"Apa ini?" tanyaku pada Eve.
"Woah ... itu sianida, jangan sampai terkena tanganmu." Eve berjalan menghampiriku dan mengambil gelas berisi sianida ini.
"Memangnya kenapa?" tanyaku lagi padanya.
"Ini bisa-" Tiba-tiba saja Eve tersandung sesuatu sebelum menyelesaikan kata-katanya.
"Eve!" seruku. "Sianida itu mengenai tanganmu!"
"Aduh ...," rintih Eve. "Ini sangat panas."
"Akan ku ambilkan tisu." Aku menuju meja yang ada di samping ku dan mengambil beberapa tisu, lalu memberikannya pada Eve.
"Kate, ini semakin panas dan gatal. Tolong gunakan sihirmu," ucap Eve.
Aku terkejut karena Eve memintaku melakukan sihir. "Apa kau gila Eve?! Aku masih buruk dalam hal ini."
"Sudahlah, Kate! gunakan saja!" bentak Eve padaku.
Aku mengambil tongkatku dari saku dan mengarahkannya pada tangan kiri Eve. "Aku tidak menanggung resikonya, Eve."
"Cepatlah!" bentaknya lebih keras.
"Cuíreé," gumamku.
Seketika cahaya kuning muncul dari ujung tongkatku, cahaya itu menyelimuti tangan kiri Eve. Beberapa detik kemudian, cahaya itu meredup.
"Keren, Kate," kata Eve.
"Masih gatal? Atau panas?" tanyaku.
"Tidak keduanya," jawab Eve sambil tersenyum. "Terimakasih."
Aku mengulurkan tanganku untuk membantu Eve berdiri. Saat aku menarik tangan Eve, tiba-tiba saja benjolan berwarna ungu muncul dari tangannya.
"Ada apa dengan tanganku, Kate?! Apa yang kau lakukan?!" tanya Eve panik.
"Sepertinya aku salah mengucapkan mantra."
[]
KAMU SEDANG MEMBACA
Magic Spell
Short StoryTerlalu banyak sihir di sini. Kau harus hati-hati membacanya, atau kedua bola matamu akan terbakar. ••• cover by @ayceeyou