Author

178 16 0
                                    



Setelah menceritakan semuanya pada Tuan Damson, Leo berniat untuk pamit pulang ke apartemennya, namun di cegah oleh Nyonya Audrey yang sedari tadi berbincang-bincang dengan Keyla.


Dengan sedikit paksaan, Leo akhirnya bersedia menginap tapi ia akan tidur dengan kakaknya di kamar tamu.


"Apa Tuan Damson menerima hubungan kalian?" Tanya Keyla setelah mereka tiba di dalam kamar.

"Hm ya seperti begitu. Aku bersyukur karna penyakitnya tak kambuh saat mengetahui kebenaran ini."



HENING



"Le...kembalilah. Mom dan Dad sangat merindukanmu." Ucap Keyla memecah keheningan diantara mereka

"Mereka tak pernah merindukanku! Bahkan tak pernah menganggapku ada. Mereka hanya sibuk dengan pekerjaan mereka hingga lupa waktu. Kalau memang mereka merindukanku, mengapa mereka tak datang saja kesini?"

"Mom dan Dad tak ingin mengganggumu. Mereka tau kau sudah bahagia disini tanpa kehadiran mereka sekalipun."

"Lalu kenapa kau bisa berada disini?" Itu pertanyaan yang sedari tadi ingin Leo tanyakan pada Keyla, kakaknya. Leo bingung bagaimana kakaknya tiba-tiba muncul di kerumunan pesta dan mengejutkan semua orang.

"Azka menghubungiku dan menceritakan semuanya. Aku mengatakan ini Pada Mom dan Dad, lalu mereka mengutusku untuk datang." Jelas Keyla pada sang adik.

"Oh Shit jadi ini karna Azka?! Berani nya dia melakukan ini tanpa memberitahuku" Leo hanya bisa berdecak kesal.



Sahabatnya itu suka sekali memberinya kejutan. Sebelum ini pun Azka sudah pernah mengejutkan nya dengan tiba-tiba mengatakan jika dia akan pindah bersama keluarganya ke Amerika. Bahkan ia baru mengatakannya setelah ia berada di bandara, selanjutnya Azka tak pernah memberinya kabar apapun. Dan baru menghubungi Leo lagi ketika ia akan datang untuk menghadiri pertunangan Gabriel dan menyuruh Leo menjemputnya. CK apapan itu.



Sambil mendengar celoteh adik kesayangannya, Keyla mengambil kantong plastik besar yang berisikan kotak-kotak dengan berbagai warna yang membungkus kotak tersebut. Warna-warna itu membuat kotak-kotak itu terlihat lebih hidup dan menarik.



"Ini untukmu" Ucap Keyla sambil menyodoran kantong plastik yang penuh dengan kotak berbagai macam warna.

"Apa ini?"

"Ambil ini, ini dari Mom dan Dad. Mereka selalu membelikan sesuatu untukmu di setiap ulang tahun mu, walau mereka tahu itu sia-sia karna mereka tak mengirimkannya padamu. Tapi mereka tetap melakukannya sejak kau lebih memilih tinggal disini daripada bersama kami." Jelas Keyla yang membuat Leo terperangah tak percaya. Benarkah itu? Bolehkah ia berharap jika ini bukan mimpi atau halusinasi? Apa benar jika selama ini kedua orang tuanya mengingatnya? Bahkan membelikan hadiah di setiap hari ulang tahunnya.



Ia tak pernah tahu soal ini sebelumnya karna sejak tinggal dengan kakeknya, Leo memilih untuk tak menjalin komunikasi lagi dengan orangtuanya. Ia merasa terabaikan. Bagaimana tidak, selama di Amerika Ia selalu merasa kesepian. Orangtuanya tak pernah menemaninya. Jangankan menemani atau sekedar mendengarkan keluh-kesahnya, bertatap muka dengan orangtuanya saja jarang terjadi.

Alex & LeoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang