Enam: Terbang

162 24 0
                                    

Aku sama sekali gak tau berapa kilometer jalanan yang sudah kami tempuh. Pantatku sudah sangat panas karena terus menunggangi kuda ini.

"Aku gak kapabel lagi!" seruku.

"Ini satu-satunya cara yang paling cepat menuju selatan," ucap Luci.

"Andaikan para naga mudah dijinakkan pasti kita sudah sampai di sana tiga hari yang lalu." Aku memberengut dan mendengus kesal.

"Kenapa kau gak menggunakan sihirmu untuk terbang?" tanya Luci.

"Ide bagus!" seruku.

"Aku akan mencobanya," ucap Luci.

Luci berkonsenterasi dan menggumamkan mantra. Gak lama kemudian, tubuh mengambang di udara. Luci terbang ke sana kemari, berputar-putar sambil berteriak senang.

"Keren!" seruku riang.

Tapi tiba-tiba saja, tubuh Luci berguncang hebat. Luci meluncur ke atas dengan cepat, sampai-sampai ia tidak terlihat lagi.

Suara benda jatuh terdengar dari belakangku, saat aku menoleh ternyata itu Luci! Aku terkejut karena tubuhnya telah hancur.

Lebih baik aku menaiki kuda sampai pantatku panas, dari pada bernasib sama seperti Luci. []

Magic SpellTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang