Saya hanya seorang penulis amatiran yang sok"an ngepublish cerita gajelas ini. Karna saya masih baru, tolong dimaklumi jika dalam cerita ini ada begitu banyak kekurangan.
Cerita ini mengandung unsur boyxboy/gay. Bagi kalian yang jijik, gasuka sam...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Baru beberapa hari aku berada disini,diamerika tapi aku benar benar sudah sangat merindukan Leo kekasihku.sesekali aku menelpon hanya untuk mendengar suaranya dan juga menanyakan kabarnya.hubunganku dan Leo sudah terjalin cukup lama tapi belum pernah sekalipun aku mengajaknya pulang kerumahku walau hanya untuk memperkenalkannya dengan orang tuaku.aku bukannya tidak ingin melakukannya tapi aku tidak mungkin melakukannya.sebenarnya orangtuaku sudah mengetahui orientasi seksualku yang menyimpang dan mereka tidak mempermasalahkannya.kalian pasti bertanya tanya kenapa aku tidak mengenalkan Leo? alasannya tentu karna kakek ku ada dan tinggal dirumahku dan juga orang tuaku.kakek ku tinggal dirumah kami sejak lima tahun yang lalu,terlebih lagi kakekku tidak tau kalau aku ini sebenarnya gay.aku tidak memberitahunya soal ini karna aku tidak ingin penyakit kakekku kambuh.yaa kakekku memiliki penyakit jantung dan tentu saja aku tidak ingin penyakitnya kambuh ketika ia mengetahui kebenarannya.aku takut kehilangan kakekku,aku sangat menyayanginya.aku selalu berfikir bahwa aku tidak mungkin menyembunyikan ini terus menerus bagaimanapun aku sangat mencintai Leo aku juga ingin menikahinya.sebelum menikahinya tentu saja aku harus mengenalkan Leo kepada keluargaku.aku bertekad bahwa setelah perjalanan bisnisku selesai aku akan mengenalkan leo kepada keluargaku.ya walaupun selama ini Leo tak mempermasalahkan dan tak pernah bertanya kepadaku kenapa aku tidak pernah membawanya kerumahku dan bertemu kedua orangtuaku.memikirkan bagaimana reaksi kakek setelah mendengar ini membuat kepala sedikit pusing,aku merebahkan tubuhku diatas kasur empuk dan mencoba memejamkan mataku.setelah beberapa menit terpejam mataku dipaksa harus terbuka kembali karna aku mendengar suara ponselku yang berdering.aku bangun dari kasur dan menuju meja yang tak jauh dari kasurku untuk mengambil ponselku yang sedari tadi tidak berhenti berdering.kulihat id callernya ternyata Leo yang menelponku.aku berpikir sebentar sebelum menjawabnya.aku bingung ada apa pikirku kenapa tumben sekali Leo menelponku.sejak aku melakukan perjalanan bisnis tak sekalipun dia menelponku.selalu aku yang menelponnya terlebih dulu.tapi kenapa ada apa dengan dia saat ini aku mulai khawatir dan segera ku tekan tombol hijau dilayar ponselku
"haloo sayang kenapa menelponku?"
"kenapa kau lama sekali menjawab telponku?apa yang sedang kau lakukan?apa kau tengah bersama wanita dihotelmu hah?! dan juga kenapa memangnya jika aku menelponmu apa salah jika seorang kekasih menelpon kekasihnya sendiri?apa aku menganggu kegiatanmu dengan wanita itu? kalau dia berani protes berikan saja telponnya biar aku yang berbicara padanya"
"baby kenapa kau marah marah..,dengarkan aku disini tidak ada wanita seperti yang kau katakanan tadi.aku bertanya seperti itu karna kau tumben sekali menelponku biasanya aku yang menelponmu.kau tidak salah menelponku dan kau juga sama sekali tidak mengangguku"
"benarkah? apa kau tengah berbohong kepadaku?"
"tentu saja tidak.untuk apa aku berbohong padamu,aku sangat senang kau menelponku .sekarang katakan padaku apa ada masalah atau ada hal penting apa yang ingin kau katakan ?"
"oohh tidak ada masalah apapun sebenarnya aku menelponmu karna hari ini aku bahagia dan aku ingin membaginya bersamamu"
