Part 3

739 75 8
                                    

****

Mereka sampai di rumah Kim bum. Rumahnya tidak terlalu besar. Namun, sangat tertata rapi dan sangat bersih.

"Turunlah, kita sudah sampai. Tunggu disini aku akan masuk mengambil obatnya." Setelah menurunkan So eun, Kim bum segera memasuki rumahnya dan mengambil obat serta beberapa barang lainnya.

"Haahh... Sepertinya rumahnya sangat bersih. Ini begitu nyaman." Ucap So eun. Sejenak ia melupakan sakit pada kakinya dengan menikmati suasana di rumah Kim bum.

"Kau menunggu lama?" Tanya Kim bum seraya mendekati So eun yang tengah duduk di teras rumahnya.

"Tidak." So eun tersenyum.

"Ada apa?" Tanya Kim bum penasaran.

"Rumahmu bersih, juga menyejukkan. Aku nyaman disini." So eun masih tersenyum. Sepertiya ia benar-benar melupakan kakinya itu.

" Kau lupa dengan keadaan kakimu?" Tanya Kim bum seraya meletakkan obat-obatan yang dibawanya.

"Eoh? Aku hampir lupa. Kakiku masih sakit. Cepat obati ini!!"Suruh So eun seraya memegangi kakkinya yang sakit.

"Kenapa kau malah menyuruhku?? Dasar" Kim bum tersenyum lebar. Setidaknya ia bisa membuat So eun tak takut padanya lagi.

Kim bum dengan telaten mengobati luka di kaki So eun. Sesekali, So eun meringis karna efek obat yang ada di kakinya.

"Pelan-pelan. Itu perih sekali."

"Aku sudah pelan-pelan." Ucap Kim bum lembut.

"Kim bum, bolehkah aku bertanya?"

"Apa??"

" Berapa umurmu?" Tanya So eun.

"Aku?? Aku 18 tahun. Memangnya kenapa?"

"Uaaaahhhh.. Kita seumuran ternyata." So eun tersenyum senang mendengar ucapan Kim bum.

"Ngomong-omong. Siapa namamu?? Bahkan, aku hampir lupa untuk bertanya." Tanya Kim bum. Ia masih sibuk mengurusi luka di kaki So eun.

"Hahahahhhahahahahah...Kau bahkan tak tahu namaku." So eun tertawa terbahak-bahak. Ia lupa jika Kim bum sedang mengobatinya.

"Aku bertanya padamu!!!" Kim bum menekankan ucapannya.

" Aku Kim So Eun. Senang berkenalan denganmu Bum-ah." So eun berhenti tertawa dan menjawab pertanyaan Kim bum dengan senyum tulus.

"Kau manis juga can..tik."

"Aku sudah tahu tuan Kim." So eun menekankan kata-katanya dengan percaya diri.

"Percaya diri sekali kau ini.." Kim bum tersenyum sambil membereskan alat dan obat yang digunakannya tadi. Ia sudah selesai mengobati So eun.

"Tentu. Itu harus dilakukan oleh seorang Kim So Eun." Setelah mengatakan itu, So eun tersenyum. Ia tahu bahwa Kim bum sudah selesai mengobatinya. Ia segera memposisikan kakinya kebawah.

"Gomawo Bum-ah." So eun tersenyum sambil menatap lurus kedepan.

"Sama-sama. Aku senang berkenalan dan membantumu Nyonya Kim." Kim bum duduk disebelah So eun.

"Apa aku bisa disini sebentar sebelum kembali??" Tanya So eun.

"Tentu saja. Memangnya kenapa??" Tanya Kim bum kembali.

"Disini nyaman. Aku ingin menikmatinya sebentar." So eun melupakan luka yan ada di kakinya. Ia juga lupa akan Oppa, Eonni, dan Nam ahjumma. Ia benar-benar menikmati suasana rumah Kim bum.

"So eun-ah kau dari mana? Aku baru melihatmu disini tadi. Aku belum pernah melihatmu sebelumnya."

"Oh.. Aku dari Seoul. Aku kesini untuk berkunjung." Ucap So eun.

ONE REASONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang