya itu. Dia mengambil jaket berwarna army, memakai jeans dan sneakers adidas. Dia berjalan menuju garasi dan membawa motor ninjanya itu membelah lalu lintas Jakarta.
Terhenti di sebuah danau dengan air yang tenang dan suasana sejuk. Terdapat satu bangku yang terbuat dari kayu tapi masih kokoh untuk diduduki.
Di danau itu ada sebuah pohon besar yang sudah tua sekali. Di kulit pohon itu ada tulisan Alexandra & Clarissa ❤. Tulisan itu menjadi saksi bisu kebahagian Alexa saat dia masih kecil.
Alexa mengambil batu dan melemparkannya ke danau, diapun berteriak agar amarahnya sedikit berkurang. Inilah kebiasaan Alexa jika sedang ada masalah.________________
Jam 7 : 15 Alexa baru sampai di sekolah. Hari ini dia terlambat 10 menit, biasanya dia terlambat 5 menit. Itu karena semalam Alexa pulang jam 10 malem dari rumah Maudyla.
"Gimana dong nih, gerbang udah ditutup lagi. Masa gue harus manjat gitu." ucap Alexa sedikit cemas.
Akhirnya diapun memberanikan diri untuk memanjat besi karatan itu. Untung satpam sedang bertugas mengecek barang di gudang.
Alexa lari terpogoh - pogoh. Saat di kelas dia melihat Pak David guru killer itu sedang menerangkan tentang biologi.
"Alexa, kenapa kamu kesiangan?" Pak David membentak Alexa.
"Macet pak, jarak rumah saya kan jauh Pak. Terus sayakan naek angkot bukan naek Helikopter pribadinya Syahrini jadi maklum lama Pak." Banyol Alexa membuat gelak tawa di kelas menjadi pecah.
"Diam semuanya!!" Bentak Pak David.
"Sekarang kamu duduk cepetan."Alexa pun duduk di bangkunya yang berada paling belakang. Sengaja agar dia tidak ketahuan jika tidak memperhatikan secara di depannya itu Hasby yang mempunyai badan tegap dan tinggi.
_______________
Thanks buat reader, jangan lupa vote and commetnya ya.
Maaf kalo ada typo, newbie☺.
Nerima kritik saran📣

KAMU SEDANG MEMBACA
My Private Teacher.
Teen FictionDefisini belajar bagi Alexa adalah perang. Tapi, bagaimana jadinya jika Alexa dapat menjuarai perlombaan cerdas cermat di sekolahnya itu? Mungkin sebagian orang menganggap itu imposibble tapi Alvin percaya jika Alexa bisa berubah menjadi lebih baik...