Part 9

373 49 4
                                    

*****

Chae Won sadari tadi hanya mondar mandir di toko. So Eun hanya duduk manis mendengarkan musik. Ia tak diijinkan ikut memilih oleh kakak iparnya. Jadilah, ia hanya duduk mendengarkan musik. Ia tak mengetahui jika Chae Won tengah bimbang memilih benang.

Chae Won terus memilih benang yang akan digunakannya untuk merajut bersama So Eun. Ia selalu mengambil lalu mengembalikannya kembali. Ia bimbang memilih warna dan jenis benang yang akan ia gunakan.

"Eonni, apa kau sudah selesai?" Chae Won terdiam. Chae Won berbalik lalu berjalan ke arah adiknya.

"Kau mau warna apa? Benang yang seperti apa?" So Eun mengernyit. So Eun tahu maksud pertanyaan Chae Won.

"Kau belum memilih Eonni? Satupun?" Chae Won tersenyum malu. So Eun menunggu jawaban Chae Won. Dengan lirih Chae Won menjawab,

"Ya. Aku belum memilih satupun benang." Sontak So Eun lalu mencabut headset yang terpasang di telinganya. Ia menyentuh tangan Chae Won. Dan menoleh ke arahnya.

"Ini hampir 1 jam Eonni!!" Chae Won kira So Eun akan bertanya mengapa.

Ternyata, gadis itu malah marah dan kesal. Tentu saja So Eun lelah. Ini hampir jam 3 sore, dan sadari tadi Chae Won belum memilih satupun. Jika saja, Chae Won adalah Joong Ki tentu saja ia sudah memukulinya. Tapi tidak untuk kali ini, untuk kakak perempuannya Chae Won.

"Bantu aku Sso-ah, mereka licik. Membuat benang yang sangat indah dan hangat. Membuatku ingin membeli semua benang – benang itu!!" So Eun tertawa mendengar penuturan Chae Won.

Tanpa pikir panjang So Eun segera bangkit. Ia mencari tangan Chae Won. Chae Won mengerti maksud So Eun, tersenyum. Lalu So Eun berjalan perlahan ke arah Chae Won berdiri tadi. Tentu saja, dengan Chae Won yang merangkulnya.

"Baiklah. Ayo kita hadapi benang – benang itu!"

***

Suasana panti sangatlah ramai sore ini. Hari ini ada penyiapan pesta kecil – kecilan di dalam panti. Meskipun hanya pesta kecil semata, hal itu membuat anak – anak panti terlihat sangat bahagia.
Mereka saling membantu untuk menyiapkan pesta ini. Hyun Ji turut andil dalam hal satu ini. Dia menjadi anak tertua panti sekarang, jadilah dia yang mengatur adik – adiknya.

Dan dibalik ini semua, jangan lupakan jika ada campur tangan seseorang yang merencanakan pertama kali. Siapa lagi jika bukan Kim Bum. Ia merencanakan pesta ini dalam waktu 1 jam.

Sejak ia kepikiran dengan kepergiannya, ia berpikir keras. Ia berpikir untuk membuat masalah ini cepat berakhir. Ia akan mengakhirinya malam ini. Dan dia akan pergi secepatnya. Akhirnya ia memutuskan untuk membuat pesta kecil di panti. Kim Bum berniat membuat perpisahan kecil. Setidaknya ia memberi sesuatu yang sedikit pada panti ini.

"EONNI!! PIRING PUTIH YANG PALING BESAR ADA DIMANAA???" Suara seorang anak kecil menggelegar di dapur. Hyun Ji yang mendengarnya segera berlari dari aula ke dapur. Dilihatnya Jung Hyun sedang mencari – cari piring yang dicarinya. Segera Hyun Ji mendekati bocah 10 tahun itu.

"Tidak usah berteriak. Kau bisa membuat telingaku tuli jika terus – terusan berteriak seperti tadi." Terdengar nada marah dari Hyun Ji. Namun, apa daya Jung Hyun malah tersenyum manis menunjukkan deretan giginya pada Hyun Ji.

Seketika Hyun Ji teringat So Eun, dulu ia juga bersikap seperti Jung Hyun. Berteriak jika ingin meminta bantuan pada So Eun. Dan So Eun memarahinya juga.

"Eonni, ada dimana?? Jung Soo membutuhkannya." Hyun Ji segera membuka laci dapur. Seingatnya ia menyimpan piring itu di situ.

Dapat.

ONE REASONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang