Satu: Sapu Terbang dan Tongkat

622 79 4
                                    

"Kau terlalu beratensi dengan hal konyol itu," ucap Ken.

"Ini tidak konyol! ini sungguh nyata!" sergah Dave.

Ken memutar kedua bola matanya. "Sapu terbang dan tongkat sihir yang menyala itu?" Ken mendengus, "itu sungguh bodoh."

Dave mengabaikan Ken yang terus saja membuatnya kesal. Mereka terus berjalan memasuki hutan, dengan Ken yang terus aja mengoceh.

"Sudahlah Dave! kau pasti salah melihatnya tadi! ini sudah hampir larut malam!" seru Ken.

Dave mendengus kesal. "Aku tidak mungkin salah lihat! aku melihatnya menaiki sapu terbang dan menodongkan tongkatnya ke sesuatu yang besar!" Dave berpikir sejenak, "entah itu apa...."

"Sesuatu yang besar?" kata Ken bingung.

"Iya ...," gumam Dave.

Tak lama kemudian tanah bergetar begitu kencang, hingga membuat mereka berdua ambruk ke tanah.

"Ap-apa ini?!" seru Dave ketakutan.

Samar-samar di balik pohon pinus, terdapat sebuah bayangan besar di sana. Bayangan itu terus saja mendekat ke arah mereka.

Mereka berdua tampak sangat ketakutan, keringat dingin bercucuran. Tanpa Dave ketahui, Ken sudah mengompol sedari tadi.

Ken menelan salivanya. "I-ini yang ka-kau maksud sesuatu yang be-besar tadi?"

Bayangan tersebut akhirnya sampai di depan mereka. Ia memiliki bau yang aneh, wajahnya sangat mengerikan dengan hidung yang sangat besar, air liurnya berwarna hijau dan terus saja menetes, ia juga membawa sebuah kayu yang cukup besar.

"Wah ... wahh ... wahh ...," ucapnya dengan senyum aneh dan air liurnya yang terus saja menetes. "Akhirnya aku mendapatkan makanan enak lagi nih!"

Magic SpellTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang